36
3. Keuntungan Menggunakan Bimbingan Klasikal
Menurut  Hartinah  2009  menggunakan  bimbingan  klasikal  diperoleh beberapa keuntungan:
a. Siswa  bermasalah  dapat  mengenal  dirinya  melalui  teman-teman  di
kelasnya. Siswa dapat membandigkan potensi dirinya dengan yang lain. siswa  dibantu  siswa  yang  lain  dalam  menemukan  dirinya,  begitu  juga
sebaliknya. b.
Melalui  kelas,  karakter  positif  siswa  dapat  dikembangkan  seperti toleransi,  saling  menghargai,  kerja  sama,  tanggung  jawab,  disiplin,
kreativits, persahabatan, dan lain sebagainya. c.
Melalui  kelas  dapat  dihilangkan  beban-beban  moril  seperti  malu, penakut, dan sifat-sifat egoistis, agresif, manja, dan sebagainya.
d. Melalui  kelas,  dapat  dihilangkan  ketegangan-ketegangan  emosi,
konflik-konflik,  kekecewaan-kekecewaan,  curiga-mencurigai,  iri  hati, dan lain sebagainya.
e. Dapat  dikembangkan  gairah  hidup  dalam  melakukan  tugas,  suka
menolong, disiplin, dan sikap-sikap sosial lainnya.
4. Tujuan Bimbingan Klasikal
Tujuan  bimbingan  klasikal  untuk  mengembangkan  dimensi sosial-psikologis,  keterampilan  hidup,  klarifikasi  nilai,  dan  perubahan
sikap  perilaku  individu  dalam  kelompok  Barus,  2015.  Bimbingan
37
klasikal  memunculkan  perubahan  yang  positif  pada  diri  individu.  Secara lebih  luas,  bimbingan  klasikal  membantu  individu-individu  dalam
m
engembangkan  perasaan,  pikiran,  persepsi,  wawasan  dan  sikap  yang menunjang pada perwujudan tingkah laku.
5.
Manfaat Bimbingan Klasikal
Bimbingan  klasikal  memiliki  andil  yang  besar  dalam  proses bidang  perkembangan  hingga  mencapai  karakter  tertentu  pada  siswa  di
sekolah. Layanan bimbingan klasikal memiliki sifat  yang fleksibel karena dapat  diaplikasikan  untuk  pengembangan,  pencegahan,  perbaikan  hingga
pemeliharaan.  Selain  itu  dengan  menggunakan  layanan  bimbingan klasikal, peneliti akan  lebih efektif untuk  memberikan pelayanan.  Karena
dengan  satu  kali  pertemuan,  peneliti  bisa  memberikan  pelayanan  kepada siswa satu kela Hartinah, 2009.
6. Strategi Layanan Bimbingan Klasikal