Sistem Penyajian Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran

Metode diskusi adalah sala h satu metode belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru disekolah. Didalam diskusi ini proses interaksi antara dua atau lebih individu, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah dapat terjadi. yang semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja. Mengajar dengan metode diskusi memiliki beberapa kebaikan, antara lain sebagai berikut: a. Dapat mempertinggi partisipasi siswa secara individual b. Dapat mempertinggi kegiatan kelas sebagai keseluruhan. Disamping memiliki kelebihan, mengajar dengan menggunakan metode diskusi juga ada kelemahannya, yaitu: a. Sulit bagi guru untuk meramalkan arah penyelesaian diskusi b. Sulit bagi siswa untuk mengatur berfikir secara ilmiah 2. Kerja kelompok Robert L. Cilstrap dan William R. Martin seperti dikutip oleh Roestiyah 1982:74 memberikan pengertian kerja kelompok sebagai kegiatan sekelompok siswa yang biasanya berjumlah kecil yang diorganisisr untuk kepentingan belajar. Keuntungan- keuntungan kerja kelompok antara lain : a. Dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menggunakan ketrampilan bertanya dan membahas sesuatu masalah. b. Dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenal sesuatu kasus atau masalah. c. Dapat mengembangkan kepemimpinan dan mengajarkan ketrampilan diskusi. d. Dapat memungkinkan guru untuk memperhatikan individu siswa akan kebutuhan belajarnya e. Para siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka dan mereka lebih berpartisipasi dalam diskusi f. Dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengembangkan rasa menghargai kepada temannya yang telah menolong kelompok dalam mencapai tujuannya Disamping keuntungan-keuntungan diatas ada pula kelemahannya, yaitu: a. Metode ini tidak ditunjang oleh penelitian yang yang khusus b. Kerja kelompok sering-sering hanya melibatkan kepada siswa yang mampu sebab mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang. c. Metode ini kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda dan gaya mengajar yang berbeda pula d. Keberhasilan metode kerja kelompok ini tergantung kepada kemampuan siswa memimpin kelompok atau untuk bekerja sendiri 3. Penemuan Menurut Sund discovery Roestiyah, 1982:75 metode penemuan adalah proses mental dimana siswa mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Maksud dari proses mental tersebut adalah mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Kebaikan dari metode penemuan: a. Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persedian dan penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif siswa. b. Pengetahuan yang diperoleh bersifat sangat pribadi, sehingga dapat kukuhmendalam c. Membangkitkan kegairahan belajar para siswa d. Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju sesuai dengan kemampuan sendiri. e. Metode ini mengarahkan siswa dalam cara belajarnya sehingga ia lebih bermotivasi untuk belajar. f. Metode ini membantu para siswa memperkuat siswa dengan menambah kepercayaan pada diri sendiri melalui penemuan. g. Metode ini berpusat pada siswa, guru menjadi teman belajar Kelemahan dari metode penemuan: a. Diperlukan keharusan adanya kesiapan mental untuk cara belajar ini b. Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas yang besar. c. Mungkin dapat mengecewakan kepada guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional d. Dapat dipandang terlalu mementingkan pengertian dari sikap dan ketrampilan e. Mungkin tidak memberikan kemungkinan berfikir secara kreatif 4. Simulasi Simulasi adalah tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksud, dengan tujuan agar orang itu dapat mempelajari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat. Kebaikan dari simulasi adalah: a. Menyenangkan siswa b. Menggalakkan guru untuk mengembangkan kreativitas siswa. c. Memungkinkan experiment berlangsung tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya d. Mengurangi hal-hal yang terlalu abstrak. e. Tidak memerlukan pengarahan yang pelik dan mendalam f. Memerlukan macam interaksi antar siswa yang memungkinkan timbulnya keutuhan yang sehat g. Menimbulkan respon yang positif bagi siswa yang lamban, kurang cakap. h. Mendatangkan cara berfikir secara kritis. i. Memungkinkan guru bekerja dengan tingkat abilitas yang berbeda-beda. Kelemahan dari simulasi adalah: a. Efektivitas dalam memajukan belajar belum bisa dilaporkan oleh riset. b. Terlalu mahal. c. Banyak orang meragukan karena sering tidak diikut sertakan elemen-elemen yang penting d. Menghendaki pengelompokan yang fleksibel, ruang dan gedung e. Menghendaki banyak imaginasi dari guru dan siswa f. Menghendaki hubungan informal antara guru dan siswa. g. Sering mendapat kritik dari orang tua karena dianggapnya permainan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Unit teaching Unit teaching atau pengajaran disebut juga pengajaran proyek. Unit teaching ini memberi kesempatan siswa belajar secara aktif dan guru dapat mengenal dan menguasai cara belajar secara unit. Keuntungan pengajaran unit teaching: a. Murid belajar secara keseluruhan b. Pelajaran menjadi lebih berarti c. Situasi kelas lebih demokratis d. Penggunaan asas-asas mengajar secara wajar. e. Penggunaan sumber yang luas. f. Penggunaan prinsip-prinsip psikologi belajar modern Kelemahan dari unit teaching adalah: a. Pokok masalah dalam perencanaan unit tidak mudah sebab semua masalah belum tentu dapat dijadikan unit b. Melaksanakan unit memerlukan kecakapan, ketekunan, perhatian guru yang lebih banyak c. Ada kemungkinan pelajaran yang disajikan tidak mendalam. Bagi setiap guru dituntut untuk memahami masing- masing metode secara baik, sehingga memilih dan melaksanakan untuk setiap pelajaran yang akan disajikan. Dengan pemilihan dan penggunaan metode yang tepat untuk setiap unit materi pelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang diberikan kepada siswa, maka akan meningkatkan proses interaksi belajar mengajar. Siswa juga akan memperoleh hasil belajar yang efektif dan mendapatkan kesempatan belajar yang seluas- luasnya.

4. Lingkungan Belajar a. Lingkungan Keluarga

Siswa yang mengalami proses belajar, supaya berhasil sesuai dengan tujuan yang harus dicapainya perlu memperhatikan beberapa factor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Patterson dan Loeber 1984 seperti dikutip oleh Muhibbin Syah 1995 : 135 mengatakan bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri.Sifat-sifat orangtua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan demografi keluarga letak rumah, semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa Menurut Roestiyah 1982:159 faktor- faktor yang datang dari keluarga yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu: a. Cara mendidik Orang tua yang memanjakan anaknya, maka setelah anak sekolah akan menjadi siswa yang kurang bertanggung jawab,dan takut menghadapi tantangan kesulitan. Juga orang tua yang mendidik anak secara keras itu akan menjadi penakut. b. Suasana keluarga Hubungan antar anggota keluarga yang kurang intim, menimbulkan suasana kaku, tegang didalam keluarga, menyebabkan anak kurang semangat untuk balajar. Suasana yang menyenangkan, akrab dan penuh kasih sayang. Memberi motivasi yang mendalam pada anak. c. Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas dirumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya. Membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya. d. Keadaan sosial ekonomi keluarga Anak belajar memerlukan sarana-sarana yang kadang-kadang mahal. Bila keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan, kadang kala menjadi penghambat anak belajar. Namun bila keadaan memungkinkan cukupkanlah sarana yang diperlukan anak, sehingga mereka dapat belajar dengan senang. e. Latar Belakang Kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar. Menurut Winkel 1989:108-109 keadaan sosial-ekonomis menunjukan pada taraf kemampuan finansial keluarga yang dapat bertaraf baik, cukup atau kurang. Keadaan inilah tergantung sampai seberapa jauh keluarga dapat membekali siswa dengan perlengkapan material untuk belajar. Keadaan sosial-kultural menunjuk pada taraf kebudayaan yang dimiliki keluarga. Dari keadaan ini tergantung corak bergaul antara orang tua dan anak, serta pandangan keluarga mengenai pendidikan sekolah. Semua ini akan berpengaruh terhadap siswa, selama belajar disekolah. Sebenarnya yang penting disini bukanlah keadaan itu sendiri, melainkan kondisi intern pada siswa yang timbul sebagai akib at dari keadaan itu. Sikap siswa sendiri terhadap keadaan itu, kerap ikut menentukan apakah kondisi intern akan menguntungkan belajar atau menghambatnya. Misalnya, pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN DOSEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SEKTOR Pengaruh Kemandirian Belajar Dan Media Pembelajaran Dosen Terhadap Prestasi Akuntansi Sektor Publik Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiy

0 2 15

KONTRIBUSI MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 Kontribusi Media Pembelajaran Dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Dasar Akuntansi Keuangan 1 Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendi

0 2 10

KONTRIBUSI MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 Kontribusi Media Pembelajaran Dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Dasar Akuntansi Keuangan 1 Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pen

0 2 16

PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Interaksi Belajar Mengajar Dan Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP 1 Al-Islam Surakarta Tahun

0 1 17

PENGARUH MINAT, LINGKUNGAN BELAJAR DAN INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS Pengaruh Minat, Lingkungan Belajar Dan Interaksi Belajar Mengajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Ekonomi Kelas XI Di SMA Muhammadiyah 1 Sragen Tahun Ajaran 201

0 1 19

PENGARUH MINAT, LINGKUNGAN BELAJAR DAN INTERKSI BELAJAR MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS Pengaruh Minat, Lingkungan Belajar Dan Interaksi Belajar Mengajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Ekonomi Kelas XI Di SMA Muhammadiyah 1 Sragen Tahun Ajaran 2011

0 0 14

KONTRIBUSI MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 KONTRIBUSI MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROG

0 1 15

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN INTERAKSI EDUKATIF DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP PRESTASI PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN INTERAKSI EDUKATIF DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS

0 1 14

Pengaruh motivasi, minat dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Akafarma Sunan Giri Ponorogo suliso

1 5 143

PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR, MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 231