Definisi Sindrom Pramenstruasi PMS

keluhan sulit berkonsentrasi, menurunnya entusiasme, menjadi pelupa, mudah tersinggung, dan labilitas emosi Borenstein dkk., 2004. Di samping itu penderita PMS juga lebih banyak mengalami gangguan hobi, peningkatan frekuensi kunjungan ke dokter rawat jalan dan peningkatan hari tidak bekerja dengan alasan kesehatan. Kemudian khusus untuk para remaja putri yang bersekolah, PMS dapat mengganggu kualitas kesehatan, konsentrasi, prestasi dan keaktifan kegiatan belajar di sekolah. Penelitian yang dilakukan oleh Delara dkk. 2012 menunjukkan bahwa siswi dengan gangguan pramenstruasi mengalami beberapa penurunan, seperti: kondisi mental, vitalitas, peran fisik, fungsi sosial, dan kesehatan secara keseluruhan.

D. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Sindrom

Pramenstruasi PMS Sampai saat ini penyebab PMS belum dapat dijelaskan secara pasti Wiley dan Sons, 2012. Beberapa teori menyebutkan PMS terjadi karena ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron Andrews, 2001, Dickerson dkk., 2003, Saryono dan Sejati, 2009, Zaka dan Mahmood, 2012 serta adanya perubahan kadar serotonin Saryono dan Sejati, 2009. Sedangkan beberapa penelitian lainnya menemukan bahwa PMS berhubungan dengan faktor riwayat keluarga Abdillah, 2010, Amjad dkk., 2014, status gizi Johnson dkk., 2010, Masho dkk., 2005, dan aktivitas fisik Kroll, 2010. Namun secara umum diketahui bahwa ada beberapa faktor yang memiliki hubungan dengan PMS, yaitu faktor hormonal, faktor kimiawi, faktor genetik, faktor psikologi, dan faktor gaya hidup Saryono dan Sejati, 2009. Kemudian terdapat faktor lainnya yang berhubungan dengan kejadian PMS, yaitu faktor sosio-demografi Saryono dan Sejati, Amjad dkk., 2014. Di bawah ini merupakan penjelasan masing-masing faktor dari kejadian PMS, antara lain:

1. Faktor Hormonal

Hormon berasal dari kata Yunani, hormein, yang berarti memacu atau menggalakan Wijaya, 2006. Hormon merupakan senyawa khas yang dihasilkan oleh organ tubuh, yang bekerja dalam memacu fungsi organ tubuh tertentu sehingga akan terlihat hasilnya Wijaya, 2006. Pengertian lain menyebutkan bahwa hormon adalah zat yang dihasilkan oleh suatu kelenjar endokrin, yang disekresikan ke dalam darah untuk sampai ke sel sasaran di jaringan lain dalam tubuh tempat hormon tersebut menimbulkan efek fisiologis William dan Wilkins, 2000. Hormon tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, termasuk dari kejadian PMS yang dialami oleh para wanita. Dalam beberapa literatur yang ada, dikatakan bahwa faktor hormon adalah faktor yang paling utama yang dapat menyebabkan PMS, yaitu akibat adanya ketidakseimbangan kerja dari hormon estrogen dan progesteron Andrews, 2001, Dickerson dkk., 2003. Teori lain menunjukkan bahwa ternyata, adanya kelebihan estrogen atau defisit progesteron