Wawancara Observasi Metode Pengambilan Data

wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus sebagai dasar pengecekan checklist apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman yang ada, peneliti melakukan proses wawancara dan menyesuaikan dengan konteks aktual saat wawancara berlangsung. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana etos kerja pada etnis Cina yang mengelola toko obat Cina di kotamadya Pontianak. Tema-tema yang diangkat dalam proses wawancara adalah tema yang berkaitan dengan indikator dalam etos kerja, yaitu kerja sebagai kewajiban moral, disiplin kerja yang tinggi, dan kebanggaan akan hasil karya. Berikut ini adalah guide interview yang memuat tema pertanyaan yang akan digunakan dalam penelitian : Tabel 1. Panduan Wawancara No. Hal yang diungkap Acuan Pertanyaan 1. Kerja sebagai kewajiban moral o Pandangan tentang kerja dalam kehidupan, apakah penting atau tidak. o Alasan dan tujuan bekerja o Perasaan terhadap kerja o Cara pandang terhadap hubungan kerja dengan Tuhan 2. Disiplin kerja yang tinggi o Pelaksanaan prosedurperaturan di toko o Kesadaran diri dalam menaati peraturan o Perasaan terhadap peraturan o Kegiatan dan tanggung jawab selama jam kerja 3. Kebanggan akan hasil karya o Perasaan terhadap hasil kerja o Tercapainya tujuan dalam bekerja o Rencana kedepan terhadap usaha o Usaha yang dilakukan selama ini

2. Observasi

Metode pendukung lain dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi. Observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan-hubungan antar aspek dalam fenomena Banister dkk, dalam Poerwandari, 1998. Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati itu Poerwandari, 1998. Hasil observasi dalam penelitian ini dipakai sebagai alat cross-check terhadap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI hasil wawancara subjek penelitian, juga sebagai data tambahan atas informasi yang belum diungkap melalui wawancara. Observasi yang digunakan dala m penelitian ini adalah observasi non partisipan. .

E. Analisis Data

Menurut Patton dalam Moleong, 2004 analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis isi content analysis. Dalam hal ini peneliti tidak memaksakan diri untuk membatasi penelitian pada upaya-upaya menerima atau menolak dugaan- dugaan, melainkan mencoba memahami situasi make sense of situasion, sesuai dalam bagaimana situasi tersebut menampilkan diri. Analisis data terhadap data-data wawancara dan observasi yang diperoleh akan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Organisasi Data Organisasi data merupakan langkah awal dalam pengolahan dan analisis data. Data-data yang diperoleh dari hasil wawancara diorganisasikan, secara sistematis dan selengkap mungkin. Data-data penting yang disimpan dan kemudian diorganisasikan adalah data mentah dalam bentuk catatan lapangan dan hasil rekaman wawancara yang sudah diproses menghasilkan transkip wawancara, yaitu hasil salinan wawancara dari dalam pita suara ke dalam ketikan di atas kertas Moleong, 2004. 2. Pengkodean Koding Koding merupakan salah satu langkah dalam proses analisis data yang dimaksudkan untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan data secara lengkap dan mendetail agar peneliti dapat menemukan makna dari kata yang dikumpulkannya. Data-data yang diperoleh akan dimasukkan ke dalam kolom-kolom lebar yang bertuliskan nomor- nomor yang mewakili variabel-variabel yang telah dicantumkan dalam buku kode, sehingga data yang diperoleh memunculkan gambaran etos kerja pedagang etnis Cina yang mengelola toko obat Cina. Langkah- langkah yang dilakukan meliputi : a. Menyusun transkipsi verbatim kata demi kata atau catatan lapangannya sedemkian rupa sehingga ada dua kolom kosong yang cukup besar di sebelah transkip. Hal ini dapat mempermudah membubuhkan kode-kode atau catatan-catatan tertentu di atas transkip tersebut. b. Selanjutnya adalah pemberian koding yaitu memberi kode untuk masing- masing jawaban yang terkait dengan indikator-indikator etos kerja. Kode yang dipilih adalah kode yang mudah diingat dan dapat mewakili masing- masing aspek. Berikut kode-kode yang digunakan: Tabel 2. Kode Analisis Hasil Wawancara Indikator Etos Kerja Kode Kerja sebagai kewajiban moral KM Disiplin kerja DK Kebanggaan akan hasil karya KH