Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa Tujuan Membaca

a Tingkat Kesulitan Wacana Tingkat kesulitan wacana terutama ditentukan oleh kekompleksan kosakata dan struktur serta kadar keabstrakan informasi yang dikandung. Secara umum orang mengatakan bahwa wacan a yang baik untuk bahan tes kompetensi membaca adalah wacana yang tingkat kesulitannya sedang, atau yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik. Jumlah dan atau tingkat kesulitan kosakata pada umumnya dipergunakan untuk menentukan meramalkan tingkat kesulitan wacana. Prosedur memerkirakan tingkat kesulitan wacana yang dapat dilakukan guru sendiri adalah dengan teknik cloze. Wacana yang akan diketahui tingkat kesulitannya, diteskan dalam bentuk close test. Jika rata-rata jawaban betul peserta didik minimal 75, wacana yang bersangkutan dinyatakan mudah. Sebaliknya, jika rata -rata betul kurang dari 20, wacana itu dinyatakan sulit bagi peserta didik yang bersangkutan. b Isi Wacana Secara pedagogis orang mengatakan bahwa bacaan yang baik adalah yang sesuai dengan tingkat perkembangan jiwa, minat, kebutuhan atau menarik perhatian peserta didik. Melalui pembelajaran membaca sebenarnya kita dapat berperan serta mengembangkan sikap dan nilai -nilai pada diri peserta didik, misalnya dengan menyediakan bacaan yang berkaitan dengan sejarah perjuangan bangsa, pendidikan moral, kehidupan beragama, berbagai karya seni, berbagai ilmu pengetahuan popular, tidak memihak golongan tertentu, dan sebagainya. Di pihak lain, juga perlu selektif menghindari bacaan -bacaan yang bersifat kontra d an kontroversial. c Panjang Pendek Wacana Wacana yang diteskan untuk membaca pemaha man sebaiknya tidak terlalu panjang. Beberapa wacana yang pendek lebih baik daripada sebuah wacana yang panjang, sepuluh butir tes dari tiga atau empat wacana lebih baik daripada hanya dari sebuah wacana panjang. Wacana pendek yang dimaksudkan di atas dap at berupa satu atau dua alinea, atau kira-kira sebanyak 50 sampai 100 kata. Wacana pendek bahkan dapat hanya terdiri dari satu atau dua kalimat, satu pernyataan, yang kemudian dibuat parafrasenya. d Jenis Wacana Wacana yang dipergunakan sebagai bahan untuk tes kompetensi membaca dapat wacana yang berjenis prosa nonfiksi, dialog, teks kesusastraan, table, diagram, iklan, dan lain -lain. Pada umumnya wacana yang berbentuk prosa yang banyak dipergunakan orang, tetapi jika dimanfaatkan secara tepat, berbagai jeni s wacana tersebut dapat sama - sama efektif. 1 Wacana Prosa Nonfiksi Wacana jenis prosa nonfiksi dimaksudkan sebagai berbagai tulisan berbentuk prosa bukan karya sastra seperti tulisan ilmiah, artikel ilmiah atau ilmiah popular, tajuk rencana, berita, dan la in-lain yang