2.
Pengkodean Koding
Koding merupakan salah satu langkah dalam proses analisis data yang dimaksudkan untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan
data secara lengkap dan mendetail agar peneliti dapat menemukan makna dari kata yang dikumpulkannya. Data-data yang diperoleh akan
dimasukkan ke dalam kolom-kolom lebar yang bertuliskan nomor- nomor yang mewakili variabel-variabel yang telah dicantumkan dalam buku
kode, sehingga data yang diperoleh memunculkan gambaran etos kerja pedagang etnis Cina yang mengelola toko obat Cina. Langkah- langkah
yang dilakukan meliputi : a.
Menyusun transkipsi verbatim kata demi kata atau catatan lapangannya sedemkian rupa sehingga ada dua kolom kosong yang
cukup besar di sebelah transkip. Hal ini dapat mempermudah membubuhkan kode-kode atau catatan-catatan tertentu di atas transkip
tersebut. b.
Selanjutnya adalah pemberian koding yaitu memberi kode untuk masing- masing jawaban yang terkait dengan indikator-indikator etos
kerja. Kode yang dipilih adalah kode yang mudah diingat dan dapat mewakili masing- masing aspek. Berikut kode-kode yang digunakan:
Tabel 2. Kode Analisis Hasil Wawancara Indikator Etos Kerja
Kode
Kerja sebagai kewajiban moral KM
Disiplin kerja DK
Kebanggaan akan hasil karya KH
3.
Interpretasi
Interpretasi dilakukan setelah peneliti melakukan koding terhadap hasil wawancara. Interpretasi dilakukan dalam upaya untuk memahami data
secara lebih ekstensif sekaligus mendalam. Tema-tema yang diperoleh dari proses koding dikelompokkan berdasarkan penggolongan dari ke tiga
indikator etos kerja.
4. Penarikan Kesimpulan
Tahap akhir yang dilakukan adalah penarikan kesimpulan tentang etos kerja pedagang etnis Cina yang mengelola toko obat Cina.
F. Pemeriksaan Keabsahan Data
1. Kredibilitas
Kredibilitas dalam penelitian kualitatif digunakan untuk mengganti konsep validitas. Kredibilitas dimaksudkan untuk merangkum bahasan
menyangkut kualitas penelitian kualitatif. Kredibilitas penelitian kualitatif terletak pada keberhasilannya mencapai maksud mengeksplorasi masalah
atau mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks. Deskripsi mendalam yang menjelaskan kemajemukan
kompleksitas aspek-aspek yang terkait dan interaksi dari berbagai aspek menjadi salah satu ukuran kredibilitas penelitian kualitatif Poerwandari,
1998. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Strangle dan Sarantakos dalam Poerwandari, 1998 menyatakan bahwa dalam pnenelitian kualitatif, validitas dicoba dicapai tidak melalui
manipulasi variabel, melainkan melalui orientasinya, dan upayanya mendalami dunia empiris, dengan menggunakan metode yang paling
cocok untuk pengambilan dan analisis data. Konsep yang dipakai adalah validitas kumulatif, validitas komunikatif, validitas argumentatif, validitas
ekologis.
2. Dependebility
Dependability menggantikan istilah reliabilitas dalam penelitian
kuantitatif. Melalui konstrak dependability peneliti memperhitungkan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi menyangkut fenomena yang
diteliti, juga perubahan dalam desain sebagai hasil dari pemahaman yang lebih mendalam tentang setting yang diteliti. Peneliti perlu menyadari
kompleksitas konteks yang dihadapinya dengan menggunakan strategi desain penelitian yang luwes. Oleh karena itu, peneliti perlu
mengkonsentrasikan diri pada pencatatan rinci fenomena yang diteliti, termasuk interrelasi aspek-aspek yang berkaitan.
Pencatatan yang lengkap dan rinci memungkinkan orang lain untuk mempelajari dengan seksama prosedur, protokol, dan keputusan yang
diambilnya. Marshall dan Rosman 1995, dalam Poerwandari, 1998 mengungkapkan bahwa dengan data mentah yang terkumpul lengkap dan
diorganisasikan dengan baik, peneliti memungkinkan pihak lain untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI