dengan cara melakukan tindakan yang benar, yaitu mencari pengetahuan, kehendak yang benar, perkataan yang benar, perilaku yang baik, ucapan
yang benar, pikiran yang benar dan renungan yang benar.
Agama adalah bagian yang tidak terpisahkan dari tradisi budaya masyarakat Cina. Paham Tao banyak dihubungkan dengan nasib manusia,
yaitu manusia sebagai individu dalam hubungannya dengan alam semesta, sedangkan paham Budha dikaitkan dengan hubungan manusia sebagai
individu dengan keadaan masa depan, yaitu Nirwana dan alam semesta Husodo, 1985. Kong Hu Cu mengajarkan hubungan antar manusia yang
memupuk sikap orang Cina untuk mencintai keluarga dan dunia. Kemudian ajaran Konghucu bercampur dengan spiritisme tradisional menghasilkan
budaya kekeluargaan yang kuat dimana keluarga menjadi basis pelestarian tradisi dan budaya. Budhisme yang masuk tidak bertentangan dengan ajaran
Taoisme maupun Konfusionisme sehingga mudah diterima oleh orang Cina dan mencampuradukkan ketiga ajaran tersebut menjadi satu. Dari latar
belakang tradisi dan agama itu dapat melihat mengapa orang-orang Cina mewarisi tradisi budaya kekeluargaan yang kuat, disamping sifat-sifat jalan
tengah yang dipraktekkan.
3. Orientasi Nilai Budaya Etnis Cina
Berbicara mengenai nilai berbudaya, akan digunakan kerangka kajian C. Kluckhon dan F. Kluckhon dalam Koentjaraningrat, 2000, yang membagi
nilai budaya dalam lima kategori yaitu: hakekat hidup, hakekat kerja, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungan manusia dengan alam, persepsi waktu, hubungan manusia dengan sesama.
a. Mengenai hakekat hidup
Pada orang Cina, baik melalui pengaruh filsafat Konfusius maupun filsafat Budha dapat dikatakan bahwa hakekat hidup itu adalah sengsara, dukkha.
Akan tetapi, manusia dapat berikhtiar membebaskan diri dari penderitaan itu melalui kesempurnaan hubungan sosial.
b. Hakekat kerja
Etos tentang kerja pada orang Cina banyak dipengaruhi oleh ajaran Konfusius. Dalam Konfusianisme, terdapat ajaran yang disebut
“Hubungan Segi Tiga”, yaitu hubungan antara Konfusianisme, keluarga, dan kerja. Konfusius menaruh perhatian yang penting pada keluarga,
sehingga etos kerja pun dihubungkan dengan keluarga. Konfusius memberikan ajaran tentang kerja, seperti ajarannya tentang Jen yang
membuat orang rajin bekerja, dan ajarannya untuk mengejar dan menyimpan kekayaan, dan sebagainya. Mereka bekerja untuk bakti dan
menjaga nama baik orang tua serta menunjukkan kesetiaannya kepada keluarga, agar kebahagiaan di akherat dapat tercapai.
c. Hubungan antara manusia dengan alam
Pada orang Cina dikenal kehidupan yang selaras dengan alam semesta, dan dihubungkannya dengan dunia ide- ide mistis, yang berkaitan dengan
konsep religio- magi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI