Urgensitas Pendidikan Karakter di SMP Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Karakter

17 n. Cinta damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. o. Gemar membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. p. Peduli lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. q. Peduli sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan tanpa melihat pengkotakan sosial, baik agama, budaya, gender, jenis kelamin, dan status sosial. r. Tanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas serta kewajiban yang seharusnya dilakukan.

5. Urgensitas Pendidikan Karakter di SMP

Lickona 1991 dalam Wahyuni dan Mustadi, 2016 mengungkapkan bahwa ada sepuluh tanda-anda zaman yang perlu diwaspadai, karena jika tanda-tanda itu sudah ada, berarti sebuah banca sedang menuju jurang kehancuran. Tanda-tanda yang dimaksud adalah: a meningkatnya kekerasan dikalangan remaja; b membudayanya 18 ketidakjujuran; c adanya rasa saling curiga dan kebencian diantara sesama; d semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru; e pengaruh peer group yang kuat dakam tindak kekerasan; f semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk; g penggunaan bahasa dan kata- kata yang buruk; h penyalahgunaan seksual dan anak-anak menjadi cepat dewasa; i rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara; dan j meningkatnya perilaku merusak diri, seperti narkoba, alkohol, dan seks bebas. Jika dicermati, kesepuluh tanda-tanda yang dikemukakan oleh Lickona di atas nampaknya mulai menggejala di Indonesia. Hal ini menjadi keprihatinan bagi semua kalangan terlebih bagi praktisi pendidikan, mengingat peran penting pendidikan dalam pembentukan dan pengembangan karakter siswa sehingga berbagai upaya peningkatan karakter bangsa harus terus dilaksanakan. Hal inilah yang menyebabkan upaya peningkatan pendidikan karakter di SMP harus terus dilakukan demi memperbaiki generasi bangsa.

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Karakter

Menurut Suparno 2015, faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter individu, yaitu: a. Keluarga Anak mengalami sosialisasi pertama kali dalam lingkup keluarga. Di sini anak juga pertama kali mengenal karakter. Peranan orang tua dalam hal ini sangat penting, karena sejak lahir anak sudah belajar karakter 19 tertentu dari orang tua. Ketika anak berada di dalam kandungan pun anak sudah belajar bersikap dari orang tuanya, terutama ibu yang mengandung. Selain itu, suasana keluarga merupakan hal yang sangat penting bagi perkembngan karakter anak. Orang tua perlu dilibatkan agar pendidikan karakter di sekolah dapat berjalan lancar dan efektif. b. Guru Selain di rumah, waktu anak banyak dihabiskan di sekolah. Maka guru mempunyai andil yang sangat besar dalam pendidikan karakter anak. Pendidikan karakter bisa dilakukan melalui pengajaran dan juga sikap guru terhadap anak, karena melalui pembelajaran guru bisa mengajarkan anak mengenai berbagai hal baik. c. Teman Karakter remaja sangat dipengaruhi oleh teman sebayanya. Secara psikologis, remaja sedang dalam proses pencarian jati diri sehingga remaja ingin bergabung dengan teman sebayanya dalam pencarian jati dirinya. Oleh karena itu teman dalam pergaulan sangat bepengaruh dalam membentuk karakter anak. d. Lingkungan sekolah Lingkungan sekolah serta suasana sekolah mempunyai pengaruh pada pendidikan dan pengembangan karakter anak. Suasana sekolah perlu diatur dan ditata sesuai dengan nilai karakter yang akan ditanamkan pada diri anak. Maka, perlu adanya kerjasama dari seluruh pihak yang ada dilingkungan sekolah agar penanaman karakter sungguh nyata dan 20 efektif dalam pengembangan karakter anak maupun semua pihak yang ada di sekolah. e. Lingkungan masyarakat Keadaan, situasi, dan karakter lingkungan masyarakat berpengaruh pada pembentukan karakter remaja. Remaja akan melihat serta meniru apa yang dilakukan oleh orang-orang yang ada disekitarnya. Lingkungan yang mendukung pengembangan karakter positif remaja tentunya situasi lingkungan juga memiliki karakter yang positif. Bila lingkungan sekitar kurang mendukung pengembangan karakter positif, maka karakter baik yang sudah ditanamkan di sekolah maupun di keluarga akan luntur karena pengaruh lingkungan tersebut. f. Media Perkembangan teknologi yang sangat pesat sangat mempengaruhi remaja. Banyak remaja yang meniru sesuatu yang dilihatnya pada media tanpa menyaring hal tersebut. Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat akses anak dalam mengoperasikan Gadget sangat mudah. Banyak remaja SMP yang memiliki Gadget. Apabila dalam penggunaannya tidak dapat terkontrol dengan baik, maka Gadget yang fungsi dan tujuannya untuk hal-hal yang baik justru menjadi perusak karakter remaja.

7. Tantangan-tantangan Pendidikan Karakter di Sekolah

Dokumen yang terkait

Implementasi Bimbingan dan Konseling melalui pendekatan Islam (Studi pada Mts. Muhammadiyah Tlogomas Malang)

0 2 33

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Implementasi pendekatan pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep kesetimbangan kimia (penelitian tindakan kelas pada MA al-falah VI Jakarta)

1 8 203

Peningkatan pemahaman wacana argumentasi melalui penerapan strategi PQ4R (penelitian tindakan pada siswa kelas XI SMA Islam Al-Mukhlisin)

1 18 89

Meningkatkan pemahaman konsep siswa melalui pendekatan ketrampilan proses pada konsep laju reaksi (penelitian tindakan kelas di SMA Muhamamdiyah 25 Setia budi Pamulang)

3 42 101

Peningkatan pemahaman unsur interinsik pada cerpen melaui metode kooperatif tipe student teams achievement division (stad) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X MA As-Syafi'iyah 01 Jkarta semester Ganjil, Tahun ajaran 2011/2012)

0 37 181

Peningkatan keterampilan menulis narasi dengan media teks wacana dialog: penelitian tindakan pada siswa kelas VII MTs Negeri 38 Jkaarta tahun pelajaran 2011-2012

4 39 107

Peningkatan kemampuan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi melalui penerapan metode latihan individual (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X SMA PGRI 56 Ciputat)

1 28 108

Peningkatan hasil belajar ips siswa melalui penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) (penelitian tindakan kelas dikelas VIII-2 SMP PGRI 1 Ciputat)

1 6 0

Upaya meningkatkan kemampuan menulis matematis melalui pendekatan matematika realistik (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III MIN Bantargebang)

3 18 199