Gambaran Umum Subjek 3 – Lun

yaitu kakak ipar subjek. Awalnya subjek hanya ikut membantu di toko obat tersebut, sambil mempelajari tentang pengobatan Cina. Dengan berlalunya waktu, ternyata subjek memiliki kemampuan dalam bidang pengobatan Cina, subjek kemudian memperdalam kemampuannya tersebut dengan menjadi seorang sinshe tabib Cina dan telah mendapatkan surat keputusan sebagai seorang sinshe. Di toko obat tersebut, subjeklah yang paling memahami tentang obat-obatan Cina, sehingga kemudian subjek diangkat untuk megurusi bidang yang berkaitan dengan obat-obatan Cina di toko obat tersebut, sedangkan hal lain di toko obat tersebut dipegang dan dikelola oleh kakak ipar subjek. Sejak 7 tahun belakangan ini, kakak ipar subjek menderita sakit dan tidak lagi mengurusi toko obat. Toko obat ini kemudian berpindah kepemilikan menjadi milik keponakan subjek, yaitu anak laki- laki dari kakak ipar subjek. Walaupun menjadi pemilik toko obat tersebut, akan tetapi karena keponakan subjek tersebut tidak begitu banyak terlibat dalam pengelolaan toko obat tersebut, ia hanya mengawasi keuangan toko. Bisa dikatakan bahwa subjek adalah orang yang paling senior di toko obat tersebut dan yang paling memahami tentang usaha toko obat Cina ini, sehingga subjek banyak berperan dalam pengelolaan toko obat tersebut. Karena di toko obat tersebut hanya subjek seorang yang memahami tentang obat-obatan tradisional Cina, maka untuk bagian ini secara penuh ditangani oleh subjek, sedangkan untuk bidang obat-obatan yang berasal dari Indonesia subjek tidak banyak turun tangan, hanya membantu saja bila dibutuhkan. Penghasilan yang didapatkan dari toko obat Cina telah lama menjadi penghasilan utama bagi keluarga subjek. Kini setelah menjadi sinshe , subjek juga membuka praktek pengobatan di toko obat, ia juga menerima pasien yang ingin memeriksakan diri dan melakukan pengobatan tradisional Cina. Dari penghasilannya selama menekuni bisnis obat Cina, subjek berhasil menyekolahkan ketiga anaknya hingga perguruan tinggi. Kedua anak subjek telah berhasil menamatkan pendidikannya pada tingkat S1, sedangkan anak bungsunya sampai sekarang masih mene mpuh pendidikan di jenjang S1. Ketiga anak subjek semuanya berada di luar kota, anak pertama dan keduanya subjek telah bekerja setelah lulus kuliah. Serhari- harinya, subjek memulai aktivitasnya di toko obat sekitar pukul 09.00 – 10.00, selesai bekerja dan pulang kembali ke rumah setelah toko tutup, yaitu sekitar pukul 21.00. Setelah pulang dari toko, biasa subjek masih melakukan beberapa aktivitas kerja, yaitu membuat obat tradisonal yang terbuat dari ramuan-ramuan Cina di rumah. Setiap hari minggu, toko obat tersebut hanya beraktvitas setengah hari, yaitu hanya dari pagi hari dari buka sampai siang hari sekitar pukul 13.00. Waktu libur selama setengah hari setiap hari minggu tersebut digunakan subjek untuk beristirahat dan berkumpul bersama istri ataupun melanjutkan membuat obat-obatan di rumah.

2. Analisis Data Subjek 3 – Lun

a. Kerja Sebagai kewajiban Moral

Dari hasil penelitian Lun memandang kerja sebagai hal yang yang penting, karena itu menurutnya manusia wajib untuk bekerja. Tujuan Lun dalam bekerja yang pertama adalah untuk mencari nafkah, dengan rajin bekerja akan ada pemasukan untuknya setiap hari, karena itu Lun mengusahakan setiap hari ia harus bekerja. Lun mengakui ia bekerja mencari uang untuk kepentingan keluarganya. Akan tetapi Lun juga mengakui bahwa bekerja bukan semata- mata untuk mencari uang saja. Tujuan kedua Lun adalah dengan bekerja di toko obat ia bisa menolong orang, ia mengaku puas bila ia bisa menolong orang. Lun juga meyakini bahwa dengan menolong orang akan ada pahala baik untuknya, pahala yang ia dapat ini diharapkan dapat berakibat baik untuk generasi dan keturunanya. Kedua tujuan Lun bekerja tersebut, yaitu mencari nafkah untuk keluarga dan menolong orang, menunjukkan bahwa tujuan Lun bekerja berguna untuk orang lain. 6 “Ya kalau bekerja yang pertama memang kita kan memang mau cari uang, yang kedua mungkin kita kalau bisa menolong orang, kita sampai menolong orang kan, kita kan merasa ya puas juga seperti itu, ada suatu itu..suatu pahala kan baik, itu tentu senang donk. Untuk diri Lun sendiri, bekerja berguna untuk tubuh dan pikirannya. Dengan bekerja Lun dapat menjaga agar pikirannya tetap jalan dan tidak stress. Bekerja juga seperti olahraga baginya karena adanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI aktivitas menggerakkan badan sehingga baik untuk tubuhnya. Selain itu, bekerja juga bisa menambah pengetahuan dan pengalaman. 14 “Iya lah bekerja kita disitu kan seperti ada itu juga pikiran kita kan bisa jalan tidak stress benar tidak, lalu kerja ditoko kan kita kan seperti ada olahraga, ada gerak, seperti kamu selalu duduk di rumah kan tidak ada gerak.” 30 “Dengan bekerja kita kan bisa cari pengalaman, ah..pengalaman kan bisa bisa...kita kan semakin kerja kan pengalaman kan bertambah jadi pengetahuan kita, pengalaman semuanya bertambah” Lun mengaku senang dengan pekerjaannya sekarang, baginya bila sudah memutuskan untuk bekerja tentu ia senang dengan pekerjaannya, bila tidak bagaimana mungkin bisa meneruskan kerja. Ia juga mengaku merasa bahagia dengan bekerja, sehingga meskipun suatu saat ia telah memiliki banyak uang dan keluarganya sudah tidak membutuhkan bantuannya lagi, ia akan tetap bekerja. Menurutnya, meskipun kaya ia akan terus bekerja selama ia masih sanggup untuk bekerja, kecuali kondisi tubuhnya sudah tidak memungkin lagi untuk bekerja baru ia akan berhenti bekerja. 13 “Kalau itu misalnya kalau masih bisa kerja harus tetap kerja, teruskan benar tidak lah, kecuali kita sekarang sudah tidak bisa kerja, sudah tidak memungkinkan, umpama kita tidak sehat kita kan mungkin berhenti bekerja, selagi sehat kan harus kerja.” Lun memand ang ada hubungan antara kerja dan Tuhan. Baginya kerja seperti ibadah, bila percaya akan mendapat anugerah dari Tuhan, berupa perlindungan, keseha tan dan sesuatu yang baik. Menurutnya bila Tuhan tidak memberi kesehatan, maka orang tidak