Sumber Data Cara Pengumpulan Data

dua kategori, yaitu: 1. Ada, jika ada riwayat kejadian PMS dalam keluarga; 2. Tidak, jika tidak ada riwayat kejadian PMS dalam keluarga.

d. Aktivitas Fisik

Data aktivitas fisik didapatkan dengan cara melakukan penyebaran recall aktivitas fisik 2x24 jam WHO 1985 modifikasi WNPG VIII 2004 kepada responden. Kuesioner ini merupakan kuesioner dengan pertanyaan terbuka, dimana peneliti melakukan wawancara kepada responden untuk mengisi kuesioner ini sesuai dengan aktivitas yang dilakukannya selama 24 jam sebelumnya. Kemudian peneliti akan menghitung persentase kegiatan yang dilakukan oleh responden cara hitung terdapat pada lampiran 3. Hasil ukur dari variabel ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: 1. Ringan, jika 75 dari waktu yang digunakan adalah untuk duduk atau berdiri dan 25 untuk kegiatan kerja khusus dalam bidang pekerjaannya; 2. Sedang jika 40 dari waktu yang digunakan adalah untuk duduk dan berdiri dan 60 untuk kegiatan kerja khusus dalam bidang pekerjaannya; 3. Berat, jika 25 dari waktu yang digunakan adalah untuk duduk dan berdiri dan 75 untuk kegiatan kerja khusus dalam bidang pekerjaannya Dinkes, 2014.

e. Asupan Zat Mikro Piridoksin, Kalsium, dan Magnesium

Data untuk variabel asupan zat mikro didapatkan dari pengisian kuesioner food record 24 jam selama tiga hari oleh responden dan food recall 24 jam selama tiga hari oleh peneliti. Dalam penggunaannya, setelah kuesioner tersebut diisi, kemudian peneliti melakukan input data bahan makanan yang dikonsumsi responden ke dalam software khusus untuk menghitung asupan zat gizi. Kemudian software tersebut akan menghasilkan zat-zat gizi total dari makanan yang dikonsumsi oleh responden. Hasil ukur dari variabel ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu: 1. Kurang, jika 80 AKG; 2. Cukup, jika ≥80 AKG Kemenkes, 2010.

f. Pola Tidur

Data pola tidur didapatkan dari kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI yang secara subjektif diisi oleh responden dengan penilaian terhadap 7 komponen utama yaitu latensi, durasi, kualitas, efisiensi tidur, gangguan tidur, penggunaan obat tidur, dan gangguan aktivitas di siang hari Buysse dkk., 1989. Kuesioner PSQI merupakan kuesioner yang sudah dibakukan, bersifat tetap, dan sudah teruji menghasilkan sensitivitas diagnostik 89,6 dan spesifisitas 86,5 kappa = 0,75, p kurang dari 0,001 dalam membedakan yang pola tidur baik dan yang buruk Buysse dkk., 1989. Di samping itu validitas instrumen PSQI juga sudah teruji, yaitu sebesar 0,89 Cunha dkk., 2008 dan 0,84 Fauziah, 2013,