Observasi tanggal 28 Juli 2007, pukul 19.00 – 21.00

bahan-bahan obat-obat Cina yang sama di atas 3 buah kertas putih. Sedangkan keponakan subjek berdiri di pojok ruangan sedang mengambil obat yang terpajang di balik kaca dan memberikannya kepada seorang laki- laki yang berdiri dihadapannya. Peneliti tidak melihat subjek di ruangan itu, kemudian peneliti berjalan ke arah dapur, bau obat tercium ketika peneliti berjalan mendekati dapur. Di sana peneliti melihat subjek sedang menggoreng sesuatu di atas wajan, peneliti menyapa subjek yang kemudian di balas subjek dengan senyuman dan menyuruh agar peneliti ke depan saja karena di dapur bau obat yang dipanaskannya sangat menyengat. Peneliti kemudian berjalan ke depan dan duduk di kursi panjang di samping beberapa pembeli yang sedang menunggu. Tidak berapa lama tampak subjek keluar dengan sebuah kertas putih di tangan yang di atasnya terdapat semacam kulit tumbuhan yang berwarna coklat kehitaman. Subjek kemudian menuang isi kertas tersebut ke atas 3 kertas putih di atas meja kaca yang sebelumnya telah berisi obat-obatan Cina. Setelah selesai membungkus ketiga kertas tersebut, subjek kemudian menyerahkan ketiga bungkusan tersebut pada seorang pembeli yang segera berdiri dan menerima plastik bungkusan dari subjek. Setelah itu, subjek kembali mengambil 4 kertas putih yang serupa dan mulai bolak-balik membuka laci obat dan mengambil isi di dalamnya dan menaruhnya ke dalam timbangan kemudian menuangnya ke atas kertas yang telah disediakannya. Di kertasnya terdapat obat-obat berwarna PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI putih, coklat dan lain- lain. Subjek kemudian berjalan ke arah alat penumbuk obat dan menuang isi timbangannya ke dalamnya dan mulai menumbuk, kemudian berjalan kembali ke tempatnya semula dan menuang isi alat tumbuknya ke atas kertas. Di depannya berdiri 2 laki- laki yang masing- masing berbaju hitam dan putih. Laki- laki berbaju hitam tersebut berbicara dengan subjek seputar keluhan sakitnya, kemudian subjek menjelaskan tentang penyakit tersebut dan mengatakan padanya akan membuatkan ramuan untuknya. Setelah selesai dengan ke empat bungkusan yang tadi dibuatnya, subjek kembali membuatkan ramuan untuk laki- laki yang tadi berbincang dengannya. Setelah selesai, tampak 2 orang laki- laki yang kemudian menghampiri subjek, setelah berbincang sebentar, subjek kembali membuatkan ramuan untuk mereka, di samping kedua laki- laki tersebut berdiri seorang wanita yang masih mengenakan helmnya dan langsung dilayani oleh salah satu karyawan. Jam menunjukkan pukul 20.05 ketika subjek selesai meramu pesanan para pembeli, ia kemudian masuk ke dapur dan mengambil beberapa macam obat kemudian berjalan kembali keluar dan membuat beberapa bungkus lagi ramuan. Seorang karyawan tampak sedang melayani pembeli, seorang karyawan lagi tampak duduk di pojok. Setelah selesai dari tugasnya membuat ramuan Cina, subjek kemudian duduk di kursi yang berada di suduk kiri ruangan dan mengahadap pintu depan. Tidak tampak pembeli yang datang, subjek kemudian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengangkat telepon genggamnya dan mulai berbicara. Dari arah pintu depan tampak seorang laki- laki masuk dan menyapa para karyawan toko, ia duduk di kursi panjang dan kemudian berbincang dengan para karyawan tersebut. Setelah subjek selesai menelpon, laki- laki tersebut kemudian berbincang dengan subjek. Hingga waktunya toko tutup, hanya tampak 2 pembeli yang datang setelah itu peneliti berpamitan kepada subjek dan karyawan yang lain.

c. Observasi tanggal 29 Juli 2007, pukul 14.00 – 17.00

Subjek tiba di rumah peneliti sekitar pukul 14.00, dari luar pagar subjek bisa melihat 3 buah piringan besi berukuran besar sedang dijemur di halaman. Satu piringan tampak berisi butiran-butiran sebesar biji kacang berwarna coklat. Dua piringan yang lebih besar berisi bulatan-bulatan hitam yang ukurannnya lebih besar dari piringan sebelumnya. Dari balik pintu subjek muncul dan tersenyum pada peneliti, ia kemudian mempersilahkan peneliti masuk dan menjelaskan bahwa piringan-piringan tersebut adalah yok ie atau biasa disebut majun. Obat-obat tersebut dibuat oleh subjek dan terbuat dari ramuan- ramuan Cina, isi masing- masing bahan yok ie tersebut berbeda tergantung penyakit yang ingin diobati. Ketika masuk terlihat bahwa subjek dan istrinya baru saja selesai makan siang. Peneliti menyapa istri subjek dan disambut ramah oleh istri subjek, ia kemudian bertanya apakah peneliti sudah makan dan menawarkan makan pada peneliti, peneliti kemudian menjawab bahwa peneliti baru saja makan dan mengucapkan terima kasih atas tawaran istri subjek tersebut. Istri subjek menjelaskan bahwa di rumah hanya ada ia dan suaminya, sedangkan anak-anaknya semua berada di luar kota. Subjek kemudian mengajak peneliti ke dapur dan menunjukkan pada peneliti alat-alat yang biasa dia gunakan untuk membuat yok ie. Ia juga menjelaskan bahwa ia biasa membuatnya pada malam hari sesudah pulang dari toko obat atau pada siang hari di hari minggu seperti ini. Biasanya setelah selesai dibuat, istri subjeklah yang membantunya untuk membulatkan dan menjemurnya bila subjek berada di toko obat. Proses pengeringan yok ie sangat tergantung pada sinar matahari dan di musim hujan seperti ini biasa memakan waktu berhari- hari sampai benar-benar kering. Sambil subjek menjelaskan, tampak istri subjek sedang mengeluarkan cucian dari mesin cuci. Subjek kemudian mempersilahkan peneliti untuk duduk di sofa di ruang tamu yang di depannya terdapat sebuah televisi berukuran 20 inch. Setelah itu subjek duduk di samping peneliti dan mempersilahkan peneliti untuk mewawancarainya. Sebelumnya subjek menjelaskan bahwa pembicaraan dengan subjek akan direkam dan subjek tidak keberatan sama sekali. Saat proses wawancara istri subjek tampak berada di luar dan sedang menjemur pakaian-pakaian yang tadi dikeluarkannya dari mesin cuci. Sela ma proses wawancara subjek tampak tenang sambil terkadang berhenti sesaat untuk berpikir menjawab pertanyaan peneliti.