Peningkatan Karaker Bersahabat melalui Layanan Bimbingan

99 siswa yang tidak fokus turun, jumlah siswa yang tidak menghargai teman turun, jumlah siswa yang semangat dan tertawa meningkat. Hasil observasi dapat dilihat pada grafik 4.5. 4 Tahap Evaluasi dan Refleksi Tahap ini dilakukan pengolahan data hasil observasi perilaku siswa dan skala minat siswa untuk memperoleh data yang akurat. Hasil evaluasi dan refleksi pada siklus III ini adalah layanan bimbingan klasikal pada siklus III terlaksana dengan cukup memuaskan. Siswa bersemangat mengikuti kegiatan dan fokus mengikuti kegiatan. Akan tetapi suasana kurang kondusif mengingat ruang yang dipakai pada siklus ini adalah laboratorium dan lebih luas dari kelas yang biasa digunakan.

2. Peningkatan Karaker Bersahabat melalui Layanan Bimbingan

Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning antara Sebelum dan Sesudah Implementasi Pendidikan Karakter. Capaian rata-rata skor karakter bersahabat jika kita melihat dengan ketentuan 0 2 – 0 1 , maka capaian rata-rata skor siswa mengalami kenaikan yang cukup tinggi yaitu 3,07 poin. Penelitian ini menggunakan Tes Karakter Bersahabat. Data Tes Karakter Bersahabat itu bersumber dari hasil tes sebelum implementasi pretest dan tes sesudah implementasi posttest. Capaian rata-rata skor karakter bersahabat dapat dilihat pada grafik 4.1 sebagai berikut. 100 Grafik 4.1 Peningkatan Rata-Rata Skor Karakter Bersahabat Siswa Antara Pretest dan Posttest Peneliti juga mendapatkan hasil distribusi peningkatan karakter bersahabat antara sebelum dan sesudah implementasi pendidikan karakter sebagai berikut. Tabel 4.1 Distribusi Peningkatan Karakter Bersahabat Antara Sebelum dan Sesudah Implementasi Pendidikan Karakter Rentang Skor Kategori Pretest Posttest Selisih F F F 68 Sangat Tinggi 9 30 7 23 -2 7 59-68 Tinggi 9 30 18 60 9 30 43-58 Sedang 10 33 5 17 -5 17 32-42 Rendah 2 7 -2 7 32 Sangat Rendah Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil tes karakter bersahabat sebelum tindakan pretest capaian skor siswa berkategori rendah berjumlah 2 siswa atau 7, capaian siswa berkategori sedang berjumlah 10 siswa atau 33, capaian siswa berkategori tinggi 60,53 63,60 59,00 59,50 60,00 60,50 61,00 61,50 62,00 62,50 63,00 63,50 64,00 Pre test Post test Series1 101 berjumlah 9 siswa atau 30, sedangkan capaian siswa berkategori sangat tinggi berjumlah 9 atau 30. Hasil karakter bersahabat sesudah tindakan posttest capaian skor berkategori rendah menurun dan jumlahnya menjadi 0. Capaian skor berkategori sedang juga menurun dan jumlahnya menjadi 5 atau 17. Lalu untuk capaian skor berkategori tinggi menaik dan jumlahnya menjadi 18 atau 60. Sedangkan capain skor berkategori sangat tinggi menurun dan jumlah 7 atau 23. Hasil data sebelum dan sesudah tindakan memiliki selisih tiap kategorinya, kategori rendah memiliki selisih -2, kategori sedang memiliki selisih -5. Lalu meskipun kategori sangat tinggi memiliki selisih -2, pendidikan karakter bersahabat tetap dikatakan berhasil karena selisih capain skor dengan kategori tinggi adalah +10. Selain penyajian data distribusi peningkatan karakter bersahabat di atas, penelitian ini juga memperoleh data komposisi sebaran subyek. Data tersebut berdasarkan capaian skor pendidikan karakter bersahabat antara pretest dan posttest sebagai berikut. 102 Grafik 4.2 Komposisi Sebaran Subyek Berdasarkan Capaian Skor Karakter Bersahabat Antara Pretest dan Posttest. Grafik 4.2 di atas menunjukkan bahwa capaian skor siswa antara sebelum pretest dan sesudah posttest rata-rata mengalami kenaikan. Peningkatan capaian skor setiap siswa terlihat dari garis berwarna hijau pada grafik 4.2 di atas.

3. Peningkatan Karakter Bersahabat Antar Siklus Melalui Layanan

Dokumen yang terkait

Implementasi Bimbingan dan Konseling melalui pendekatan Islam (Studi pada Mts. Muhammadiyah Tlogomas Malang)

0 2 33

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Implementasi pendekatan pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep kesetimbangan kimia (penelitian tindakan kelas pada MA al-falah VI Jakarta)

1 8 203

Peningkatan pemahaman wacana argumentasi melalui penerapan strategi PQ4R (penelitian tindakan pada siswa kelas XI SMA Islam Al-Mukhlisin)

1 18 89

Meningkatkan pemahaman konsep siswa melalui pendekatan ketrampilan proses pada konsep laju reaksi (penelitian tindakan kelas di SMA Muhamamdiyah 25 Setia budi Pamulang)

3 42 101

Peningkatan pemahaman unsur interinsik pada cerpen melaui metode kooperatif tipe student teams achievement division (stad) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X MA As-Syafi'iyah 01 Jkarta semester Ganjil, Tahun ajaran 2011/2012)

0 37 181

Peningkatan keterampilan menulis narasi dengan media teks wacana dialog: penelitian tindakan pada siswa kelas VII MTs Negeri 38 Jkaarta tahun pelajaran 2011-2012

4 39 107

Peningkatan kemampuan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi melalui penerapan metode latihan individual (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X SMA PGRI 56 Ciputat)

1 28 108

Peningkatan hasil belajar ips siswa melalui penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) (penelitian tindakan kelas dikelas VIII-2 SMP PGRI 1 Ciputat)

1 6 0

Upaya meningkatkan kemampuan menulis matematis melalui pendekatan matematika realistik (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III MIN Bantargebang)

3 18 199