menggeluti bidang obat Cina, terutama di bidang Psikologi Industri, Sosial dan Sumber Daya Manusia.
2. Manfaat Praktis
a Bagi etnis Cina yang berprofesi sebagai pedagang, penelitian ini dapat
memberikan gambaran dan meningkatkan pemahaman mengenai etos kerja pedagang etnis Cina khususnya yang mengelola toko obat Cina.
b Bagi masyarakat dan pelaku bisnis di kotamadya Pontianak, penelitian
ini dapat memberikan wacana tentang pemahaman dinamika psikologis dalam pengembangan sumber daya manusia, sehingga dapat
memperluas pengetahuan mengenai peran etos kerja dalam kehidupan kerja.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Etos Kerja
1. Pengertian Etos Kerja
Etos kerja menurut Cherrington dalam Nugroho, 1998 adalah cara pandang seseorang terhadap perkerjaan atau dapat diartikan sebagai nilai kerja
yang positif. Etos kerja ditunjukkan dalam tingkah laku atau setidaknya sikap terhadap suatu pekerjaan secara verbal. Sinamo 2002 juga mengungkapkan
bahwa etos kerja adalah nilai-nilai dan doktrin kerja tertentu yang mewujud nyata pada perilaku kerja yang khas. Menurut Sudarso 1997 etos kerja
menujuk pada perilaku manusia dalam bekerja atau melakukan pekerjaan dengan menekankan kepada semangat atau pembawaan dalam kerjanya.
Sudarso 1997 mengungkapkan bahwa semangat dan pembawaan dalam bekerja juga menunjuk pada makna atau nilai kerja bagi pelaku kerja tersebut.
Oleh karena itu etos kerja dapat dikatakan sebagai sikap manusia terhadap nilai atau makna kerja.
Etos kerja artinya sikap terhadap kerja, pandangan terhadap kerja, kebiasaan kerja, ciri-ciri atau sifat mengenai cara kerja yang dimiliki oleh
seseorang atau sifat golongan atau suatu bangsa Manullang, 1997. Pengertian tersebut senada dengan yang dikemukakan oleh Anoraga 2001
yang meyatakan etos kerja adalah pandangan dan sikap suatu bangsa atau suatu umat terhadap kerja. Bila pandangan dan sikap tersebut melihat kerja
sebagai sesuatu yang luhur bagi eksistensi manusia, maka etos kerjanya akan mendalam, orang akan bekerja keras dan berusaha mencapai hasil terbaik.
Begitu pula sebaliknya, apalagi kalau sama sekali tidak ada pandangan dan sikap terhadap kerja, maka etos kerja itu dengan sendirinya kurang mendalam,
orang tidak akan bersungguh-sungguh dalam bekerja. Hal serupa juga diungkapkan Rahardjo 1992 bahwa secara sederhana etos kerja dapat
diartikan sebagai suatu pola sikap, yang sudah mendasar, yang sudah mendarah daging, yang mempengaruhi perilaku secara konsisten, dan terus
menerus. Di dalam situasi pembangunan ekonomi seperti sekarang, maka apa yang disebut etos kerja mengandung konotasi yang positif, tidak ada yang
negatif. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas mengenai etos kerja, dapat
disimpulkan bahwa etos kerja adalah cara pandang, sikap dan nilai yang dimiliki seseorang, kelompok atau bangsa terhadap kerja secara positif yang
ditunjukkan dalam bentuk verbal dan perilaku.
2. Indikator Etos Kerja
Cherrington dalam Nugroho, 1998 menyatakan ada tiga indikator dalam etos kerja, yaitu :
a. Kerja sebagai kewajiban moral
Konsep kerja sebagai kewajiban moral menurut Cherrington dalam Prihananti, 2000 didasarkan pada perasaan bahwa orang itu harus
bekerja dan memberikan layanan kepada masyarakat atau orang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI