5.6 Busana Tortor Dalam Pesta Horja a. Busana untuk perempuan
N o
Foto Pemakai
Nama Busana Makna
1 -
Hasuhuton boru-boru tuan rumah perempuan
-
Boru ni hasuhuton boru- boru boru dari tuan rumah
yang wanita Ulos sadum selendang yang
disandangkan pada kedua bahu dan dipakai 2 buah
Ulos sadum yang dipakai hanya 1 satu di
selendangkan di sebelah kanan
Ulos sadum dipakai untuk mengikuti segala aktivitas
manortor bagi perempuan saat ini, dan ini
melambangkan motif ulos dikhususkan dipakai
perempuan
Universitas Sumatera Utara
-
Boru ni hasuhuton baoa boru dari tuan rumah yang
pria
2 Hasuhuton boru-boru tuan
rumah perempuan Mandar sarung
Sarung ini boleh dari motif apa saja, bukan dari
ulos. Kebanyakan sudah memakai sarung suji
Palembang atau mandar tarutung
3 Hasuhuton boru-boru tuan
rumah perempuan Kebaya baju yang dipakai
perempuan Kalau dulu perempuan
hanya memakai ulos untuk menutupi tubuhnya,
namun setelah mengalami perkembangan, pakaian
kebaya sudah menjadi tradisi bagi perempuan
Batak Toba
Universitas Sumatera Utara
b. Busana untuk laki-laki N
o Foto
Pemakai Nama Busana
Makna
1 Hasuhuton baoa tuan rumah
pria Detar penutup kepala dibuat
daridibentuk dari ulos mangiring. Sekarang
dimodifikasi mirip penutup kepala orang Melayu.
Dulu dipergunakan untuk menghindari panas dan hujan.
Disebut juga sebagai tali-tali, pada awalnya diberikan
kepada anak yang baru lahir supaya si anak diiringi
beberapa anak berikutnya, dan dipakai juga untuk
gendongan. Melambangkan seorang
pria, tetapi sekarang sebagai simbol
bahwasanya yang memakai itu adalah suhut
tuan rumah penyelenggara pesta dan
yang memakai adalah pria
2 Hasuhuton baoa tuan rumah
pria yang belum pernah menikahkan anak laki-lakinya
Ulos ragi hotang selendang yang disandangkan di bahu
pria Ulos ini dipakai pria yang
sudah menikah karena ulos ini diterima dari
mertua sebagai pertanda bahwa si pria sudah sah
sebagai menantu
Universitas Sumatera Utara
3 Hasuhuton baoa tuan rumah
pria yang sudah pernah menikahkan anak laki-lakinya
Ulos ragi idup selendang yang disandingkan di bahu
kanan pria Ulos ini dipakai pria yang
sudah menikahkan anak laki-lakinya dan ulos ini
diterima dari besan atau orang tua menantu
perempuan
4 Hasuhuton baoa tuan rumah
pria Mandar sarung yang biasa
dipakai pria dalam pesta sebagai pelayanparhobas,
jika pada saat itu dia berkedudukan sebagai boru
Mandar ini adalah pemberian orang tua
perempuan kepada menantnya, supaya dalam
marulaon atau pesta dapat dipakaidililitkan di
pinggangnya untuk melayani tamumarhobas
pada saat dia berkedudukan sebagai
boru
5 Hasuhuton baoa tuan rumah
pria Setelan jas
Kalau dulu orang Batak hanya memakai ulos
dalam aktivitas manortor, tetapi sejak masuknya
pengaruh kekristenan pakaian ditambahi celana
panjang, jas kemeja dan dasi tradisi barat
Universitas Sumatera Utara
Motif dasar gerak tortor adalah sama dalam setiap pelaksanaan upacara maupun pesta. Secara keseluruhan motif dasar ini tidak selalu dilakukan secara
teratur. Artinya pada setiap aktifitas manortor seluruh motif dasar gerak tortor ini tidak selalu ditarikan. Bisa saja ditarikan pada tortor mangaliatsiuk-siuk sambil
berjalan berkeliling, pada tortor sibane-bane, tortor simonang-monang ataupun tortor saudaraparsaoran. Sedangkan untuk tortor mula-mula, tortor somba,
tortor mangaliat dan tortor hasahatansitio-tio sudah ada gerakan yang pasti dilakukan seperti kita lihat dalam gambar. Bentuk penyajian tortor pada dasarnya
mempunyai pola gerak yang sama dalam setiap bentuk upacara maupun pesta. Penyajian tortor sipitu gondang tidak sama pada setiap upacara maupun pesta.
Dari tujuh gondang yang harus disajikan adalah tortor mula-mula, tortor somba, tortor mangaliat dan tortor hasahatansitio-tio. Yang bisa berubah adalah bagian
tengah dari tujuh gondang yang dimainkan maupun yang ditarikan sesuai dengan konteks upacara atau pesta yang dilaksanakan. Misalnya setelah tortor mangaliat
boleh diminta tortor hata sopisik, tortor marhusip, tortor debata sori, dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan