Ringkasan Etos Kerja Pedagang Etnis Cina yang Mengelola Toko Obat

Disiplin kerja tinggi • Bertanggung jawab terhadap pekerjaan - Tidak meninggalkan pekerjaan, tidak menunda-nunda pekerjaan, selalu berusaha menyelesaikan pekerjaan - Meninggalkan toko bila ada waktu luang dan selalu pekerjaan telah diselesaikan - Bekerja sesuai jadwal dan waktu kerja • Menyadari dan menerima peraturan - Tidak keberatan dengan jadwal dan yang telah disusun - Melaksanakan dengan kesadaran • Bertanggung jawab terhadap pekerjaan - Tidak meninggalkan pekerjaan, selalu berusaha menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas, tidak memilih-milih tugas, mengerjakan semua yang bisa dikerjakan - Jarang meninggalkan toko, akan memikirkan pekerjaan bila meninggalkan toko dalam waktu lama. - Menaati jadwal dan waktu kerja • Menyadari dan menerima peraturan - Tidak tertekan dengan jadwal yang ada - Melaksanakan dengan kerelaan karena menyadari bahwa aktivitas akan terganggu bila tidak menepati jadwal • Bertanggung jawab terhadap pekerjaan - Tidak meninggalkan pekerjaan, selalu berusaha menyelesaikan pekerjaan, merasa aneh meninggalkan pekerjaan karena merupakan tanggung jawab - Meninggalkan pekerjaan hanya untuk alasan yang penting - Menepati waktu kerja • Menyadari dan menerima peraturan - Tidak tertekan dengan peraturan - Melaksanakan peraturan dengan kesadaran Kebanggaan akan hasil karya • Bangga mampu melakukan berbagai hal dan melakukan pekerjaan yang umumnya dikerjakan laki-laki • Memiliki pemikiran maju dan mengembangkan usaha • Memperhatikan kualitas kerja, berusaha agar hasil kerja maksimal • Berusaha meningkatkan kualitas kerja dan meningkatkan pelayanan • Merasa keahlian yang dimiliki mendukung pekerjaan yang dilakukan saat ini • Bangga dengan hasil kerjanya selama ini, dari semula yang tidak memiliki apa-apa • Belum puas dan masih memiliki pemikiran untuk maju, mambuat toko lebih ramai • Memperhatikan kualitas kerja, berusaha menampilkan hasil kerja terbaik • Merasa keahlian yang dimiliki mendukung keberhasilan pekerjaannya • Merasa bangga dan bersemangat bila dipandang berhasil dalam kerja dan hasil kerja baik • Berkeinginan agar usaha maju dan tidak merugi • Memperhatikan kualitas kerja, mengutamakan yang terbaik dan melakukan pekerjaan dengan baik, memperbaiki yang salah • Merasa keahlian yang dimiliki mendukung keberhasilan pekerjaannya • Kualitas kerja dipandang tidak hanya dari hasil tetapi juga cara mencapainya • Pandangan orang tentangnya membuatnya semakin bersemangat dalam bekerja • Membutuhkan pengakuan akan hasil kerja terutama orang dekat • Berpendapat bahwa orang menilainya berdasarkan hasil kerjanya • Pandangan orang tentangnya membuatnya semakin bersemangat dalam bekerja • Keberhasilan dinilai berdasarkan hasil kerja, materi dan kemampuan merupakan acuan keberhasilan, teman seangkatan merupakan pembanding • Pandangan orang tentangnya membuatnya semakin bersemangat dalam bekerja • Puas bila bekerja maksimal dan menciptakan hasil kerja yang baik, puas bisa menolong orang lain

F. Pembahasan

1. Kerja Sebagai Kewajiban Moral

Secara umum ketiga subjek memandang bahwa kerja merupakan suatu kewajiban moral. Hal tersebut ditunjukkan dengan memandang kerja sebagai bagian yang penting dan wajib dalam hidup mereka. Anoraga Suyati 1995 menjelaskan bahwa bekerja adalah kewajiban dan dambaan bagi setiap orang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan sepanjang masa. Dalam hal ini, ketiga subjek menunjukkan adanya tujuan bekerja demi pemenuhan hidup mereka. Ketiga subjek tidak menampik adanya pencarian materi dalam kerja mereka, pencarian materi tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga dan berbagai fasilitas yang berhubungan dengan kebutuhan hidup. Selain itu, ketiga subjek juga menempatkan bahwa tujuan mereka bekerja adalah untuk keluarga. Menurut Hariyono 1993, keluarga memang merupakan lembaga yang penting dalam pandangan Konfusius, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sehingga kerja juga dihubungkan dengan keluarga. Pentingnya keluarga tersebut terlihat dari ketiga subjek yang bekerja mencari uang yang diperuntukkan untuk mensejahterahkan keluarga mereka, subjek 1 Huang bahkan menyatakan ada beban bila ia melihat keluarganya berkesusahan, sedangkan subjek 2 Kiang merasa tenang bila ia bisa memberikan bagian masing- masing untuk anak-anaknya. Menurut Hariyono 1993 perwujudan materi ataupun upaya untuk dapat memperoleh sesuatu yang memiliki nilai tinggi seperti pencapaian sesuatu yang terbaik mengenai cita-cita, pekerjaan, pemilikan suatu benda, status sosial dan sebagainya merupakan perwujudan rasa bakti kepada keluarga. Pada ketiga subjek, hal ini terlihat dari fokus mereka mencari uang dan keinginan mereka untuk mensejahterahkan keluarga mereka secara materi serta pemenuhan kebutuhan yang bersifat materi. Subjek 1 Huang membantu orang tuanya membeli rumah, mobil dan menyekolahkan adik- adiknya. Subjek 2 Kiang ingin memberikan bagian warisan masing- masing untuk anak-anaknya. Sedangkan subjek 3 Lun mencari uang untuk kepentingan keluarganya. Bekerja bagi ketiga subjek juga tidak hanya sebatas pencarian materi dalam pemenuhan kebutuhan hidup, akan tetapi juga didasarkan pada tujuan lain. Anoraga dan Suyati 1995 menyatakan bahwa kerja merupakan bagian dasar dari kehidupan manusia yang dapat memberikan status dari masyarakat, juga mengikat individu lain, sehingga mampu. memberi isi dan makna dari kehidupan manusia. Ketiga subjek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI