6
mengarahkan siswa untuk mendapatkan pengalaman lebih banyak melalui keterlibatan secara aktif dan personal, dibandingkan jika siswa hanya
membaca suatu materi atau konsep. Belajar berdasarkan pengalaman lebih terpusat pada pengalaman belajar siswa yang bersifat terbuka dan siswa
mampu membimbing dirinya sendiri. Layanan bimbingan kelas dengan pendekatan experiential learning
dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Dalam pertemuan tersebut, peneliti mengaplikasikan tiga topik yang memuat nilai-nilai mengenai karakter
bersahabat. Tiga topik tersebut yaitu: Aku Berharga, Menghargai Orang lain, dan Gaul
it’s Oke .
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian tindakan bimbingan klasikal mengenai
“ Peningkatan Karakter Bersahabat
Melalui Layanan Bimbingan Klasikal dengan Menggunakan Pendekatan Experiential Learning pada Siswa Kelas VII B SMP Santo Aloysius Turi
Tahun Ajaran 2015 2016”.
B. Identifikasi Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan berbagai masalah sebagai berikut:
1. Jumlah kekerasan antar siswa setiap tahun bertambah pesat.
2. Kabupaten Sleman ternyata menyumbang beberapa kasus kekerasan yang
dilakukan oleh siswa. 3.
Siswa kurang mempunyai karakter yang baik dalam bergaul maupun bersosialisasi.
7
4. Pengenalan nilai-nilai karakter masih sebatas pada tataran kognitif.
5. Pendidikan karakter di SMP seluruh tanah air selama ini baru menyentuh
pada tingkat pengenalan norma atau nilai-nilai, dan belum pada tingkat internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
6. Guru pelajaran yang menanamkan nilai karakter masih sebetas pada
tataran kognitif dengan metode ceramah. 7.
Beberapa siswa SMP Aloysius Turi kurang memiliki karakter bersahabat. 8.
Program sekolah apel pagi di SMP Aloysius Turi belum berjalan efektif karena siswa kurang berminat mengikuti kegiatan.
9. Siswa berperilaku kurang baik saat melakukan kegitan apel pagi.
10. Ditemukan perilaku siswa yang belum menunjukkan karakter bersahabat.
11. Banyak metode yang diterapkan sekolah guna meningkatkan karakter
siswa, namun metode-metode tersebut belum menunjukkan hasil yang signifikan.
12. Belum ada penelitian terkait peningkatan karakter bersahabat di SMP
Aloysius Turi. 13.
Belum pernah diterapkn pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning di SMP Aloysius Turi.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini
difokuskan untuk
menjawab masalah
yang teridentifikasi di atas khususnya terkait dengan butir masalah 3,7,12, dan 13
dengan mengkaji capaian karakter bersahabat siswa SMP Aloysius Turi antara hasil pre-post test dan skor setiap siklus self assessment yang
8
menunjukkan peningkatan karakter bersahabat melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VII B
SMP Aloysius Turi.
D. Rumusan Masalah