Signifikansi Peningkatan Karakter Bersahabat melalui Layanan

106

4. Signifikansi Peningkatan Karakter Bersahabat melalui Layanan

Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning. a. Hasil uji T berdasarkan hasil pretest dan posttes Tabel 4.3 Hasil Uji T-Test Peningkatan Karakter Bersahabat Antara Sebelum dan Sesudah Implementasi Pendidikan Karakter Uji signifikansi dilakukan menggunakan Uji T-Test untuk kelompok dependend Paired sample T-Test. Peneliti menganalisis data pretest dan posttest menggunakan progam SPSS 17. Berdasarkan hasil pada tabel Paired Sample Test di atas tampak bahwa rata-rata skor karakter bersahabat sebelum dan sesudah tindakan terjadi peningkatan senilai 3.066. Nilai signifikansi Sig. 2- tailed yang diperoleh sebesar 0.043 di mana lebih kecil dari batas kritis penelitian 0.05. nilai signifikansi tersebut menunjukkan Ho ditolak. Artinya secara statistik terdapat peningkatan karakter bersahabat yang signifikan melalui layanan bimbingan klasikan dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VII B SMP Aloysius Turi. Paired Samples Test Paired Differences T df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 PRETEST – POSTTEST -3.06667 7.92174 1.44631 -6.02469 -.10864 -2.120 29 .043 107 Tabel 4.4 Hasil Uji T-Test Peningkatan Karakter Bersahabat Antar Siklus b. Hasil uji T berdasrkan hasil Self Assesment Scale setiap siklus Berdasarkan tabel 4.4 di atas mengungkapkan beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1 Berdasarkan olah data dengan penghitungan SPSS 17, pada pair 1 Pra-SiklusI diperoleh t= -1.292. p= 0.207 α =0.05; maka terdapat peningkatan karakter bersahabat antara pra tindakan dengan siklus I yang signifikan, sehingga layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning dapat meningkatkan karakter bersahabat. 2 Berdasarkan olah data dengan penghitungan SPSS 17, pada pair 2 Pra-SiklusII diperoleh t= - 2.175. p= 0.0308 α =0.05; maka terdapat peningkatan karakter bersahabat antara pra tindakan dengan siklus II yang signifikan, sehingga layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning dapat meningkatkan karakter bersahabat. Paired Samples Test Paired Differences T df Sig. 2- tailed 95 Confidence Interval of the Difference Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper Pair 1 Pra – SiklusI -2.200 9.327 1.703 -5.683 1.283 -1.292 29 .207 Pair 2 Prasiklus – SiklusII -3.867 9.737 1.778 -7.503 -.231 -2.175 29 .038 Pair 3 Prasiklus – SiklusIII -4.833 10.531 1.923 -8.766 -.901 -2.514 29 .018 Pair 4 SiklusI – SiklusII -1.667 4.205 .768 -3.237 -.097 -2.171 29 .038 Pair 5 SiklusII – SiklusIII -2.633 4.937 .901 -4.477 -.790 -2.921 29 .007 Pair 6 SiklusIII - SiklusIII -.967 3.275 .598 -2.189 .256 -1.617 29 .117 108 3 Berdasarkan olah data dengan penghitungan SPSS 17, pada pair 3 Pra-SiklusIII diperoleh t= - 2.514. p= 0.018 α =0.05; maka terdapat peningkatan karakter bersahabat antara pra tindakan dengan siklus III yang signifikan, sehingga layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning dapat meningkatkan karakter bersahabat. 4 Berdasarkan olah data dengan penghitungan SPSS 17, pada pair 4 SiklusI-SiklusII diperoleh t= -2.171. p= 0.03 8 α =0.05; maka terdapat peningkatan karakter bersahabat antara Siklus I dengan siklus II yang signifikan, sehingga layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning dapat meningkatkan karakter bersahabat. 5 Berdasarkan olah data dengan penghitungan SPSS 17, pada pair 5 SiklusI-SiklusIII diperoleh t= - 2.921. p= 0.007 α =0.05; maka terdapat peningkatan karakter bersahabat antara Siklus I dengan siklus III yang signifikan, sehingga layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning dapat meningkatkan karakter bersahabat. 6 Berdasarkan olah data dengan penghitungan SPSS 17, pada pair 6 SiklusII-SiklusIII diperoleh t= - 1.617. p= 0.117 α =0.05; maka terdapat peningkatan karakter bersahabat antara Siklus II dengan siklus III yang signifikan, sehingga layanan bimbingan klasikal 109 dengan pendekatan experiential learning dapat meningkatkan karakter bersahabat.

5. Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Bersahabat Melalui

Dokumen yang terkait

Implementasi Bimbingan dan Konseling melalui pendekatan Islam (Studi pada Mts. Muhammadiyah Tlogomas Malang)

0 2 33

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Implementasi pendekatan pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep kesetimbangan kimia (penelitian tindakan kelas pada MA al-falah VI Jakarta)

1 8 203

Peningkatan pemahaman wacana argumentasi melalui penerapan strategi PQ4R (penelitian tindakan pada siswa kelas XI SMA Islam Al-Mukhlisin)

1 18 89

Meningkatkan pemahaman konsep siswa melalui pendekatan ketrampilan proses pada konsep laju reaksi (penelitian tindakan kelas di SMA Muhamamdiyah 25 Setia budi Pamulang)

3 42 101

Peningkatan pemahaman unsur interinsik pada cerpen melaui metode kooperatif tipe student teams achievement division (stad) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X MA As-Syafi'iyah 01 Jkarta semester Ganjil, Tahun ajaran 2011/2012)

0 37 181

Peningkatan keterampilan menulis narasi dengan media teks wacana dialog: penelitian tindakan pada siswa kelas VII MTs Negeri 38 Jkaarta tahun pelajaran 2011-2012

4 39 107

Peningkatan kemampuan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi melalui penerapan metode latihan individual (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X SMA PGRI 56 Ciputat)

1 28 108

Peningkatan hasil belajar ips siswa melalui penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) (penelitian tindakan kelas dikelas VIII-2 SMP PGRI 1 Ciputat)

1 6 0

Upaya meningkatkan kemampuan menulis matematis melalui pendekatan matematika realistik (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III MIN Bantargebang)

3 18 199