Tabel 5.12 Analisis Hubungan antara Kalsium Ca dengan
Kejadian Sindrom Pramenstruasi PMS pada Siswi SMA 112 Jakarta Tahun 2015
Asupan Kalsium
Kejadian PMS Total
P value
Tidak ada gejala hingga ringan
Gejala sedang hingga berat
n n
n
Kurang 66
62,9 39
37,1 105
100 0,011
Cukup 20
90,9 2
9,1 22
100
Tabel 5.12 menunjukan bahwa berdasarkan hasil uji chi square
didapatkan nilai pvalue = 0,011 artinya pada ɑ = 5 dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak atau ada hubungan antara asupan kalsium dengan kejadian PMS.
6. Hubungan antara Asupan Magnesium Mg dengan Kejadian
Sindrom Pramenstruasi PMS pada Siswi SMA 112 Jakarta Tahun 2015
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square antara asupan magnesium dengan kejadian PMS pada siswi SMA 112
Jakarta tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 5.13 berikut.
Tabel 5.13 Analisis Hubungan antara Magnesium Mg dengan
Kejadian Sindrom Pramenstruasi PMS pada Siswi SMA 112 Jakarta Tahun 2015
Asupan Magnesium
Kejadian PMS Total
P value
Tidak ada gejala hingga ringan
Gejala sedang hingga berat
n n
n
Kurang 67
65,0 36
35,0 103
100 0,183
Cukup 19
79,2 5
20,8 24
100
Tabel 5.13 menunjukan bahwa berdasarkan hasil uji chi square
didapatkan nilai pvalue = 0,183 artinya pada ɑ = 5 dapat
disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ditolak atau tidak ada
hubungan yang signifikan antara asupan magnesium dengan kejadian PMS.
7. Hubungan antara Pola Tidur dengan Kejadian Sindrom
Pramenstruasi PMS pada Siswi SMA 112 Jakarta Tahun 2015
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square antara pola tidur dengan kejadian sindrom pramenstruasi pada siswi
SMA 112 Jakarta tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 5.14 berikut.
Tabel 5.14 Analisis Hubungan antara Pola Tidur dengan Kejadian
Sindrom Pramenstruasi PMS pada Siswi SMA 112 Jakarta Tahun 2015
Pola Tidur Kejadian PMS
Total P
value Tidak ada gejala
hingga ringan Gejala sedang
hingga berat n
n n
Baik 36
81,8 8
18,2 44
100 0,013
Buruk 50
60,2 33
39,8 83
100
Tabel 5.14 menunjukan bahwa berdasarkan hasil uji chi square
didapatkan nilai pvalue = 0,013 artinya pada ɑ = 5 dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak atau ada hubungan yang signifikan antara pola tidur dengan kejadian PMS.
Untuk itu peneliti mencoba analisis lebih lanjut untuk mengetahui komponen dari pola tidur yang berhubungan dengan PMS.
Berikut Tabel 5.15 yang menunjukan hubungan pada setiap komponen.