Peningkatan Karakter Bersahabat Antar Siklus Melalui Layanan

102 Grafik 4.2 Komposisi Sebaran Subyek Berdasarkan Capaian Skor Karakter Bersahabat Antara Pretest dan Posttest. Grafik 4.2 di atas menunjukkan bahwa capaian skor siswa antara sebelum pretest dan sesudah posttest rata-rata mengalami kenaikan. Peningkatan capaian skor setiap siswa terlihat dari garis berwarna hijau pada grafik 4.2 di atas.

3. Peningkatan Karakter Bersahabat Antar Siklus Melalui Layanan

Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning. Peneliti telah memperoleh data kuesioner Self Assesment Scale dari menghimpun data setiap akhir siklus dalam implementasi pendidikan karakter bersahabat melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VII B SMP Aloysius Turi. 72 44 69 46 73 76 76 59 55 57 43 62 63 61 52 41 62 47 77 76 47 74 57 62 65 65 77 58 33 67 72 61 64 59 67 71 70 69 61 62 56 65 67 61 54 52 62 59 69 70 56 68 59 66 65 65 70 64 57 67 17 -5 13 -6 -5 -6 10 6 5 13 3 4 0 2 11 12 -8 -6 9 -6 2 4 0 0 -7 6 24 -20 -10 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Pretest Posttest Selisih 103 Grafik 4.3 Peningkatan Rata-Rata Skor Karakter Bersahabat Siswa Pada Setiap Siklus Berdasarkan grafik peningkatan rata-rata skor karakter bersahabat di atas memperlihatkan bahwa mulai pra tindakan hingga siklus III capaian rata-rata skor siswa meningkat 4,83 poin. Hal tersebut membuktikan bahwa implementasi pendidikan karakter bersahabat melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning efektif dan dapat meningkatkan karakter bersahabat siswa. Teknik yang digunakan oleh peneliti adalah teknik pengkategorisasian menurut Azwar. Berikut gambaran distribusi peningkatan karakter bersahabat pada setiap siklus implementasi pendidikan karakter. 56,17 58,37 60,03 61 53,00 54,00 55,00 56,00 57,00 58,00 59,00 60,00 61,00 62,00 PRA TINDAKAN SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III Series1 104 Tabel 4.2 Distribusi Peningkatan Karakter Bersahabat pada Setiap Siklus Implementasi Pendidikan Karakter Rentang Skor Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III F F F F 68 Sangat Tinggi 5 17 3 10 59-68 Tinggi 8 27 13 43 17 57 20 67 43-58 Sedang 14 47 17 57 13 43 7 23 32-42 Rendah 3 10 32 Sangat Rendah Data distribusi peningkatan karakter bersahabat di atas memperlihatkan bahwa mulai pra tindakan hingga siklus III capaian skor siswa mengalami peningkatan. Capaian skor siswa dengan kategori tinggi mengalami peningkatan jumlah siswa, pada pra tindakan berjumlah 8 siswa dan pada siklus III menjadi berjumlah 20. Sedangkan capaian skor siswa dengan kategori sedang dan rendah mengalami penurunan. Meskipun capaian skor siswa dengan kategori sangat tinggi terlihat menurun yaitu dari 5 siswa menjadi 3 siswa, tetap saja kondisi tersebut menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter bersahabat melalui bimbingan klasikal dengan pendekata experiential learning dapat ditingkatkan. Peningkatan secara umum dapat dilihat melalui grafik peningkatan capaian rata-rata skor pendidikan karakter bersahabata sebagai berikut. Adapun komposisi sebaran subjek berdasarkan capaian skor karakter bersahabat pada siklus sebagai berikut. 105 Grafik 4.4 Komposisi Sebaran Subjek Berdasarkan Capaian Skor Karakter Bersahabat pada Setiap Siklus Setelah mengetahui gambaran capaian skor pendidikan karakter bersahabat, penelitian ini perlu menguji signifikansi peningkatan karakter bershabat melalui layanan bimbingan klasikan dengan pendekatan experiential learning agar dapat mengetahui kebermaknaan peningkatan skor sebagai penguat bahwa implementasi pendidikan karakter ini benar- benar efektif. 65 36 74 72 69 35 46 61 51 63 47 54 56 73 44 64 57 52 62 38 45 55 79 43 66 47 66 59 57 49 60 59 63 67 58 53 51 56 50 60 51 55 57 60 54 68 53 57 68 58 54 64 67 56 58 53 66 57 59 59 62 60 67 62 62 59 57 58 57 61 57 57 56 68 58 59 59 60 67 59 57 54 67 60 62 57 66 57 58 58 65 62 69 66 64 61 59 59 60 61 61 60 56 69 59 58 57 61 69 56 62 62 58 61 60 50 69 59 58 59 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 PRA TINDAKAN SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III 106

4. Signifikansi Peningkatan Karakter Bersahabat melalui Layanan

Dokumen yang terkait

Implementasi Bimbingan dan Konseling melalui pendekatan Islam (Studi pada Mts. Muhammadiyah Tlogomas Malang)

0 2 33

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Implementasi pendekatan pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep kesetimbangan kimia (penelitian tindakan kelas pada MA al-falah VI Jakarta)

1 8 203

Peningkatan pemahaman wacana argumentasi melalui penerapan strategi PQ4R (penelitian tindakan pada siswa kelas XI SMA Islam Al-Mukhlisin)

1 18 89

Meningkatkan pemahaman konsep siswa melalui pendekatan ketrampilan proses pada konsep laju reaksi (penelitian tindakan kelas di SMA Muhamamdiyah 25 Setia budi Pamulang)

3 42 101

Peningkatan pemahaman unsur interinsik pada cerpen melaui metode kooperatif tipe student teams achievement division (stad) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X MA As-Syafi'iyah 01 Jkarta semester Ganjil, Tahun ajaran 2011/2012)

0 37 181

Peningkatan keterampilan menulis narasi dengan media teks wacana dialog: penelitian tindakan pada siswa kelas VII MTs Negeri 38 Jkaarta tahun pelajaran 2011-2012

4 39 107

Peningkatan kemampuan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi melalui penerapan metode latihan individual (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X SMA PGRI 56 Ciputat)

1 28 108

Peningkatan hasil belajar ips siswa melalui penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) (penelitian tindakan kelas dikelas VIII-2 SMP PGRI 1 Ciputat)

1 6 0

Upaya meningkatkan kemampuan menulis matematis melalui pendekatan matematika realistik (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III MIN Bantargebang)

3 18 199