Gambaran Umum Subjek 2 – Kiang
pertamanya masih berumur 7 tahun. Ia merintis bisnis ini bersama suaminya yang juga merupakan karyawan toko obat Cina ayahnya,
sehingga suaminya cukup menguasai mengenai obat-obatan Cina. Bermodal uang secukupnya dan rumah sewaan, ia membuka toko obatnya
secara kecil-kecilan. Dengan berlalunya waktu, toko obatnya semakin berkembang dan ia mampu membeli sebuah ruko di kawasan strategis di
kota Pontianak sehingga ia tidak perlu menyewa rumah lagi untuk bisnisnya.
Subjek mengandalkan usaha toko obat Cina ini sebagai penghasilan utama dan satu-satunya untuk keluarganya. Penghasilan dari
toko obat Cina memang memperbaiki taraf hidup keluarganya. Dari awalnya yang hanya hidup hanya pas-pasan dan tidak memiliki apa-apa,
kini subjek hidup berkecukupan dan mampu membiayai anak-anaknya. Bahkan, dari hasil toko obat Cinanya ia berhasil membeli 2 ruko
dikawasan strategis di kota Pontianak, beberapa rumah dan tanah. Bisnis obat Cina telah menjadi bisnis keluarga subjek. Bermula
dari ayahnya, kini ia juga mewariskan bisnis tersebut kepada anak- anaknya. Dari perkawinannya, subjek memiliki 5 orang anak. Keempat
anaknya telah menikah dan telah memberinya 4 orang cucu, hanya tinggal anak bungsunya yang belum menikah dan masih duduk di bangku SMA.
Anak pertamanya juga mengikuti jejaknya membuka toko obat Cina di kota Pontianak, anak keduanya membuka toko obat Cina di Jakarta, anak
ketiganya masih membantunya di toko obatnya dan dipersiapkan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membuka toko obat sendiri di kota Pontianak. Anak perempuan keempatnya dan menantunya juga baru merintis usaha toko obat Cina di
kota Pontianak. Setiap harinya sebelum membuka toko obatnya, biasanya subjek
berbelanja ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari keluarganya. Setelah itu ia memulai aktivtasnya sebagai pedagang obat Cina, yaitu
mengurus manajerial dan keuangan toko, dari melayani pembeli, mengecek dan memesan barang hingga pembayaran dan penentuan harga
jual. Subjek memiliki waktu kerja dari pagi sampai malam di toko dan memiliki waktu istirahat sekitar 2 jam setiap sorenya sekitar pukul 16.00 –
18.00. Pada hari minggu, toko obat subjek memulai aktivitasnya dari pukul 08.00 – 12.00, kemudian buka kembali dari pukul 18.00 – tutup
toko sekitar pukul 21.00. Waktu libur beberapa jam setiap hari minggu itu biasa digunakan subjek untuk berjalan-jalan atau mengunjungi keluarga.
Dalam pengelolaan toko obat, subjek lebih banyak mendominasi dalam kepemimpinan di toko obat. Karena itu tidak mengherankan subjek
memiliki wewenang yang sangat besar dan merupakan pembuat keputusan di toko obat.