48
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi analitik dengan desain studi cross-sectional. Studi ini dilakukan untuk melihat gambaran
dan hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan dengan sindrom pramenstruasi PMS.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA 112 Jakarta. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada November 2014 sampai Juni 2015.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Berikut merupakan kriteria populasi pada penelitian ini, antara lain:
a. Populasi target adalah seluruh siswi di SMA 112 Jakarta yang telah mengalami menstruasi sebanyak 445 orang.
b. Populasi terjangkau adalah siswi kelas X dan XI di SMA 112 Jakarta yang telah mengalami menstruasi sebanyak 295 orang.
2. Sampel
Sampel penelitian ini adalah bagian dari populasi terjangkau, yang meliputi siswi kelas X dan XI di SMA 112 Jakarta.
a. Besar Sampel
Besar sampel ditentukan dengan rumus uji beda dua proporsi untuk two tail. Hal ini dikarenakan penelitian ini ingin
menguji hipotesis yang memiliki sifat two tail, yaitu ingin melihat adanya atau tidaknya hubungan antara variabel dependen dan
variabel independen.
Berikut perhitungan
besar sampel
berdasarkan rumus, yaitu: {
⁄
√ ̅ ̅ √
}
Keterangan: n
= Besar sampel minimum Z
1
-
α2
= 1,96 derajat kemaknaan 95 CI dengan α = 5
Z
1- β
= 0,84 kekuatan uji pada 1- β = 80
P
1
= 74,5 =
0,583 proporsi
kejadian sindrom
pramenstruasi pada remaja putri yang memiliki pola tidur baik Kusumawarddhani, dkk., 2014.
P
2
= 61,9 = 0,399 proporsi kejadian sindrom pramenstruasi pada remaja putri yang memiliki pola tidur
buruk Kusumawarddhani, dkk., 2014.
P =
P1 P2 2
= 0,682
Tabel 4.1 Besar Sampel Minimal Menurut Variabel yang Diteliti Berdasarkan Hasil Penelitian Sebelumnya
Variabel Kejadian PMS
Ʃ Sampel
P1 P2
Usia menarche Aminah dkk., 2011 0,198
0,471 46
Status gizi Aminah dkk., 2011 0,562
0,172 23
Riwayat keluarga Abdillah, 2010 0,882
0,434 17
Asupan
magnesium Mg
Nurmalasari, 2013 0,758
0,468 44
Asupan
kalsium Ca Nurmalasari, 2013
0,860 0,270
10
Asupan
piridoksin B
6
Pujihastuti, 2012
0,100 0,000
9 Pola tidur Kusumawardhani dkk.,
2014 0,583
0,399 115
Aktivitas fisik Sianipar, dkk., 2009 0,670
0,330 44
Berdasarkan perhitungan besar sampel pada setiap variabel
dengan menggunakan nilai P
1
dan P
2
hasil penelitian sebelumnya maka jumlah sampel minimal terbanyak yaitu 115 orang siswi.
Namun peneliti mempertimbangkan faktor non respon sebesar 10, sehingga jumlah sampel menjadi
11,5 = , dan dibulatkan menjadi 127 orang.
b. Teknik Pengambilan Sampel
Pada penelitian ini, sampel diambil dengan teknik simple random sampling SRS, yaitu suatu metode pengambilan sampel
yang didasarkan bahwa setiap anggota atau unit pada populasi memiliki kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel
Groves dkk., 2009. SRS ini dapat dilaksanakan hanya jika populasi tidak begitu banyak variasinya dan secara geografis tidak
terlalu menyebar, di samping itu harus tersedianya daftar populasi