Ranah Kognitif Ranah Afektif

fleksibel, bukan merupakan susunan bahan yang mati, melainkan lebih merupakan garis besar yang dapat dikembangkan oleh siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. Selain itu, evaluasi yang dilaksanakan harus kreatif, yaitu memungkinkan siswa berpikir dan mengungkapkan jalan pikirannya. Sejalan dengan hal tersebut, Adisusilo 2012: 23 mengatakan bahwa kegiatan siswa secara pribadi dalam mengolah bahan, mengerjakan soal, membuat kesimpulan, dan merumuskan suatu rumusan dengan kata-kata sendiri merupakan kegiatan yang diperlukan siswa untuk membangun pengetahuannya. Dengan demikian, tugas guru hanya sebagai fasilitator dan mendorong siswa untuk terus aktif. C. Belajar Sendiri dan Bersama Proses belajar diawali dengan kegiatan individual Adisusilo, 2012: 23, yaitu masing-masing siswa membentuk penge tahuannya sendiri. Proses belajar selanjutnya adalah belajar bersama teman. Hal tersebut memungkin siswa dapat berpikir kritis dan saling menukarkan pendapat. Sikap kritis dan perbedaan pendapat siswa diharapkan memiliki kemauan untuk mengoreksi dan mengem bangkan penegtahuan yang telah dimiliki sebelumnya. D. Peranan Guru  Belajar yang baik terletak pada keaktifan siswa dalam membentuk pengetahuan, maka peran guru di sini adalah lebih sebagai mentor atau fasilitator. Seorang guru harus menciptakan suasana agar siswa lebih mudah mengkonstruksi pengetahuannya. Agar siswa dapat aktif dalam pembelajaran, guru harus mengetahui kemampuan dan tahap kognitif siswa, sehingga mampu memilih bahan yang tepat. Cara mengajar yang berbentuk diskusi, tukar pendapat secara beba s, ketidaksetujuan dan konfrontasi gagasan sangat tepat untuk merangsang pemikiran siswa. Hal itu dikarenakan integrasi dengan teman juga sangat penting dalam proses belajar Suparno, 2001: 145 – 146.

2.6.3 Implikasi Teori Konstruktivisme terhadap Proses Belaja r Mengajar

Beberapa hal yang relevan dengan pemikiran konstruktivisme personal sosial terhadap pembelajaran. Implikasi itu Suparno, 1997, yaitu  Proses belajar bisa terjadi apabila guru tidak secara langsung memberikan informasi, siswa dihadapkan langsun g dengan objek tertentu, misalnya mengajukan pertanyaan sesuai dengan pengalaman siswa, memberikan pengalaman hidup konkret untuk dijadikan objek pemaknaan. Dengan demikian, siswa memperoleh pengetahuan melalui proses transformasi struktur kognitif te rsebut.  Kaum Konstruktivis berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk dalam diri individu atas dasar struktur kognitif yang telah dimilikinya. Oleh karena itu, guru harus mengenali secara cermat tingkat perkembangan kognitif siswa, sehingga guru dapat merancang pen galaman belajar yang tidak