Gambaran Asupan Piridoksin B

konsentrasi kurang lebih 2,25-2,60 mmoll 9-10,4 mg100 ml di dalam tulang Almatsier, 2010. Di dalam cairan ekstraselular dan intraselular kalsium memiliki peranan penting dalam mengatur fungsi sel Almatsier, 2010. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa sebagian besar siswi SMA 112 Jakarta memiliki asupan kalsium kurang 920 mghari, yakni sebesar 82,7 105 orang grafik 5.8. Prevalensi asupan kalsium yang kurang tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya, yaitu sebesar 82,2 Septiani, 2009, 52,4Siantina, 2010, 54 Pujihastuti, 2012, dan 21 Kusumatutik, 2013. Bila dibandingkan dengan angka pemusatan, diketahui bahwa asupan kalsium pada penelitian ini sebesar 297 mg, dengan angka penyebaran antara 38-1198 mg grafik 5.5. Sedangkan berdasarkan penelitian sebelumnya angka pemusatan asupan kalsium sebesar 276,3 mg, dengan angka penyebaran 59,3-870,7 mg Nurmiaty dkk., 2011. Sehingga dapat disimpulkan peneltian ini memiliki asupan kalsium yang lebih baik. Sama halnya dengan piridoksin, rendahnya asupan kalsium ini disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan sumber kalsium pada siswi SMA 112 Jakarta. Dimana berdasarkan hasil record dan recall, sebagian besar asupan responden adalah makanan yang kurang bergizi, seperti makanan ringan snack, soft drink, fast food, dan junk food. Padahal konsumsi soft drink yang biasa dikonsumsi oleh remaja dapat menurunkan asupan kalsium, karena anak remaja cenderung lebih sering meminum soft drink dibandingkan susu yang kaya kalsium. Tingginya konsumsi terhadap makanan tersebut dapat disebabkan oleh mudahnya akses remaja untuk memperoleh jenis makanan dan minuman tersebut, khususnya di kota besar seperti Jakarta ini. Padahal sumber utama kalsium terdapat pada bahan makanan yang bergizi, seperti susu khususnya susu non fat dan hasil produksi susu, seperti keju dan yoghurt; dan ikan yang dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering Almatsier, 2010. Serealia, kacang-kacangan, tahu, tempe dan sayuran hijau juga merupakan sumber kalsium yang baik, namun bahan makanan ini mengandung asam oksalat dan asam fitat yang dapat menghambat absorpsi kalsium Almatsier, 2010. Sehingga untuk mengurangi risiko terhambatnya absorpsi kalsium akibat oksalat dan fitat dapat dengan melakukan pengolahan tradisional pada bahan makanan yang mengandung kedua zat tersebut, yang meliputi perendaman, fermentasi, atau pun merebus Hotz dan Gibson, 2007. Cara lain untuk mengurangi risiko tersebut adalah dengan memberikan jeda antara konsumsi bahan makanan sumber kalsium tinggi dengan sumber fitat dan oksalat sekitar dua jam Chandra, 2014. Sedangkan untuk meningkatkan absorpsi kalsium dapat dengan cara meningkatkan aktivitas fisik, konsumsi vitamin D, konsumsi laktosa yang diiringi dengan ketersediaan enzim laktase, dan konsumis lemak Almatsier, 2010. Dijelaskan sebelumnya bahwa kalsium sangat penting bagi remaja. Kekurangan kalsium di dalam darah pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok, dan rapuh. Hal ini diperparah dengan lebih rendahnya absorpsi kalsium pada perempuan Almatsier, 2010, walaupun memang hal tersebut dapat diminalisir dengan menghindari hal-hal yang dapat menghambat absorpsi kalsium. Di samping itu kadar kalsium yang sangat rendah di dalam darah dapat menyebabkan kejang dan kejang otot Almatsier, 2010. Namun kekurangan kalsium di dalam darah sangat jarang terjadi, karena adanya cadangan yang relatif stabil dan tidak dapat digunakan untuk pengaturan keseimbangan jangka pendek Almatsier, 2010. Hanya 1 kalsium tulang yang merupakan cadangan yang dapat berubah cepat untuk kegiatan metabolisme Almatsier, 2010. Cadangan ini dapat dimobilisasi untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat pada masa pertumbuhan Almatsier, 2010. Di samping itu semakin tinggi kebutuhan dan semakin rendah persediaan kalsium, tubuh akan otomatis meningkatkan absorpsi kalsium Almatsier, 2010. Hal ini juga berlaku pada semakin rendah asupan, akan semakin tinggi absorpsi dari kalsium Almatsier, 2010. Walaupun kekurangan kalsium di dalam darah sangat jarang ditemukan, namun kekurangan konsumsi kalsium dalam jangka panjang dapat menyebabkan struktur tulang yang tidak sempurna. Oleh karena itu tetap sangat perlu diperhatikannya asupan kalsium, sehingga