Hasil Wawancara dengan Guru dan Pemaknaannya

mencoba menunjukkan sikap yang berkarakter baik dari cara mengajar maupun sikap yang dimilliki oleh guru di kelas maupun di luar kelas.

4.4 Wawancara dengan Siswa dan Pemaknaannya

Peneliti melakukan wawancara dengan siswa yang bertujuan untuk mengetahui pengalaman belajar bahasa Indonesia. Ketika melakukan wawancara dengan siswa, peneliti mengajukan 7 pertanyaan, yaitu B agaimana kesan Anda mengikuti pelajaran bahasa Indonesia?; Apa yang Anda ketahui mengenai pendidikan karakter? ; Apakah guru Anda mengintegrasikan 18 nilai karakter ke dalam pembelajaran membaca bahasa Indonesia di kelas?; Saat pembelajaran di kelas, apakah guru Anda menekankan kepada siswa untuk menerapkan nilai karakter?; Bagaimana upaya guru Anda apabila melihat atau menemukan siswa melakukan kegiatan yang tidak berkarakter?; Apakah Guru Anda megevaluasi nilai-nilai karakter yang sudah maupun yang belum tertanam dalam diri siswa?; Apakah guru Anda sudah menunjukkan sikap yang berkarakter dan patut diteladani oleh siswa? Peneliti melakukan wawancara dengan 5 siswa kelas VII A dan B. Kelima siswa ini terbagi dalam dua kelas, yaitu tiga siswa dari kelas A d an dua siswa dari kelas B. Hasil wawancara kelima siswa tersebut akan dipaparkan di bawah ini. a. Kesan siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia Ketika peneliti mengajukan pertanyaan, “Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia selama ini?”, hampir seluruh siswa menjawab menyenangkan. Namun, ada pula yang mengatakan membosankan, tergantung dari situasi dan bahan pembelajaran yang diberikan oleh guru. Pembelajaran bahasa Indonesi a membosankan karena materi yang diajarkan terlalu panjang dan tidak ada inovasi. Di samping itu, pembelajaran bahasa Indonesia terasa menyenangkan karena cara mengajar guru yang sabar, dan tidak membeda-bedakan antara siswa yang pintar, sedang, maupun kurang ketika mengajar. Guru selalu memperhatikan semu a muridnya akan pemahaman materi yang diajarkan. Selain itu, k egiatan yang paling disukai siswa ketika pembelajaran bahasa Indonesia adalah ketika dilaksanakan pembelajaran di luar kelas , misalnya di perpustakaan . Ketika pembelajaran di perpustakaan, siswa menjadi lebih nyaman karena dengan santai siswa dapat memilih bahan pelajaran yang diinginkan . b. Pengenalan guru terhadap nilai pendidikan karakter Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, peneliti memberikan pertanyaan “Apakah Guru sudah pernah mengenalkan pendidikan karakter? ” Siswa menjawab bahwa guru belum pernah menjelaskan pendidikan karakter secara langsung. Setelah siswa diberikan penjelasan sedikit oleh peneliti, siswa sedikit paham dan dapat mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan pendidikan kar akter. Deskripsi jawaban dari siswa terhadap pendidikan karakter sebagai berikut : - Pendidikan yang menanamkan nilai -nilai kedisiplinan, moral, dan tanggungjawab. - Pendidikan yang menanamkan nilai kedisiplinan terutama kepada murid. - Pendidikan di mana kita da pat mengerti karakter masing -masing siswa, dan itu diajarkan sejak dini. - Pendidikan yang diajarkan sejak dini dan membuat menjadi lebih berkarakter dalam dirinya. - Pendidikan yang membentuk karakter. c. Pengintegrasian 18 nilai karakter ke dalam pembelajaran membaca bahasa Indonesia Berdasarkan wawancara dengan siswa di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta, cara atau upaya guru untuk mengintegrasikan 18 nilai karakter ke dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu memberikan bahan ajar yang mengandung nilai-nilai karakter. Menurut siswa, selama mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia hampir satu semester, guru menerapkan pendidikan karakter dengan cara mengaitkan nilai-nilai karakter dengan bahan ajar untuk pelajaran bahasa Indonesia, misalnya teks bacaan. Sebagai contoh dalam pembelajaran membaca, terkadang siswa diberikan teks bacaan yang mengandung nilai -nilai karakter tetapi kesulitan yang dialami ketika pembelajaran membaca adalah mengartikan kata-kata yang sulit, memahami kalimat yang sukar untuk dicerna. Selain itu, guru juga menggunakan teknik atau metode dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang terkadang dapat menanamkan nilai karakter dalam diri siswa. Metode yang digunakan oleh guru misalnya diskusi kelompok, tugas mandiri, dan lain-lain. d. Upaya penekanan yang dilakukan oleh guru kepada siswa untuk menerapkan nilai karakter Selama mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia di kelas, guru sudah memperlihatkan menerapkan nilai karakter dalam dirinya yaitu dari cara mengajar sehingga membuat siswa nyaman mengikuti pe lajaran. Kenyamanan yang didapatkan oleh siswa. Guru membimbing, mendidik dengan layaknya guru sebagai orang tua di sekolah. Setiap ada siswa yang melakukan kesalahan, guru memberikan nasihat dan peringatan. Guru menekankan kepada siswa untuk melakukan ses uatu yang mencerminkan bahwa “siswa adalah seorang yang tahu mana yang baik dan mana yang buruk”. Nasihat-nasihat yang diberikan guru kepada siswa merupakan upaya guru untuk dapat menerapkan nilai karakter dalam diri siswa. Guru memberikan contoh yang baik dari hal kecil kepada siswa, sehingga siswa mampu melakukan yang baik pula. Siswa tidak boleh menyontek, siswa tidak boleh mengejek teman lain, tidak boleh melanggar aturan yang sudah ditentukan oleh sekolah, siswa harus tanggung jawab, dan hal kecil yait u siswa tidak boleh membuang sampah sembarangan. Setiap hari, siswa diwajibkan untuk berdoa sebelum dan sesudah selesai pelajaran pulang, menghormati guru dengan memberikan salam, melakukan semutsih sepuluh menit bersih-bersih pada akhir pelajaran, dan juga selalu berdoa Malaikat Tuhan setiap pukul 12.00 WIB . Upaya guru jika melihat siswa melakukan kegiatan yang tidak berkarakter adalah bersikap tegas, termasuk guru bahasa Indonesia. Setiap siswa yang melakukan kesalahan, akan diberikan teguran ringan. Guru selalu melihat seberapa besar kesalahan yang dilakukan oleh siswa sehingga guru dapat memberikan teguran yang pantas. Guru tidak memberikan hukuman secara fisik, tetapi hukuman tersebut dapat mendidik dan membentuk pribadi siswa menjadi lebih baik. Sebagai contoh, jika terdapat siswa yang tidak mengerjakan PR, siswa diberikan hukuman untuk mengerjakan PR dan diberikan batas waktu pengumpulan. Jika siswa tidak mengumpulkan sesuai batas waktu, siswa tidak akan lulus dalam mata pelajaran tersebut. Cara tersebut dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk dapat bertanggungjawab dalam setiap tugasnya. Selain itu, jika terdapat siswa yang terlambat masuk kelas, siswa akan diberikan hukuman yaitu tidak boleh mengikuti pelajaran di dalam kelas, hanya boleh di luar kelas tetapi tetap dalam pengawasan guru dan harus mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru di luar kelas. e. Cara guru untuk mengevaluasi nilai -nilai karakter yang sudah maupun yang belum tertanam dalam diri siswa Guru mengevaluasi nilai -nilai karakter yang sudah maupun yang belum tertanam dalam diri siswa dengan cara melakukan refleksi setiap akhir pelajaran secara singkat spontan dan juga refleksi tertulis waktu ditentukan oleh guru. Evaluasi tersebut dilakukan bersama -sama bertujuan mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia dan terpenting lagi untuk mengetahui hal -hal apa saja yang siswa dapatkan selama proses pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung. Pengukuran dilakukan tidak hanya dari segi kognitif, tetapi leb ih pada sikap siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. f. Sikap karakter yang ditunjukkan oleh guru dan patut diteladani oleh siswa Guru bersikap tegas, menghargai pendapat siswa, dan tidak membeda - bedakan. Guru selalu tepat waktu, disiplin unt uk mengajar. Guru sering menegur siswa yang melakukan kesalahan. g. Bahan-bahan pembelajaran yang digunakan guru untuk menanamkan nilai - nilai karakter dalam diri siswa Menurut siswa, bahan pembelajaran bahasa Indonesia yang digunakan guru dan dapat menanamka n nilai-nilai karakter dalam diri siswa adalah materi wawancara, bertelepon, teks bacaan berita, puisi, drama, dll. Guru menggunakan bahan pembelajaran berupa teks bacaan yang mengandung nilai-nilai karakter. Tidak hanya yang terdapat dalam modul bahasa Indonesia atau buku pelajaran, tetapi guru dengan kreatif mencari teks bacaan dari sumber lain dengan topik yang baru. h. Pentingnya penerapan pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia Menurut siswa, pendidikan karakter sangat perlu diterapkan khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Bagi siswa , pendidikan karakter sangat penting diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia karena bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari untuk berteman dan bersosialisasi dengan siapa saja. Selain itu, pend idikan karakter dapat menumbuhk an minat siswa untuk semakin semangat belajar dan yakin akan kemampuan dirinya. Dengan guru yang disiplin, sabar, menghargai prestasi muridnya, dapat menjelaskan pelajaran dengan baik, tanggungjawab, tegas, tidak