Formulasi Model SEM Metode Pengolahan Data

36 menetapkan beberapa nilai koefiisen pada nilai tertentu dan peubah laten yang hanya memiliki satu peubah indikator ditetapkan nilainya umumnya 1. 6. Evaluasi kriteria goodness of fit. SEM tidak memiliki alat uji statistik tunggal untuk menguji antara model dengan data yang disajikan. Beberapa indeks kesesuaian dan cut of value yang umumnya digunakan adalah sebagai berikut : a. Degree of Freedom DF harus positif yang menandakan model tidak underidenified. b. P-value harus lebih dari 0,05 untuk menandakan hasil bahwa uji kecocokan model yang dilakukan telah memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan. c. RMSEA Root Mean Square Error of Approximation adalah indeks untuk mengkompensasikan chi-square dalam contoh besar yang menunjukkan kesesuaian yang diharapkan bila model diestimasi. Syarat agar model menunjukkan close fit adalah RMSEA 0,08. d. GFI Goodness of Fit = R 2 dalam regresi dan AGFI adjusted R 2 adalah rentang ukuran antara 0 poor fit sampai dengan 1 perfect fit yang memperhitungkan proporsi tertimbang dari varian dalam sebuah matriks kovarian contoh. Nilai GFI dan AGFI yang disarankan ≥ 0,90. e. CFI Comparative Fit Index merupakan indeks yang besarannya tidak dipengaruhi oleh ukuran contoh sehingga sangat baik untuk mengukur tingkst penerimaan sebuah model. Nilai harus disarankan ≥ 0,90 untuk menunjukkan kecocokan incremental. Interpretasi dan modifikasi model. Setelah model diterima, interpretasi dilakukan mengikuti teori yang mendasarinya. Jika kriteria kelayakan model belum sesuai, maka dilakukan modifikasi model. Modifikasi model dapat dilakukan dengan membuang atau menambah hubungan di dalam model SEM. Modifikasi hanya boleh dilakukan jika terdapat perubahan yang signifikan dengan dukungan data empirik.

4.5.6. Formulasi Model SEM

Secara umum model SEM dapat juga dinyatakan dalam bentuk persamaan tiga buah matrik berikut ini Firdaus dan Farid, 2008 : mx1 = mxm mx1 + mxn ξ mx1 + mx1 37 У px1 = λ ypxm mx1 + px1 X qx1 = λ xpxn ξ nx1 + qx1 Keterangan : = peubah laten endogen ξ = peubah laten eksogen = besarnya pengaruh dari peubah endogen ke peubah endogen lainnya = besarnya pengaruh dari peubah eksogen ke peubah endogen = model hubungan antar peubah laten yang melibatkan komponen acak У = peubah manifest yang berkaitan dengan peubah laten endogen X = peubah manifest yang berkaitan dengan peubah laten eksogen λ = besarnya loading antara peubah laten dengan peubah manifesnya = kesalahan pengukuran yang berkaitan dengan peubah endogen = kesalahan pengukuran yang berkaitan dengan peubah eksogen Model SEM sering dinyatakan juga dalam bentuk diagram lintas path diagram. Keuntungan digunakannya diagram lintas antara lain mempermudah dalam memahami hubungan antar peubah, baik dalam model pengukuran mupun model struktural. Berikut ini adalah keterangan yang berkaitan dengan diagram lintas dalam model SEM : a. Peubah atau variabel laten variabel yang tidak dapat diukur secara langsung, tetapi dapat dibentuk oleh variabel lain yang dapat diukur digambarkan dalam bentuk oval. Peubah laten dalam SEM dapat berupa peubah endogen yang dilambangkan dengan huruf Yunani “eta” yaitu apabila dipengaruhi oleh peubah laten lain. Peubah laten eksogen yang dilambangkan dengan “ksi” ξ yaitu apabila hanya mempengaruhi peubah laten lain. Dalam diagram lintas pada bagian model struktural, peubah endogen dicirikan dengan peubah yang menjadi target paling tidak satu panah satu arah, sedangkan peubah eksogen dicirikan dengan peubah yang tidak dituju oleh panah satu arah. b. Model struktural, pada diagram lintas model SEM, panah satu arah menunjukkan hubungan pengaruh sedangkan panah dua arah menunjukkan hubungan korelasi. Besarnya pengaruh dari peubah endogen ke peubah endogen lain dilambangkan dengan “beta” , sedangkan besarnya 38 pengaruh dari peubah eksogen ke peubah endogen dilambangkan dengan “gamma” . Besarnya koragam antar peubah laten dilambangkan dengan “phi” Φ. c. Galat struktural structural error merupakan model hubungan antar peubah laten yang melibatkan komponen acak yang disebut dengan galat struktural. Galat ini dilambangkan dengan “zeta” . Untuk memperoleh dugaan parameter yang konsisten, galat struktural diasumsikan tidak berkorelasi dengan peubah eksogen. d. Peubah atau variabel manifest variabel yang dapat diamati dan diukur langsung digambarkan dalam bentuk kotak. Peubah manifes yang berkaitan dengan peubah laten endogen dilambangkan dengan “Y”, sedangkan yang berkaitan dengan peubah laten eksogen dilambangkan dengan “X”. e. Model pengukuran merupakan model antara peubah laten dengan peubah- peubah manifesnya. Penyusunan peubah laten dari peubah-peubah manifesnya menggunakan alat analisis faktor, dimana peubah laten merupakan common factor yang mendasari peubah-peubah manifesnya. Besarnya loading antara peubah laten dengan peubah manifes dilambangkan dengan “lamda” λ dengan λ x untuk peubah eksogendan λ y untuk peubah endogen. Kesalahan pengukuran antara peubah laten dengan peubah manifesnya seringkali terjadi. Kaitannya dengan analisis faktor pada model pengukuran ini adalah unique factor yang bersesuaian dengan masing-masing peubah manifes. Kesalahan pengukuran yang berkaitan dengan peubah eksogendilambangkan dengan “delta” sedangkan yang berkaitan dengan peubah endogendilambangkan dengan “epsilon” .

4.5.7. Implementasi Model SEM