Disiplin kerja tinggi Indikator Etos Kerja

diri sendiri, dan bukan suatu paksaan dari luar. Setiap bentuk paksaan dari luar hanya dapat berlangsung untuk sementara waktu saja. Selanjutnya, untuk dapat berdisiplin diri, seseorang perlu menyediakan diri untuk bertanggung jawab dalam suatu tugas atau pekerjaan. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, disiplin adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan baik yang tertulis atau tidak Nitisemito, 1982. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa disip lin kerja merupakan salah satu hal penting dalam etos kerja, yang diwujudkan dengan sikap dan tingkah laku yang penuh tanggung jawab dalam suatu tugas dan pekerjaan, atas kesadaran diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang dianggap tepat dan benar sesuai dengan peraturan baik tertulis atau tidak, sebagai ekspresi dari kedewasaan.

c. Bangga akan hasil karyanya

Indikator ketiga ini terkait dengan perasaan bangga. Perasaan biasanya didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subyektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal, dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf Suryabrata, 1982. Perasaan bersifat subyektif, yang artinya banyak dipengaruhi oleh keadaan diri seseorang, sehingga apa yang dirasakan oleh seseorang belum tentu sama dengan apa yang dirasakan orang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Perasaan bangga terhadap karyanya merupakan perasaan harga diri yang positif. Digolongkan demikian karena berkaitan dengan hal- hal positif yang dialami seseorang karena adanya penghargaan dari orang lain. Di dalam perasaan bangga terkandung keinginan untuk mempertahankan dan berbuat sebaik-baiknya agar hasil yang dicapai tidak menurunkan perasaan bangganya. Kartono dalam Nugroho, 1998 menyatakan bahwa pekerja yang mempunyai perasaan bangga atas hasil karyanya lebih bertenaga dan bergairah dalam bekerja karena rasa bangga atas hasil karyanya yang berkualitas merupakan sukses bagi dirinya. Ia menganggap orang lain mengenal dirinya dari keahliannya sehingga seakan-akan produk karyanya ditafsirkan dari penampilan dirinya, sehingga ia akan terhina bila tidak menghasilkan karya yang baik. Perasaan bangga terhadap karya ini mengandung pengertian akan tanggung jawab individu dan inisiatif individu Nugroho, 1998. Lebih lanjut dijelaskan bahwa tanggung jawab individual memberikan sumbangan terhadap hasil karya, sedangkan inisiatif individu memberikan sumbangan terhadap cara-cara yang baik untuk bekerja. Cherrington dalam Nugroho, 1998 berpendapat bahwa inisiatif individu merupakan prediktor kuat dari rasa bangga atas hasil karyanya. Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa perasaan bangga terhadap hasil karya merupakan harga diri yang positif. Di dalam perasaan ini terkandung keinginan untuk mempertahankan dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI