Contoh wacana agak panjang yang diteskan
                                                                                Wacana dialog di bawah ini untuk mengerjakan butir soal nomor 1, 2, dan 3.
TIN: Ton,  selamat  ya  Saya  ikut  berbangga  atas  keberhasilan
ujianmu. TON:
Terima kasih Tin Semua ini terjadi kare n adanya dorongan dari berbagai pihak. Dan kau, terlebih lagi.
TIN: Ah,  kau  ini,  ada-ada  saja.  Apa  rencanamu  kini?  Mau
mendaftarkan kuliah di mana? TON:
Itulah  masalahnya,  Tin  Sebetulnya  aku  sangat  berminat. Tapi,  aku  sadar  keadaan  orang  tuaku.  Lagi  pula, apakah
hanya  dari  bangku  perkuliahan  saja  yang  menjamin  masa depan kita?
TIN: Tentu  saja  tidak,  Ton  Tetapi,  sayang  kalau  kau  tak
berkuliah. Bukankah nilaimu tertinggi di sekolahmu? TON:
apa  gunanya  nilai  tinggi,  Tin,  jika  kita  tak  mampu mengatasi  masalah sendiri?  Bukankah  ada  seribu  jalan
untuk sampai di Mekah? 1. Ton tidak dapat memenuhi keinginan untuk berkuliah sebab....
A. Ia menyadari keadaan orang tuanya yang tidak mampu. B. Ia  tahu  ada  banyak  cara  hidup  dapat  ditempuh  selain
berkuliah. C. Perkuliahan  bukan satu-satunya  yang  menjamin  kehidupan
masa depan.
D. Ingin menunjukkan  bahwa  ia
dapat  menyelesaikan persoalannya sendiri.
2. Bagaimanakah sikap Ton terhadap nilainya yang tertinggi? A. Tidak menyakini bahwa perkuliahan merupakan satu -satunya
jalan yang menjamin kehidupan masa depan. B. Menunjukkan  bahwa  dia  dapat  menyelesaikan  masalah
sendiri dengan tidak usah selalu mendambakan berkuliah. C. Nilai  yang  tinggi  sudah  tentu  menjamin  bahwa  yang
bersangkutan dapat mengatasi permasalahan sendiri. D. Menyadari  betul  bahwa  ada banyak  cara  dan  jalan  untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. 3. Kata-kata  Ton  yang  membuktikan  bahwa  ia  memandang
tingginya  prestasi  lebih  merupakan  beban  daripada  kebanggaan ialah....
A. Sebetulnya  aku  sangat  berminat.  Tapi,  aku  sadar  keadaan orang tuaku.
B. Apakah  hanya  dari  bangku  perkuliahan  saja  yang  menjamin masa depan kita?
C. Apakah  gunanya  nilai  tinggi,  jika  tak  mampu  mengatasi masalah sendiri?
D. Bukankah ada seribu jalan untuk sampai ke Mekah?
                                            
                