Disiplin Kerja Analisis Data Subjek 3 – Lun

Lun merasa aneh bila harus meninggalkan pekerjaannya, ia juga akan terus memikirkan pekerjaannya bila ditinggalkan, karena baginya selama bekerja maka ia masih mempunyai tanggung jawab, ia merasa apa yang menjadi tanggung jawabnya harus ia penuhi apalagi di toko tidak ada yang bisa menggantikan dirinya. 28 “Kalau kita lagi kerja kita tinggalkan kan itu tentu kita iya.. itu tentu kepikiran pekerjaan kita, kita kecuali kita berhenti kan..kita sudah tidak bekerja kan tetap tidak tidak kepikiran pekerjaan kita lagi, kita tetap harus cari yang lain donk” 29 “Kalau kita tinggalkan itu tentu iya donk..itu kan kalau kita masih bekerja kan kita masih ada tanggung jawab, harus penuhin tanggung jawab kita” Lun juga orang yang menghargai peraturan yang berlaku di tempat kerjanya. Menurut Lun bila waktunya bekerja maka ia harus bekerja, baginya itu adalah tugas karena itu ia tidak boleh pergi untuk bersenang-senang. Lun beranggapan bahwa selama bekerja ia harus menuruti jam kerjanya kecuali ada halangan yang membuatnya tidak bisa menepati jam kerja tersebut. Lun berusaha menepati jam kerjanya, peraturan di toko mengharuskan toko buka di pagi hari dan tutup pada malam hari, bagi Lun hal tersebut berarti ia harus bekerja di toko sampai jam kerjanya selesai. Hal tersebut menunjukkan Lun memiliki kesadaran dalam menepati dan mematuhi jam kerjanya. 24 “Bukan lah, kalau waktu jam kerja kita kan tidak tidak bisa pergi senang-senang, kita kerja tetap kerja, tidak bisa pergi bersenang-senang begitu, ini kan tugas kita, kamu tidak boleh pergi bersenang-senang” 26 “Selama kita masuk kerja kita itu harus taati itu kita..kecuali berhalangan atau bagaimana kita kan kita itu mungkin itulah ada..ada tidak menepati lah, kalau kita kalau tidak ada halangan kan kita kan tetap harus menepati” Lun mengaku ia tidak tertekan dengan peraturan yang ada di toko. Menurutnya, dalam bekerja memang harus menaati tata tertib dan peraturan yang ada karena itu merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawabnya. Tanggung jawab pekerjaan Lun di toko memang terasa berat karena di sana tidak ada yang bisa mengerjakan bagiannya. Namun demikian, meskipun tidak ada yang bisa me nggantikan Lun tetap berusaha mengerjakan pekerjaan dengan semampunya, ia menyadari bila malas dan tidak dikerjakan maka pekerjaanya tidak akan selesai-selesai. Lun merasa kondisi demikian bukanlah beban akan tetapi lebih kepada tanggung jawab. Oleh karena itu selama bekerja ia harus menyelesaikan pekerjaannya, kecuali sakit atau sudah tidak sanggup lagi maka ia akan membiarkan orang lain mengambil alih. 36 “Namanya kita bekerja kita tuh harus taati tata tertibnya, jam waktu kerjanya...kita namanya tuh bekerja wah, bekerja sama orang laen wah, kita tetap harus mentati itunya...” 54 “Tidak ada yang bisa menggantikan kita yah kita yah selalu selalu kerjakan begini terus, mau bagaimana bisa bilang malas lah, kita semakin malas kan semakin tidak jalan pekerjaan kita...” 56 “Tanggung jawab ini untuk kita ya..selama kita kerja di sana kita ya selalu selalu harus selesaikan pekerjaan ini begitu, harus selesaikanlah, kecuali..hal ini kita kita sudah tidak sanggup lagi, ada sakit atau apa ah ya..ini ya..ya mereka yang atur sajalah”

c. Bangga Akan Hasil Karya

Ketika mengerjakan sesuatu yang terlalu berat, tidak semua hal dapat berjalan mulus, Lun mengakui terkadang hal tersebut menimbulkan emosi yang membuatnya tertekan. Bila menghadapi situasi tersebut Lun memilih untuk melupakannya saja dan tidak ingin terlalu memikirkannya. Lun merasa bahwa orang mempunyai prinsip, sebagai manusia tidak boleh terlalu ditekan oleh orang lain karena itu ia tidak mau sampai keterlaluan ditekan orang. Tetapi Lun mengakui sampai saat ini perasaan tertekan tidak membuatnya merasa ingin meninggalkan pekerjaannya. Walupun tanggung jawab yang dipikul Lun berat karena di toko tidak ada yang bisa menggantikan dan mengerjakan bagiannya, tetapi bagi Lun semua bukanlah beban. 20 “Pekerjaan sih kadang-kadang sih liat situasi, kadang- kadang juga bisa tertekan, kadang-kadang kan....kalau lagi itu pun kalau..”. 20 “...kadang-kadang kan mengerjakan sesuatu yang terlalu berat kan kan tidak tetap selalu mulus kan, kadang-kadang tetap bisa emosi tertekan juga hal seperti ini” 21 “Tertekan ya kita..ya kadang-kadang ya sudah melupakannya saja, jangan terlalu itu jangan dipikir ya sudahlah.” Menurut Lun selama bekerja orang harus berusaha semaksimal mungkin. Lun mengaku ada perasaan puas bila sudah bekerja maksimal dan menciptakan hasil kerja yang baik, sebaliknya ia merasa tidak puas bila hasil kerjanya tidak bagus. Perasaan puas juga Lun rasakan ketika ia bisa menolong orang lain. Agar hasil kerjanya maksimal, Lun selalu memperhatikan kualitas kerjanya, dalam bekerja ia selalu mengutamakan yang terbaik dan melakukan pekerjaannya dengan baik. Bila ada yang kurang ia akan berusaha memperbaiki, bila tidak akan dikerjakan berdasarkan apa yang sudah ada. Lun merasa semakin bersemangat dan merasa bangga bila ada yang memandangnya berhasil dalam bekerja dan hasil kerjanya baik. Selama bekerja Lun menginginkan agar usahanya semakin maju dan tidak merugi. Untuk itu Lun selalu berusaha sekuat tenaga selama ia masih sehat dan masih mampu untuk bekerja. Lun juga ia turut andil dalam kemajuan toko, hal ini mengindikasikan Lun merasa kemampuan yang dimiliki turut mendukung pekerjaan yang dilakukan saat ini. 40 “Ya...kita bekerja semaksimal tetap kita tetap sampe seperti ini kita tetap tetap ada itu donk tetap puas noh, kalau yang kita kerjakan.. enggak itu..enggak apa ya...kita kerja tidak itu kan kita kan tetap..tidak puas, ah makanya kita kita kita kerja..kerjanya bagus kan ya terasa puas leh, kita kerja sampai tidak bagus tuh mana bisa puas lah, hal seperti ini lah..” 41 “Selama kita bekerja kita tuh tetap harus semaksimal mungkin” 46 “Ya tetap berusaha lah sekuat tenaga semua..itu kalau nggak berusaha sih mane bisa itu..kita kan harus berusaha, tetap mau lah berusaha lah, sekuat tenaga lah, selagi kita kan masih bisa bekerja, bisa sehat kita kan harus berusaha” Lun beranggapan keberhasilan seseorang dinilai berdasarkan hasil kerjanya. Menurut Lun segi materi dan kemampuan merupakan acuan untuk melihat keberhasilan seseorang, disisi lain teman seangkatan dapat dipakai sebagai pembanding keberhasilan. Keberhasilan tersebut bisa dilihat setelah seseorang tidak bekerja lagi, adakah hasil akhir yang ia dapatkan atau tidak. Bila materi dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI