Pengertian Remaja Tugas Perkembangan Remaja

31

C. Hakikat Remaja

1. Pengertian Remaja

Hurlock 1990 menjelaskan bahwa Istilah adolescance atau remaja berasal dari kata Latin adolescere kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Selain itu, secara psikologis masa remaja adalah masa di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluha tahun, Papalia dan Olds 2001, dalam Jahja, 2011; 220. E.H. Erikson Rochmah, 2005mengemukakan bahwa adolensia merupakan masa di mana terbentuk suatu perasaan baru mengenai identitas. Jadi remaja adalah masa transisi dari anak menuju dewasa awal mulai usia 12- 1920 tahun. masa remaja ini individu cenderung secara perlahan berubah dari dipendent ke independent. Remaja juga mulai membentuk perasaan baru mengenai identitasnya. 32

2. Pengaruh Teman Sebaya pada Remaja

a. Pengaruh positif

Papalia Feldman 2014 memaparkan bahwa kelompok sebaya merupakan sumber afeksi , simpati, pemahaman, dan penuntun moral; tempat bagi sebuah eksperimen; dan pengaturan untuk mencapai otonomi serta kemandirian dari orang tua. Tempat untuk membentuk hubungan intimasi yang menyediakan sebuah latihan bagi intimasi di masa dewasa.

b. Pengaruh negatif

Saat anak mulai memasuki masa remaja, sistem sosial sebaya menjadi lebih terelaborasi dan beragam. salah satu sistem sosial sebaya yaitu geng. Geng merupakan struktur kelompok dari pertemanan yang melakukan hal-hal bersama-sama menjadi lebih penting. Selain geng, tipe terbesar dari kelompok yaitu kerumunan. Kerumuan merupakan hal yang asing bagi seseorang sebelum masa remaja. Kerumunan tidak didasarkan pada interaksi personal melainkan pada reputasi, citra, atau identitas. Anggota kerumunan merupakan kontruksi sosial, sebuah label tempat anak-anak muda membagi peta sosial yang didasarkan pada lingkungan sekitar, etnisitas, status sosial ekonomi, atau faktor lain; sebagai contoh anak gaul, kutu buku, atau pembangkang Kedua tingkat dari kelompok sebaya dapat menunjukkan keberadaan secara bersamaan, dan beberapa diantaranya dapat tumpang 33 tindih dalam keanggotaan.yang bisa saja berubah setiap saat. Brown Klute 2003, dalam Papalia Feldman, 2014 mengatakan bahwa geng dan kerumunan cenderung meyebabkan seseorang menjadi pengecut dalam kemajuan masa remajanya.

3. Tugas Perkembangan Remaja

William Kay Jahja, 2011;238 mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja itu sebagai berikut: a. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya. b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas. c. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupun kelompok. d. Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya. e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri. f. Memperkuat sefl-contol kemampuan mengendalikan diri atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip, atau falsafah hidup. g. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri sikap perilaku kekanak-kanakan. Karakter bersahabat erat kaitannya dengan tugas perkembangan yang dijelaskan oleh William Kay Jahja, 2011;238 yaitu Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar 34 bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupun kelompok. Selain itu, karakter bersahabat juga erat kaitannya dengan tugas perkembangan ”Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya ” karena untuk bergaul dengan orang lain, seseorang perlu untuk menerima keadaan fisiknya sendiri.

D. Hakikat Bimbingan Klasikal

1. Pengertian Bimbingan Klasikal

Makrifah Wiryo Nuryono 2014 mengemukakan bimbingan klasikal merupakan suatu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada siswa oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor sekolah kepada sejumah siswa dalam satuan kelas yang dilaksanakan di dalam kelas. Sedangkan Winkel dan Hastuti 2014 menjelaskan bimbingan klasikal merupakan istilah yang khusus digunakan di Institusi pendidikan sekolah dan menunjuk pada sejumlah siswa yang di kumpulkan bersama untuk kegiatan bimbingan. Pada dasarnya bimbingan klasikal merupakan bentuk dan sarana pelayanan bimbingan yang diberikan konselor di dalam kelas dengan menyediakan materi yang telah disiapkan sebelumnya untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang di harapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan bagi dirinya sendiri. Jadi bimbingan klasikal merupakan suatu layanan yang diberikan guru BK kepada siswa dalam ruang lingkup kelas untuk membantu siswa mencapai perkembangan yang optimal. Melalui bimbingan klasikal

Dokumen yang terkait

Implementasi Bimbingan dan Konseling melalui pendekatan Islam (Studi pada Mts. Muhammadiyah Tlogomas Malang)

0 2 33

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Implementasi pendekatan pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep kesetimbangan kimia (penelitian tindakan kelas pada MA al-falah VI Jakarta)

1 8 203

Peningkatan pemahaman wacana argumentasi melalui penerapan strategi PQ4R (penelitian tindakan pada siswa kelas XI SMA Islam Al-Mukhlisin)

1 18 89

Meningkatkan pemahaman konsep siswa melalui pendekatan ketrampilan proses pada konsep laju reaksi (penelitian tindakan kelas di SMA Muhamamdiyah 25 Setia budi Pamulang)

3 42 101

Peningkatan pemahaman unsur interinsik pada cerpen melaui metode kooperatif tipe student teams achievement division (stad) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X MA As-Syafi'iyah 01 Jkarta semester Ganjil, Tahun ajaran 2011/2012)

0 37 181

Peningkatan keterampilan menulis narasi dengan media teks wacana dialog: penelitian tindakan pada siswa kelas VII MTs Negeri 38 Jkaarta tahun pelajaran 2011-2012

4 39 107

Peningkatan kemampuan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi melalui penerapan metode latihan individual (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X SMA PGRI 56 Ciputat)

1 28 108

Peningkatan hasil belajar ips siswa melalui penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) (penelitian tindakan kelas dikelas VIII-2 SMP PGRI 1 Ciputat)

1 6 0

Upaya meningkatkan kemampuan menulis matematis melalui pendekatan matematika realistik (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III MIN Bantargebang)

3 18 199