bertema kejujuran. Siswa suka membaca buku dengan tema kejujuran sebagai pelajaran di hidupnya.
Pada unit 5, peneliti mengintegrasikan nilai karakter cinta damai ke dalam KD 7.2 yaitu mengomentari buku cerita yang dibaca. Berdasarkan hasil kuesioner
persepsi siswa, peneliti menentukan indikator nilai cinta damai adalah 1 melindungi teman dari kejahatan yang dilakukan oleh orang yang tidak
bertanggungjawa; dan 2 mengapresiasikan dalam bentuk karya sastra sikap atau tindakan yang memperlihatkan kedamaian. Dasar pengintegrasian nilai karakter
cinta damai ke dalam unit 5 adalah kesesuai an dengan KD yang ada. Bagi siswa, di usia remaja ini siswa harus memperoleh bekal untuk mengetahui akan
pentingnya cinta damai. Berdasarkan persepsi siswa 59,18 siswa menjawab untuk menggambarkan cinta damai dalam hidup sehari -hari adalah dengan
menapresiasikan melalui cerita pendek. Pada unit 6, peneliti mengelompokkan nilai karakter kerja keras dan
menghargai prestasi. Berdasarkan hasil kuesioner persepsi siswa, penelit i menentukan indikator nilai karakter kerja keras adalah 1 tidak menyerah dalam
berjuang untuk mencapai cita -citaimpian; 2 mengerjakan tugas selesai tepat waktu. Sedangkan, untuk indikator nilai karakter menghargai prestasi adalah 1
bangga terhadap hasil jerih payah orang tua; 2 menghargai hasil kerja keras sendiri. Hubungan kedua nilai itu adalah ketika seseorang mampu berjuang untuk
mencapai impian dan dapat mengerjakannya selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka seseorang akan menghargai ke rja keras diri sendiri dan juga
kerja keras orang tua yang ikut mendukung usahanya.
Pada unit 7, peneliti mengelompokkan nilai karakter toleransi dan peduli sosial. Berdasarkan hasil kuesioner persepsi siswa, peneliti menentukan indikator
nilai karakter toleransi adalah 1 memberikan kesempatan kepada teman yang berbeda agama untuk beribadah; dan 2 tidak memaksakan pendapat diri sendiri.
Sedangkan indikator nilai karakter peduli sosial adalah mencari solusi bagi sesama yang sedang mengalami musibah. Pene liti mengelompokkan kedua nilai
itu ke dalam unit 7 atas dasar kesesuai an dengan KD 11.2 yaitu menemukan gagasan utama dalam teks yang dibaca. Peneliti beranggapan bahwa kedua nilai
itu dapat dimasukkan ke dalam KD 11.2 untuk metode pembelajaran dan bahan bacaan yang akan digunakan untuk pembelajaran. Hubungan kedua nilai itu
adalah sebagai seseorang yang hidup di lingkungan yang beraneka ragam suku, ras, dan agama, kita harus menghargai perbedaan pendapat, menghormati orang
yang berbeda agama dengan kita, dan saling membantu terhadap sesama yang mengalami musibah dengan tidak memandang siapa dan dari mana.
Pada unit 8, peneliti mengelompokkan nilai karakter demokratis dan disiplin. Berdasarkan kuesioner hasil persepsi siswa, peneliti menentukan indikator n ilai
karakter demokratis yaitu memilih pemimpin berdasarkan suara terbanyak. Sedangkan, indikator nilai karakter disiplin adalah mematuhi segala aturan dalam
diskusi. Peneliti mengelompokkan kedua nilai karakter itu ke dalam unit 8 atas
dasar kesesuaian kedua nilai itu dengan KD 11.3 yaitu menemukan informasi secara cepat dari tabel atau diagram yang dibaca. Peneliti menggunakan metode
pembelajaran diskusi dan bahan bacaan tentang pemilihan pemimpin berdasarkan suara terbanyak. Hubungan kedua nilai itu ada lah ketika seseorang atau forum
ingin memilih seseorang pemimpin berdasarkan suara terbanyak, sebelumnya hal itu akan didiskusikan bersama dengan orang -orang yang terkait. Jadi, kedua nilai
itu sesuai dimasukkan ke dalam unit 8. Pada unit 9, peneliti men gelompokkan nilai karakter cinta tanah air dan
kreatif. Berdasarkan hasil kuesioner persepsi siswa, peneliti menentuka n indikator nilai cinta tanah air yaitu 1 mengagumi kekayaan tanah air sebagai wujud
mencintai tanah air; 2 menggunakan produk dalam neg eri; dan 3 menyenangi beragam seni di Indonesia. Sedangkan, indikator nilai karakter kreatif adalah tidak
meniru atau menjadi plagiat. Hubungan kedua nilai itu adalah jika seseorang ingin mencintai kekayaan tanah air yang ada, hasil karya tanah air, produ k tanah air,
dan menyenangi beragam seni di tanah air, jangan sampai seseorang melakukan plagiat meniru hasil karya negara lain dan diakui di tanah air. Hal itu akan
berakibat fatal dan itu berarti tidak kagum terhadap kekayaan tanah air. Pada unit 10, peneliti mengintegrasikan nilai karakter bersahabat dengan KD
15.2 yaitu menemukan realitas kehidupan anak yang terefleksi dalam buku cerita anak baik asli maupun terjemahan. Berdasarkan hasil kuesioner persepsi siswa,
peneliti menentukan indikator nilai kar akter bersahabat yaitu 1 bersahabat secara baik dengan guru untuk tujuan yang positif dan 2 berteman secara baik dengan
teman di kelas maupun di luar kel as. Hubungan nilai karakter bersahabat dengan KD 15.2 adalah seorang siswa SMP yang memasuki usia re maja, topik yang
sesuai untuk bahan bacaan cerita anak adalah tentang persahabatan. Peneliti beranggapan bahwa topik yang sesuai bagi siswa SMP untuk materi cerita anak
adalah persahabatan.
Berikut akan dipetakan pengintegrasian nilai karak ter dalam pembelajaran membaca Bahasa Indonesia SMP kelas VII semester 1 dan 2.
Tabel 4.31 Pemetaan Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Membaca
SUB BAB S
SUB BAB BUKU
KOMPETENSI DASAR DASAR
INDIKATOR INDIKATOR
INDIKATOR NILAI
KARAKTER KARAKTER
SEMESTER 1
UNIT 1
3.1 Menemukan makna kata tertentu dalam kamus
secara cepat dan tepat dengan konteks yang
diinginkan melalui kegiatan membaca
memindai 1. Mendaftar kata-kata sukar, menarik
dalam teks bacaan yang bertema ”pemeliharaan lingkungan” dengan
cepat dan tepat. 2. Menemukan makna kata-kata sukar,
menarik dalam kamus sesuai dengan konteks yang diinginkan
dengan cepat dan tepat. 3. Memilih makna kata-kata sukar,
menarik dalam kamus dengan tepat. Peduli
lingkungan Rasa ingin
tahu
UNIT 2
3.2 Menyimpulkan isi bacaan setelah
membaca cepat 200 kata per menit
1. Menyebutkan rumus membaca cepat sesuai dengan pengetahuan
yang diperoleh sebelumnya sehingga dapat menemukan sendiri
jawaban yang diinginkan terhadap suatu hal secara cepat.
2. Menghitung kecepatan membaca cepat pada teks yang bertema”
Memberikan bantuan kepada sesama sebagai wujud
melaksanakan ajaran agama” dengan menggunakan rumus
membaca cepat secara cepat dan tepat.
3. Mengemukakan pemahaman berdasarkan teks bacaan dengan
menjawab benar 75 dari jumlah pertanyaan yang ada secara tepat
dan mengerjakan sendiri tugas yang menjadi tanggungjawabnya.
4. Menyimpulkan isi bacaan pada teks bacaan yang bertema ”
memanfaatkan kekayaan alam dengan baik demi generasi yang
akan datang” secara kritis dan logis.
5. Menjawab pertanyaan secara mandiri berdasarkan isi teks bacaan
Mandiri Religius
dengan benar.
UNIT 3
3.3 Membacakan berbagai teks perangkat upacara
dengan intonasi yang tepat 1. Menyebutkan macam-macam teks
perangkat upacara dengan baik dan lengkap.
2. Menandai penjedaan pada teks perangkat upacara teks doa yang
bertema ”tidak mengejek bangsa lain”, UUD 1945, dan sumpah
pemuda yang menjadi bagiannya dengan mengerjakan secara baik.
3. Membaca berbagai teks untuk upacara sebagai bentuk sikap
mempertahankan nama baik bangs a lewat berbagai jenis teks perangkat
upacara dengan intonasi yang tepat.
4. Mematuhi peraturan pembacaan teks perangkat upacara secara tanggung
jawab.
Tanggung jawab
Semangat
kebangsaan
UNIT 4
7.1 Menceritakan kembali cerita anak yang dibaca
1. Menyebutkan pokok-pokok cerita anak yang dibaca dan diperoleh
berdasarkan kegemaran membaca buku agar memberikan
informasipengetahuan positif secara lengkap dan cepat.
2. Merangkai pokok-pokok cerita
anak yang bertema ”mengakui kesalahan yang diperbuat baik
kesalahan kecil maupun kesalahan besar” menjadi urutan atau
kronologis cerita secara tepat dan cepat.
3. Menemukan hal-hal yang menarik
dalam cerita anak yang dibaca, seperti contoh menyerahkan barang
yang ditemukan kepada pihak yang berwenang secara lengkap dan
cepat.
4. Menceritakan kembali cerita anak
yang dibaca dengan bahasa lisan maupun tulis dengan tidak boleh
menggunakan akal jahat dalam melakukan teknik bercerita secara
kreatif dan logis.
5. Menyenangi cerita anak yang
dibaca.
Gemar Membaca
Kejujuran
UNIT 5
7.2 Mengomentari buku cerita yang dibaca
1. Mendaftar unsurbagian buku cerita
yang bertema ”melindungi teman dari kejahatan yang dilakukan oleh
orang yang tidak bertanggungjawab” untuk
dikomentari dengan logis.
2. Mengomentari buku cerita
sehingga dapat mengapresiasikan dalam bentuk karya sastra puisi,
cerpen, prosa, dsb terhadap sikaptindakan yang
memperlihatkan kedamaian dengan alasan yang logis dan bahasa yang
santun
. 3.
Menekankan nilai positif dari buku cerita yang dibaca.
Cinta Damai
SEMESTER 2
UNIT 6
11.1 Mengungkapkan hal-hal yang dapat diteladani dari
buku biografi yang dibaca secara intensif
1. Memilih riwayat hidup tokoh yang memiliki sikap tidak
menyerah dalam berjuang untuk mencapai cita-citaimpian,
2. Mendaftar pokok-pokok dari
biografi secara lengkap dan tepat. 3. Merinci keistimewaan tokoh
dengan mengerjakan tugas tersebut selesai tepat waktu secara
lengkap. 4. Mengungkapkan hal-hal yang
dapat diteladani dari tokoh biografi yang dibaca seperti rasa
menghargai hasil kerja keras tokoh sendiri dengan logis.
5. Mengikuti hal-hal yang patut diteladani dari riwayat hidup
tokoh.
Kerja keras
Menghargai prestasi
UNIT 7
11.2 Menemukan gagasan utama dalam teks yang dibaca
1. Menunjukkan letak kalimat utama,
kalimat penjelas dalam suatu paragraf pada teks bacaan yang
bertema peduli sosial secara tepat. 2. Menunjukkan gagasan utama,
gagasan pendukung pada teks bacaan yang sudah ditentukan
secara berkelompok dengan tidak memaksakan pendapat sendiri
dengan tepat.
3. Menemukan gagasan utama teks bacaan secara berkelompok yang
bertema peduli sosial dengan tepat.
Toleransi
Peduli Sosial
UNIT 8
11.3 Menemukan informasi secara cepat dari
1. Menunjukkan informasi yang akan diuraikan dari tabeldiagram
Demokratis
Disiplin
tabeldiagram yang dibaca yang dibaca.
2. Menguraikan maknaisi tabeldiagram yang bertema
demokratis memilih pemimpin dengan logis.
3. Mengajukan pertanyaan berdasarkan tabeldiagram
dengan teknik diskusi untuk mematuhi peraturan yang ada
secara logis.
UNIT 9
15.1 Membaca indah puisi dengan menggunakan irama,
volume, suara, mimik, kinestik, dalam membaca puisi
1. Menandai penjedaan dalam puisi yang bertema ”mengagumi
kekayaan tanah air sebagai wujud mencintai tanah air” dengan
tepat.
2. Membedakan irama, volume suara, mimik, kinestik dalam
membaca puisi yang bertema mengagumi kekayaan tanah air
sebagai wujud mencintai tanah air dan menggunakan produk
dalam negeri.
3. Membaca indah kedua puisi sebagai wujud menyenangi
beragam seni di Indonesia dengan intonasi yang jelas
4. Menyenangi pembacaan indah puisi.
Cinta tanah
air
Kreatif
UNIT 10
15.2 Menemukan realitas kehidupan anak yang
terefleksi dalam buku cerita anak baik asli maupun
terjemahan 1
. Menyebutkan perilaku, ke biasaan yang ada dalam buku ce rita anak
dengan tema bersahabat secara lengkap.
2. Menemukan realitas kehidupan anak yang terefleksi dalam buku
cerita anak yang bertema berteman secara baik dengan siapa saja
secara tepat.
3. Mengikuti realitas kehidupan anak yang terefleksi dalam buku cerita
anak dengan memilih realitas hidup anak yang baik.
Bersahabat
B. Pengembangan Materi Pembelajaran Membaca Bahasa Indonesia
Hasil analisis data penelitian digunakan sebagai dasar dalam pengembangan modul pembelajaran membaca bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan
pendidikan karakter. Pengembangan modul dalam penelitian ini berdasarkan pada
kurikulum yang sedang berlaku, yaitu KTSP 2006. Modul yang dihasilkan adalah modul pembelajaran membaca bahasa Indonesia kelas VII semester 1 dan 2.
Modul pembelajaran membaca bahasa Indonesia yang dihasilkan oleh peneliti, akan menjadi buku tambahan untuk sumber belajar siswa. Peneliti mengharapkan
dengan adanya buku teks ajar pendidikan karakter yang terintegrasi dengan pembelajaran membaca bahasa Indonesia, akan semakin memperdalam siswa
menerapkan nilai-nilai karakter melalui pembe lajaran bahasa Indonesia, khususnya aspek membaca.
Seperti yang diungkapkan di atas, hasil analisis data penelitian ini akan dijadikan sebagai dasar pengembangan buku teks. Hasil analisis data yang
diperoleh adalah: 1. Berkaitan dengan guru
a Selama ini, guru bahasa Indonesia belum sepenuhnya menerapkan pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia karena
terkendala berbagai faktor . b Guru bahasa Indonesia terkadang mengalami kesulitan menyebutkan
secara eksplisit nilai karakter dalam kegiatan pembelaja ran di RPP. c Guru bahasa Indonesia terkadang mengalami kesulitan mencari bahan
ajar yang mengandung nilai -nilai karakter. d Pendidikan moral yang diberikan guru kepada siswa berkaitan dengan
penerapan nilai karakter dalam diri siswa, cenderung hanya sebatas menyampaikan sebuah narasi belum sampai pada tahap pemberian
makna, sehingga kemampuan afektif si swa terkadang dinomorduakan.
e Pada tahap refleksi yang seharusnya dimanfaatkan untuk siswa mengambil makna dari pembelajaran justr u digunakan guru untuk
bercerita sehingga siswa hanya dapat memetik nilai dalam cerita yang disampaikan guru, belum sampai pada tindakan nyata .
f Evaluasi terhadap nilai karakter belum dilaksanakan secara terstruktur oleh guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
g Pendidikan karakter baru saja diterapkan di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta sehingga guru masih kesulitan mengintegrasikan nilai -nilai
karakter dalam penyusunan RPP berkarakter. 2. Berkaitan dengan siswa
a Secara umum, siswa belum mengenal tentang pendidikan karakter yang harus diintegrasikan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
b Berdasarkan hasil kuesioner persepsi siswa, dari 18 nilai dalam pendidikan karakter, hampir seluruhnya sudah dipahami oleh siswa,
namun ada beberapa yang belum bisa diterapkan dalam di ri siswa, misalnya nilai kejujuran dan mandiri.
c Siswa merasa bosan dengan materi yang terlalu panjang dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
d Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi bahan ajar khususnya membaca, untuk memahami bacaan yang terlalu panjang.
e Siswa mengalami kesulitan untuk mengerjakan soal -soal esai yang membutuhkan jawaban panjang.
f Siswa mengalami kesulitan ketika harus mencari teks bacaan yang mengandung nilai-nilai karakter
3. Berkaitan dengan afeksi Berdasarkan permasalahan yang ditemukan di atas, peneliti m encoba
mengembangkan buku teks pembelajaran membaca bahasa Indonesia yang diintegrasikan dengan pendidikan karakter. Model yang dipilih peneliti adalah
sebagai berikut: a. Buku teks pembelajaran membaca bahasa Indonesia yang diintegrasikan
dengan pendidikan karakter tidak untuk menggantikan buku teks yang sudah ada, tetapi hanya sebagai buku suplemen tambahan.
b. Rancangan materi dalam buku teks disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ada dalam kurikulum untuk kelas
VII semester 1 dan 2. c. Nilai-nilai karakter yang diintegrasikan dalam pembelajaran berdasarkan
pada nilai-nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. d. Buku teks dirancang untuk satu tahun dua semester dan terdiri dari
sepuluh unit yang sudah d ipetakan kebahasaan serta nilai karakter dalam setiap unit.
e. Setiap unit dalam buku teks terdiri atas: a Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang sudah dirumuskan
menjadi tujuan pembelajaran yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam KTSP 2006,
b di setiap awal unit, terdapat sebuah deskripsi beserta gambar ilustrasinya yang merupakan contoh konkret
dan ajakan untuk penerapan nilai karakter yang akan dicapai dalam unit ,
c pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator KD, Indikator Nilai Karakter, dan Tujuan Pembelajaran yang sesuai dengan
KTSP 2006, d materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, e teks bacaan sebagai contoh m ateri yang akan disampaikan
mengandung nilai karakter setiap unit, f latihan-latihan tugas mandiri, kelompok, dan tugas rumah yang akan
mengukur kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa , g aspek kebahasaan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa
tentang kebahasaan dalam bahasa Indonesia, h refleksi siswa terhadap pencapaian siswa dan nilai karakter yang sudah
tertanam dalam diri siswa di setiap akhir unit.
C. Hasil Uji Coba Produk
Peneliti melakukan uji coba produk terhadap 32 siswa kelas VII di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta pada tanggal 7 Agustus 2012. Uji coba produk
dilakukan terhadap siswa karena modul yang dirancang akan dipakai siswa untuk belajar. Selain itu, peneliti juga meminta saran dan kritik dari guru terhadap hasil
produk tersebut agar dapat digunakan sebagai landasan perbaikan. Uji coba
produk dilaksanakan dengan cara siswa memberikan kuesioner persepsi terhadap 20 butir pernyataan kondisi modul .
Peneliti hanya menggunakan satu unit materi pembelajaran dalam uji coba produk. Hal itu dikarenakan waktu yang disediakan untuk uji coba produk
tidaklah banyak. Apabila peneliti mengujicobakan semua unit dalam modul, waktu yang dibutuhkan sangat banyak dan aka n sangat menyita jam pelajaran
bahasa Indonesia. Selain itu, materi dalam modul adalah materi selama satu tahun, apabila diujicobakan sekarang, akan ada materi yang belum diajarkan guru yan g
akan ditemui siswa. Hal itu justru akan membuat siswa menjadi bingung. 1. Persepsi Siswa terhadap Kondisi Modul
Angket yang disediakan peneliti untuk uji coba produk terdiri dari 20 butir pernyataan kondisi modul. Dua puluh pernyataan itu mencakup tampilan cover,
pemetaan KD, SK, Indikator KD, dan Indikator Nilai, deskripsi, gambar ilustrasi, materi, teks bacaan, latihan, aspek kebahasaan, refleksi dan hal-hal teknis
dalam penyajian modul. Hasil persepsi siswa terhadap modul “Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran Membaca Bahasa Indonesia Kelas VII”
akan dipaparkan di bawah ini.
Tabel 4.32 Hasil Persepsi Siswa terhadap Modul
SB = Sangat baik B = Baik
K = Kurang SK = Sangat Kurang
No .
Kondisi Kondisi Modul
Modul Ku
Kualitas Modul
SB B
K SK
1. Sajian Isi Modul Pembelajaran Membaca Bahasa
Indonesia yang lengkap, menarik, serta mancakup gambaran isi modul sehingga siswa mempunyai
16 50
16 50
gambaran tentang isi modul dan semakin tertarik untuk mempelajari materi di dalamnya.
2. Cover
depan yang berjudul “Peduli Lingkungan dan Rasa Ingin Tahu” disertai dengan ilustrasi gambar
dapat membangkitkan siswa untuk mempunyai nilai karakter dalam dirinya.
16 50
16 50
3. Deskripsi dan Tujuan Pembelajaran :
Sebuah pertanyaan untuk mendeskripsikan kepada siswa
tentang tindakan-tindakan yang mencerminkan nilai - nilai karakter dapat membangkitkan siswa untuk
melakukan tugas yang diperintah pada modul dan membangkitkan siswa memiliki rasa keingintahuan
tentang arti dari sebuah kata yang sebenarnya dan juga tujuan pembelajaran supaya siswa mengerti
akan materi yang akan dipelajari. 11
34,3 19
59,3 2
6,2
4. Pemetaan Kompetensi Dasar, Indikator KD,
Indikator Nilai, dan penggabungannya membuat
siswa paham akan materi yang a kan dipelajari. 15
46,8 17
53,1
5. Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar yang
diberikan mampu memberikan gambaran kepada siswa mengenai materi yang akan disampaikan dan
dipelajari. 13
40,6 16
50 3
9,3
6. Indikator
pembelajaran dan indikator nilai
karakter yang digabungkan mampu memberikan
gambaran kepada siswa materi yang akan dipelajari. 12
37,5 18
56,2 2
6,2
7.
Uraian singkat
mengenai
materi mengenai
membaca memindai
mampu memberikan
pengetahuan awal siswa tentang materi y ang akan dibahas.
16 50
14 43,7
2 6,2
8. Contoh cuplikan kamus yang diberikan mampu
memberikan gambaran kepada siswa mengenai cara mencari, dan memahami artimakna kata tertentu
yang dicari. 15
46,8 13
40,6 4
12,5
9.
Kolom KAMU TAHU? membuat siswa menjadi memiliki rasa keingintahuan dan bersifat ajakan
untuk siswa aktif mencari makna kata dari kamus tersebut dan mencari kata yang belum diketahui .
19 59,3
11 34,3
2 6,2
10.
Contoh menemukan makna kata tertentu dari kamus mampu memberikan gambaran kepada siswa untuk
menemukan makna kata dari kamus pada saat mengerjakan soal-soal berikutnya.
16 50
12 37,5
4 12,5
11. Isi teks “Laporan Ariswanto” membuat siswa
semakin memahami mengenai nilai karakter “Peduli Lingkungan” yang ditandai dengan adanya usaha
penyelamatan untuk pelestarian Dataran Tinggi Dieng .
18 56,2
14 43,7
12. Tugas Mandiri 1
membuat siswa semakin mendalami materi yang telah diajarkan.
12 37,5
16 50
4 12,5
13. Pundi Bahasa
mampu membuat siswa memahami kebahasaan yang berkaitan dengan pelajaran 1.
12 37,5
20 62,5
14. Tugas
Kelompok membuat
siswa semakin
mendalami materi yang telah diajarkan dan mendalami mengenai hal-hal kebahasaan.
11 34,3
18 56,2
3 9,3
15. Latihan Kompetensi 1
membuat siswa semakin memahami materi pelajaran sepenuhnya.
15 46,8
17 53,1
16. Jelajah Pustaka
membuat siswa menjadi mandiri dan semakin mendalami materi yang telah dipelajari.
16 50
16 50
17. Refleksi
yang diberikan mampu membuat siswa semakin menumbuhkan sikap yang berkarakter
dalam kehidupan sehari-harinya. 13
40,6 17
53,1 2
6,2
18. Ukuran tulisan dan jenis tulisan dalam modul sudah
cukup jelas untuk ukuran membaca saya. 16
50 15
46,8 1
3,1
19.
Modul yang disertai dengan gambar membuat siswa semakin
semangat untuk
belajar dan
tidak mengganggu
dalam memahami
materi yang
disajikan. 15
46,8 17
53,1
20.
Warna yang digunakan membuat siswa semakin semangat untuk belajar dan tidak mengganggu dalam
memahami materi pelajaran. 14
43,7 15
46,8 3
9,3 Berdasarkan tabel di atas,
siswa menganggap “Sajian Isi Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia ” yang disediakan dalam modul juga mendapat
tanggapan positif oleh siswa dengan persentase 50 menj awab bagus dan 50 menjawab sangat bagus. Persentase tersebut menggambarkan kesimbangan antara
bagus dan sangat bagus. Dengan begitu, melalui “Sajian Isi Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia”, siswa memiliki gambaran awal mengenai isi buku sehingga
semakin tertarik untuk mempelajari materi di dalamnya. Setelah itu, cover depan untuk unit 1 yang terdiri dari judul, gambar
ilustrasi, tujuan pembelajaran, dan deskripsi menarik dan dapat membangkitkan semangat untuk menerapkan nilai karakter dalam kehidupan ser ta semangat untuk
mempelajari materi yang ada di dalam modul. Hal ini terbukti dengan tanggapan siswa yang menyatakan bahwa hal tersebut bagus sebanyak 50 dan sangat bagus
juga 50. Persentase yang ada membuktikan bahwa cover modul unit 1 menarik. Dengan demikian, cover modul yang dibuat dengan gambar ilustrasi tentang nilai
karakter sangat membantu siswa untuk mem bangkitkan semangat belajar dan menerapkan nilai karakter dalam diri siswa.
Siswa diharapkan dapat meningkatkan semangat belajar dengan mengeta hui pemetaan Kompetensi Dasar, Standar Kompetensi, Indikator KD, dan Indikator
nilai. Melalui penggabungan indikator nilai karakter dan indikator Kompetensi Dasar” juga mampu menarik perhatian siswa dan membantu siswa memahami
nilai karakter yang akan didapatkan dalam pembelajaran tersebut. Hal itu terbukti dari jumlah siswa yang menyatakan bagus sebanyak 54,3 dan sangat bagus
46,8. Selanjutnya, peneliti memaparkan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang diberikan mampu
memberikan gambaran kepada siswa mengenai materi yang akan disampaikan dan dipelajari. Berdasarkan pemaparan tersebut, sebanyak 50 siswa menyatakan
bagus dan 40,6 menyatakan sangat bagus. Persentase 9,3 menyatakan kurang, tetapi besarnya persentase tersebut tidak mengubah kesimpulan bahwa ternyata
SK dan KD yang dipaparkan mampu mengarahkan siswa untuk memahami materi yang akan dipelajari.
Pada lembar yang sama, peneliti menyajikan Indikator pembelajaran dan indikator nilai karakter. Kedua indikator digabungkan sehingga materi pelajaran
yang akan dipelajari menjadi mudah diterima oleh siswa untuk menerapkan nilai karakter dalam dirinya. Penggabungan indikator KD dan indik ator nilai karakter
mampu memberikan gambaran kepada siswa mengenai materi yang akan
dipelajari. Hal tersebut terbukti bahwa 56,2 siswa menyatakan bagus dan 37,5 siswa menyatakan sangat bagus. Persentase 6,2 menyatakan kurang, akan tetapi
hal itu tidak mengubah kesimpulan bahwa penggabungan Indikator KD dan Indikator nilai karakter mampu mempermudah siswa untuk memahami materi
yang akan dipelajari. Lembar selanjutnya, peneliti menyajikan uraian singkat mengenai materi
mengenai materi yang dipelajari. Pada unit 1, peneliti menyajikan materi membaca memindai. Peneliti berharap penyajian materi ini mampu memberikan
pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan dibahas. Pemaparan materi pada awal ini, mampu membangkitkan siswa untuk semangat mengikuti
pembelajaran di kelas. Hal itu terbukti bahwa 43,7 siswa menyatakan bagus d an 50 siswa menyatakan sangat bagus. Persentase 6,2 menyatakan kurang, akan
tetapi tidak mengubah kesimpulan bahwa materi yang dipaparkan oleh peneliti sangat bermanfaat bagi siswa.
Tidak lepas dari materi yang akan dipelajari oleh siswa, pada unit 1 pe neliti juga menyajikan contoh cuplikan kamus. Contoh tersebut diharapkan mampu
memberikan gambaran kepada siswa mengenai cara mencari, dan memahami artimakna kata tertentu yang dicari. Siswa mengalami kesulitan dalam membaca,
mencari, memahami artimakna kata dalam kamus sehingga 40,6 siswa menyatakan bagus dan 46,8 menyatakan sangat bagus. Kedua persentase
tersebut kurang dari 50 , sehingga contoh yang disajikan kurang diminati, dipahami, dimengerti oleh siswa. Akan tetapi, hal tersebut bukan berarti contoh
yang disajikan tidak bermanfaat bagi siswa. Contoh yang disajikan oleh peneliti sudah cocok, tetapi akan lebih baik jika diberikan ketegasan lebih lanjut untuk
mempermudah memahami arti kata dalam kamus. Alasan tersebut diperkuat dengan pernyataan pada “contoh menemukan makna kata tertentu dari kamus
mampu memberikan gambaran kepada siswa untuk menemukan makna kata dari kamus pada saat mengerjakan soal -soal berikutnya”. Ternyata contoh yang
diberikan oleh peneliti mampu mempermudah siswa untuk memah ami cara cepat mencari arti kata di dalam kamus. Hal itu terbukti bahwa 37,5 siswa
menyatakan bagus dan 50 siswa menyatakan sangat bagus. Persentase untuk kurang bagus hanya 12,5.
Kolom KAMU TAHU? mampu membuat siswa membangkitkan rasa keingintahuan untuk mencari makna kata dari kamus dan mencari kata yang
belum diketahui. Kolom ini dimaksudkan untuk mengajak siswa secara mandiri mencari kata yang belum dipahami dengan diberikan contoh oleh peneliti. Peneliti
memberikan kata yang tidak asing bagi siswa supaya siswa cepat dan tepat menentukan arti kata dalam kamus. K olom ini mampu membangkitkan
kemandirian siswa untuk mencari kata yang belum diketahui dengan bukti bahwa 34,3 siswa menjawab bagus dan 59,3 siswa menjawab sangat bagus.
Hal penting yang terdapat dalam modul pembelajaran adalah bahan bacaan. Pada unit 1, peneliti mengambil teks yang bertema pemeliharaan lingkungan. Isi
teks “Laporan Ariswanto” membuat siswa semakin memahami mengenai nilai karakter “Peduli Lingkungan” yang ditandai dengan ad anya usaha penyelamatan
untuk pelestarian Dataran Tinggi Dieng . Pernyataan tersebut diperkuat dengan
persentase siswa 43,7 menjawab bagus dan 56,2 menjawab sangat bagus. Dengan demikian, isi teks bacaan yang disajikan sudah cocok dengan materi ajar
dan nilai-nilai karakter yang diharapkan. Penyajian modul pembelajaran tidak lepas dari soal -soal yang harus
dikerjakan oleh siswa. Tugas Mandiri membuat siswa semakin mendalami materi yang telah diajarkan. Hal tersebut terbukti bahwa 50 siswa menjawab bagu s dan
37,5 menjawab sangat bagus. Peneliti mengharapkan pembelajaran bahasa Indonesia seperti pepatah
mengatakan sekali mendayung dua tiga pulau terlampau. Pada modul pembelajaran bahasa Indonesia, selain memahami materi ajar sesuai kurikulum,
siswa juga dapat memahami aspek kebahasaan. Pundi Bahasa mampu membuat siswa memahami kebahasaan yang berkaitan dengan unit 1. Hal ini terbukti
bahwa 63,5 siswa menyakatan bagus dan 37,5 menyatakan sangat bagus. Siswa diharapkan mampu memahami teori kebahasaan da n menerapkan
teori kebahasaan. Pada modul pembelajaran bahasa Indonesia, peneliti memberikan tugas
kelompok. Tugas kelompok membuat siswa semakin mendalami materi yang telah diajarkan dan dapat bekerja sama dengan baik. Hal
ini terbukti bahwa 56,2 siswa m enyatakan bagus dan 34,3 siswa menyatakan sangat bagus. Selanjutnya, peneliti memberikan latihan kompetensi untuk siswa
sebagai sarana agar siswa semakin memahami materi yang diberikan serta melatih tanggung jawab siswa dengan memberikan beberapa tugas ya ng harus dikerjakan
sesuai dengan pengetahuan yang telah ia dapat. Latihan kompetensi ini meliputi materi awal dan aspek kebahasaan. Dengan demikian, guru dapat mengukur
pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Siswa merasa latihan yang diberikan membantu mereka dalam pemahaman materi. Hal ini dibuktikan dari jumlah siswa
yang manjawab bagus adalah 53,1 dan yang menjawab sangat bagus adalah 46,8.
Setelah itu, untuk mengukur tingkat pemahaman siswa lebih lanjut, peneliti memberikan tugas rumah. Tugas rumah membuat siswa menjadi mandiri dan
semakin mendalami materi yang telah dipelajari. Siswa juga semakin memiliki banyak pengalaman untuk mencari dan menyelesaikan tugas tersebut di luar
sekolah. Hal ini terbukti bahwa 50 siswa menyatakan bagus dan 50 sisw a juga menyatakan sangat bagus.
Pada bagian terakhir, peneliti menyajikan kolom refleksi. Kolom ini mampu membuat siswa semakin menumbuhkan sikap yang berkarakter dalam kehidupan
sehari-harinya. Siswa dapat merefleksikan pengalaman mengikuti kegiatan bela jar di kelas. Hal ini terbukti bahwa 53,1 siswa menyatakan bagus dan 40,6
menyatakan sangat bagus. Selain penyajian materi, teori-teori, latihan, dan pengintegrasian pendidikan
karakter, peneliti juga m enyajikan gambar-gambar yang menurut peneliti akan semakin meningkatkan semangat belajar siswa. Dengan gambar animasi, warn a
yang menarik, dan huruf dengan ukurannya yang jelas, diharapkan siswa semakin tertarik untuk membuka buku tersebut sehingga semangat membaca dan
memahami isi buku semakin meningkat. Hal ini didukung dengan jawaban siswa yang menyatakan bagus sebanyak 53,1 dan sangat bagus 46, 8 untuk
kemenarikan gambar, 46,8 menyatakan bagus dan 43,7 menyatakan sangat
bagus untuk kemenarikan warna, sedangkan untuk jenis huruf dan ukuran yang mudah dipahami, siswa yang menjawab bagus 46,8 dan sangat bagus 50.
Ketiga hal tersebut membangkitkan siswa dalam hal teknik penyajian modul secara fisik.
2. Pembahasan Saran Uji Coba Produk dari Siswa
Pada bagian ini, peneliti akan membahas mengenai saran yang diberikan siswa terhadap modul “Pendidikan Karakter Terintegr asi dalam Pembelajaran
Membaca Bahasa Indonesia kelas VII Semester I dan II”. Dari hasil persepsi siswa terhadap modul, peneliti menemukan tiga bagian yang mendapat tanggap an
“sedang” belum mencapai kategori bagus. Ketiga bagian itu adalah contoh cuplikan materi yang diberikan, gambar,
serta warna dalam modul. Peneliti kemudian meminta saran kepada siswa terhadap tiga bagian tersebut sebagai dasar
perbaikan. Bagian pertama adalah tentang contoh cuplikan yang diberikan. Menurut
siswa, contoh tersebut mudah dipahami tetapi belum secara spesifik menerangkan cara membaca arti atau makna kata dalam kamus . Siswa menyarankan agar
peneliti memberikan strategi untuk siswa dalam memahami arti atau makna ka ta dalam kamus.
Bagian kedua adalah tentang kemenarikan gambar. Dalam modul peneliti menggunakan gambar untuk menarik perhatian siswa. Gambar yang disajikan
dalam modul tidak banyak, sehingga siswa menyarankan gambar yang disajikan dalam modul ditambahkan lagi. Gambar yang disajikan dalam modul tidak harus
gambar yang besar, gambar kecilpun yang terpenting maksud dari gambar tersebut mudah dipahami oleh siswa.
Bagian ketiga adalah masalah warna dalam modul. Dalam modul, peneliti sudah memadukan warna -warna cerah sehingga menarik perhatian siswa untuk
memperlajari apa yang ada di dalam modul. Siswa menyarankan warna dalam modul diberikan variasi supaya terlihat lebih cerah. Saran dari siswa akan menjadi
pertimbangan peneliti untuk semakin baik dalam penya jian modul pembelajaran membaca bahasa Indonesia.
3. Pembahasan Saran Guru terhadap Modul
Pada bagian ini, peneliti akan membahas mengenai saran yang diberikan guru bahasa Indonesia SMP Kanisius Gayam Yogyakarta terhadap modul Pendidikan
Karakter Terintergrasi dalam Pembelajaran Membaca Bahasa Indonesia Kelas VII
. Berdasarkan pengamatan guru yang dilakukan setelah melihat bentuk dan isi modul, guru menyatakan modul yang dihasilkan sudah layak. Modul ini sudah
mampu menyajikan materi ajar yang sesuai dengan ku rikulum KTSP 2006. Teori- teori yang disajikan sudah cukup jelas dan metode pembelajaran dalam modul
sudah berfokus pada siswa, karena guru hanya sebagai fasilitator . Akan tetapi, guru memberikan saran pada teks bacaan yang disajikan. Teks
bacaan yang disajikan diperbanyak sehingga memberikan wawasan yang luas bagi siswa.
Pada bagian latihan kompetensi, guru memberikan saran kepada peneliti untuk memperbanyak soal yang disajikan. Soal pilihan ganda dianggap
membingungkan bagi siswa, tetapi dengan banyakny a soal pilihan ganda pada latihan kompetensi akan memperkuat siswa dalam memahami materi pelajaran.
Bagian terakhir yaitu lembar refleksi. Guru mengatakan bahwa pernyataan yang terdapat pada lembar refleksi belum sepenuhnya ada untuk menggambarkan
nilai-nilai karakter yang didapatkan oleh siswa. Pernyataan yang terdapat pada lembar refleksi dirasa masih kurang sehingga peneliti harus menambahkan lagi
supaya menjadi lebih baik. Kekurangan-kekurangan modul ini dapat dilihat dari hasil angket persepsi
siswa terhadap modul dan juga saran dari siswa dan guru. Kekurangan yang sudah disebutkan di atas akan diperbaiki dalam materi pembelajaran selanjutnya untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik sehingga sesuai dengan kebutuhan siswa. Adapaun langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh peneliti untuk memperbaiki
hal tersebut adalah: a. Memberikan contoh-contoh dalam materi pelajaran secara spesifik ,
b. memperbanyak gambar supaya lebih menarik , c. memberikan warna yang lebih menarik lagi dan tidak mencolok,
d. memperbaiki lembar refleksi untuk siswa. 4. Kesimpulan Hasil Uji Coba Produk
Dari hasil uji coba produk yang telah dilaksanakan oleh peneliti, ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dan perbaikan, yaitu mengenai contoh yang
disajikan, gambar serta warna dalam modul. Hal ini terlihat dari hasil persepsi siswa terhadap modul. Ketiga saran dari siswa akan menjadi pertimbangan
peneliti untuk memperbaiki modul. Selain itu, berdasarkan hasil penilaian guru
bahasa Indonesia, modul ini sudah layak digunakan untuk pembelajaran. Kekurangan dalam modul ini terdapat pada teks bacaan yang disajikan kurang
bervariasi, soal latihan kompetensi kurang, dan lembar refleksi yang perlu perbaikan. Secara keseluruhan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa produk
modul yang dihasilkan sudah sesua i dengan kebutuhan siswa dan telah diintegrasikan dengan pendidikan karakter. Kesimpulan dari uji coba produk ini
adalah pembelajaran membaca bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter, secara tidak langsung dapat membantu siswa untuk
menerapkan nilai-nilai karakter dalam dirinya dan membentuk pribadi siswa menjadi insan yang berkarakter sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan secara
maksimal.
D. Hasil Model Pembelajaran Membaca Bahasa Indonesia yang
Terintegrasi dengan Pendidikan Karak ter
Berikut akan disajikan model pembelajaran membaca bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Model pembelajaran ini telah
diujicobakan berdasarkan kriteria tertentu yang kemudian dipersepsi oleh siswa, kemudian data direkapitulasi dan langkah terakhir adalah mengevaluasi serta
memperbaiki model pembelajaran tersebut. Setelah diperbaiki, hasil akhir model pembelajaran tersebut dipaparkan dalam 10 unit dengan tema keseluruhan
mengandung 18 nilai dalam pendidikan karakter.
168
BAB V PENUTUP
Pada Bab V, peneliti akan memaparkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan implikasi hasil penelitian terhadap pembelajaran
membaca bahasa Indonesia kelas VII. Selain itu, peneliti juga memberikan saran - saran yang diharapkan dapat berguna bagi pembaca dan pihak lain yang
bersangkutan.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penelitian pengembangan ini menghasilkan produk yaitu buku tek s ajar pembelajaran membaca Bahasa
Indonesia kelas VII yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Produk buku teks ajar telah direvisi berdasarkan 1 uji coba produk oleh pakar pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia dan 2 uji coba produk oleh siswa k elas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta.
Pengembangan buku teks pembelajaran membaca bahasa Indonesia kelas VII yang terintegrasi dengan pendidikan karakter disusun berdasarkan rancangan
silabus dan pedoman pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah. Inform asi yang didapatkan dari hasil analisis kebutuhan siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam
Yogyakarta sebagian digunakan untuk mengembangkan materi pembelajaran keterampilan membaca.
5.2 Saran
Setelah peneliti melakukan penelitian pengembangan pendidikan karakter yang diintegrasikan dalam pembelajaran membaca bahasa Indonesia kelas VII, peneliti
mengajukan beberapa saran. Peneliti mengajukan saran untuk guru mata pelajaran bahasa Indonesia, guru yang mengampu bidang studi lain, peneliti lain yang
berminat dengan penelitian pengembangan ini, dan bagi calon guru bahasa Indonesia.
a. Bagi guru Bahasa Indonesia Hasil penelitian pengembangan ini, diharapkan guru bahasa Indonesia
dapat mengintegrasikan nilai -nilai karakter kepada siswa melaui pembelajaran bahasa Indonesia. Guru diharapkan dapat memadukan materi
pembelajaran dalam bahasa Indonesia dengan nilai -nilai dalam pendidikan karakter yang digalakkan oleh Pemerintah. Pengintegrasian nilai -nilai
karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
pada diri siswa agar diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Cara atau metode yang digunakan oleh guru diharapkan dapat membawa siswa untuk
menerapkan sikap karakter dalam dirinya. Selain itu , materi dan bahan pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat secara
langsung diterima oleh siswa untuk menerapkan sikap karakter. Guru juga diharapkan dapat menyeimbangkan ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik dalam setiap kegiatan pembelajaran. Tidak berhenti pada
ketiga ranah tersebut, untuk mempertegas dan menghayati penanaman nilai karakter dalam diri siswa, guru juga diharapkan memberikan
penguatan kepada siswa mengenai nilai karakter yang harus diterapkan. b. Bagi guru yang mengampu bidang studi lain
Tidak hanya bagi guru bahasa Indonesia. Berdasarkan penelitian pengembangan ini, guru yang mengampu bidang studi lain hendaknya juga
menanamkan nilai-nilai karakter dalam diri siswa melalui pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam p embelajaran.
Pengintegrasian nilai-nilai karakter melalui kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan
menggunakan metode, bahan ajar, dan penguatan kepada siswa terhadap nilai-nilai karakter yang harus diterapkan. Jika semua mata pelajaran
mampu mengintegrasikan
nilai-nilai karakter
dalam kegiatan
pembelajaran, akan men jadikan siswa memiliki pribadi kuat dalam berkarakter.
c. Bagi peneliti pengembangan lain Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis, diharapkan dapat
mengembangkan dan menambah kan hal-hal yang belum pernah diteliti. Hal-hal tersebut misalnya melanjutkan penelitian pengembangan ini d i
berbagai bidang dan jenj ang sekolah. Dengan begitu, penanaman nilai karakter dapat direalisasikan dalam semua jenjang pendidikan dan di
bidang pendidikan lain yang lebih luas.
d. Bagi calon guru bahasa Indonesia Bagi calon guru bahasa Indonesia , penelitian pengembangan ini
diharapkan memberikan pengetahuan tentang pengintegrasian nilai -nilai karakter dalam pembelajaran membac a bahasa Indonesia. Diharapkan,
kelak dapat mengintegrasikan nilai -nilai karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan dapat mengembangkan materi -materi pelajaran yang
sesuai dengan nilai-nilai karakter. Secara tidak langsung, pengintegrasian ini dapat menciptakan dan memb entuk generasi penerus bangsa yang
memiliki karakter dan kepribadian yang kuat.
172
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Akhadiah, Sabarti, dkk. 1993. Bahasa Indonesia I. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. 2010. Pedoman
Sekolah: Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa .
Jakarta: Kemendiknas. BSNP. 2006a. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah . Jakarta: BSNP.
_____. 2006b. Pengembangan Materi Pembelajaran . Jakarta: BNSP. _____. 2006c. Standar Penilaian Buku Teks . Jakarta: BNSP.
Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. 1960. UUD 1945 dan Manifesto Politik
Republik Indonesia . Jakarta: Jajasan 45.
Direktorat Pendidikan Sekolah Menengah Pertama. 2011. Panduan Penilaian Pendidikan Karakter di SMP
. Jakarta: Kemendiknas. Kesuma, Dharma, dkk. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di
Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Koesoema A, Doni. 2007. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global.
Jakarta: Grasindo. Lasubu, Kalsum Muhamad Yusuf. 2004. Pengembangan Materi Pem belajaran
Keterampilan Membaca d alam Bidang Studi Bahasa Indonesia u ntuk Siswa Kelas I SMU Tiga Maret GAMA Yogyakarta Berdasarkan
Kurikulum Berbasis Kompetensi. Skripsi SI Yogyakarta: PBSID USD.
173 Mulyasa.
2006. Kurikulum
Satuan Pendidikan .Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya .
Mulyasa, H.E. 2008. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah.
Jakarta: Bumi Aksara. Nurgiyantoro, Burhan. 2010.
Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi
. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE, Anggota IKAPI. Oemar, Hamalik. 1999. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Pranowo. 2012.
Pengembangan Jiwa Kewirausahaan Seb agai Aspek Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
berupa makalah yang disampaikan dalam seminar pendidikan di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Ratri, Nuring Wahyu Bayu. 2002. Pengembangan Bahan Ajar Mata
PelajaranBahasa Indonesia untuk Siswa Kelas 1 Sekolah Menengah Kejuruan Kelompok Ekonomi
. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, USD.
Rodriquez, Trivonia Merlin. 2005. Pengembangan Silabus dan Materi
Pembelajaran Membaca Mata Pelajaran Bahasa Sastra Indonesia Kelas X Semester 1 di SMU St. Paulus Pajang Laweyan Surakarta
. Skripsi SI Yogyakarta:PBSID USD.
Rollanda, Ervina B.W. 2007. Pengembangan Silabus Materi Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satua n Pendidikan untuk Kelas X Semester 2 SMA Negeri 1 Tarakan
Kalimantan Timur. Skripsi SI Yogyakarta: PBSID USD.
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan RD. Cetakan ke 8. Bandung: Alfabeta.