42
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
Pada penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu variabel dependen yang meliputi kejadian sindrom pramenstruasi PMS dan
variabel independen yang meliputi usia menarche, riwayat keluarga, aktivitas fisik, asupan sumber piridoksin,
asupan sumber kalsium, asupan magnesium, pola tidur, dan status gizi.
Peneliti tidak meneliti semua faktor yang ada. Beberapa faktor yang tidak diteliti adalah faktor karakteristik wanita kecuali usia
menarche, faktor psikologis, dan faktor kimiawi. Faktor karakteristik wanita yang meliputi umur, pendapatan, pendidikan, status perkawinan,
tempat tinggal, dan pernah atau tidaknya melahirkan tidak diteliti karena apabila faktor ini diteliti kemungkinan akan terjadinya kehomogenan data.
Hal ini disebabkan objek penelitian ini adalah anak sekolah yang secara umum memiliki karakteristik yang sama. Kemudian faktor lainnya yang
tidak diteliti meliputi faktor psikologis, faktor hormonal, dan kimiawi karena sudah banyak penelitian yang meneliti ketiga hal tersebut dan
mendapatkan hasil yang sama, yaitu memiliki hubungan dengan kejadian PMS.
Sedangkan variabel independen akan dijelaskan secara lebih rinci di bawah ini:
1. Usia menarche memiliki hubungan dengan PMS karena dengan terjadinya usia menarche yang cepat, perkembangan remaja putri dari
segi fisiologis dan psikologis belum maksimal, sehingga dapat menyebabkan risiko lebih tinggi untuk mengalami gejala PMS.
2. Riwayat keluarga memiliki hubungan dengan PMS karena adanya gen yang dapat membawa gejala PMS kepada keturunan. Sehingga apabila
ada seorang ibu yang mengalami PMS berat, dapat menurunkan PMS tersebut kepada anak-anaknya.
3. Asupan zat mikro, khususnya piridoksin, kalsium, dan magnesium dapat berhubungan dengan PMS karena ketiga zat tersebut merupakan
zat-zat yang dapat menurunkan keparahan dari PMS. Dimana metabolisme ketiga zat tersebut berhubungan dengan kadar estrogen,
progesteron dan serotonin di dalam tubuh yang berhubungan langsung dengan PMS.
4. Pola tidur dan aktivitas fisik memiliki hubungan dengan faktor kimia, yaitu perubahan kadar serotonin di dalam tubuh. Kadar serotonin ini
merupakan faktor langsung yang dapat menyebabkan timbulnya gejala PMS.
5. Status gizi juga berhubungan dengan PMS, khususnya bagi status gizi lebih overweight dan obesitas. Dimana seseorang dengan status gizi
lebih akan mengalami peningkatan jaringan adipositas yang dapat
menyebabkan inflamasi pada jaringan, termasuk jaringan pada organ reproduksi.
Sehingga berdasarkan kerangka teori yang ada, maka peneliti
menyusun kerangka konsep yang terlihat pada bagan 3.1 berikut: Variabel Independen
Variabel Dependen
Bagan 3.1 Kerangka Konsep
Kejadian Sindrom Pramenstruasi pada
Remaja 3. Aktivitas fisik
4. Asupan piridoksin B
6
5. Asupan kalsium Ca 6. Asupan magnesium Mg
1. Usia menarche
7. Pola tidur 8. Status gizi
2. Riwayat keluarga
45
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No. Variabel
Definisi Operasional Cara Ukur
Alat Ukur Hasil Ukur
Skala Ukur
Variabel Dependen
1. Kejadian
sindrom pramenstruasi
PMS Kumpulan gejala fisik dan psikis yang
dialami oleh wanita pada 7 hari sebelum menstruasi
keluarnya darah
normal dimulai, dalam siklus menstruasi terakhir.
Pengisian kuesioner
Shortened premenstrual
assessment form sPAF
Allen dkk., 1991 1. Tidak ada gejala hingga gejala ringan,
jika skor total 30. 2. Gejala sedang hingga berat, jika skor
total ≥ 30. Allen dkk., 2010, Anggrajani dan Muhdi,
2011, Lustyk dan Gerrish, 2010 Ordinal
Variable Independen
1. Usia menarche
Umur responden pada saat pertama kali mendapatkan menstruasi keluarnya darah
normal. Pengisian
kuesioner Kuesioner usia
menarche 1. Cepat, jika usia menarche
≤11 tahun. 2. Normal, jika usia menarche 12-13 tahun.
3. Lambat, jika usia menarche 13 tahun Bagga dan Kulkarni, 2000
Ordinal
2, Riwayat
keluarga Ada atau tidaknya anggota keluarga ibu
danatau saudara kandung perempuan yang memiliki riwayat mengalami PMS yang
sampai mengganggu aktivitas harian, yang diketahui
berdasarkan pengakuan
ibu danatau saudara kandung perempuan.
Pengisian kuesioner
Kuesioner riwayat keluarga
1. Ada, jika terdapat anggota keluarga yang memiliki riwayat mengalami PMS.
2. Tidak ada, jika tidak terdapat anggota keluarga
yang memiliki
riwayat mengalami PMS.
Nominal
3. Aktivitas fisik
Setiap gerakan tubuh yang membutuhkan pengeluaran energi pembakaran kalori,
seperti duduk, berjalan, berlari, dsb. Wawancara
Recall aktivitas fisik 2x24 jam
WHO 1985 modifikasi WNPG
VIII 2004 1. Ringan, jika 75 dari waktu yang
digunakan adalah untuk duduk atau berdiri dan 25 untuk kegiatan kerja
khusus dalam bidang pekerjaannya. 2. Sedang jika 40 dari waktu yang
digunakan adalah untuk duduk dan berdiri dan 60 untuk kegiatan kerja
Ordinal