Sumpah Pemuda Sumpah Pemuda Teks Doa untuk tidak mengejek bangsa lain Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pemurah,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Satuan Pendidikan : SMP K Gayam Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas Semester : VII I Alokasi Waktu : 2X45 menit Standar Kompetensi Membaca

7. Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca

Kompetensi Dasar

7.1 Menceritakan kembali cerita anak yang dibaca

Indikator KD 1. Menyebutkan pokok-pokok cerita anak yang dibaca 2. Merangkai pokok-pokok cerita anak menjadi urutan cerita. 3. Menemukan hal-hal yang menarik dalam cerita anak yang dibaca. 4. Menceritakan kembali cerita dengan bahasa sendiri secara lisan maupun tulis. 5. Menyenangi cerita anak yang dibaca. Indikator Nilai Gemar membaca: Suka membaca buku,majalah yang memberikan informasi positif untuk dirinya Kejujuran: 1. Mengakui kesalahan yang diperbuat baik kesalahan kecil maupun besar 2. Menyerahkan barang yang ditemukan kepada pihak yang berwenang 3. Tidak menggunakan akal jahat untuk melakukan segala sesuatu Penggabungan Indikator KD dan Indikator Nilai Karakter 1. Menyebutkan pokok-pokok cerita anak yang dibaca dan diperoleh berdasarkan kegemaran membaca buku agar memberikan informasipengetahuan positif . 2. Merangkai pokok-pokok cerita anak yang be rtema ”mengakui kesalahan yang diperbuat baik kesalahan kecil maupun kesalahan besar” menjadi urutan atau kronologis cerita. 3. Menemukan hal-hal yang menarik dalam cerita anak yang dibaca, seperti contoh menyerahkan barang yang ditemukan kepada pihak yang berwenang. 4. Menceritakan kembali cerita anak yang dibaca dengan bahasa lisan maupun tulis dengan tidak boleh menggunakan akal jahat dalam melakukan teknik bercerita. 5. Menyenangi cerita anak yang dibaca untuk membiasakan gemar membaca. I. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah membaca cerita anak, siswa mampu menyebutkan pokok-pokok cerita anak yang dibaca dan diperoleh berdasarkan kegemaran membaca buku agar memberikan informasipengetahuan positif secara lengkap dan cepat . 2. Setelah menyebutkan pokok-pokok cerita anak yang dibaca, siswa mampu merangkai pokok-pokok cerita anak yang bertema ”mengakui kesalahan yang diperbuat baik kesalahan kecil maupun kesalahan besar” menjadi urutan cerita dengan logis. 3. Setelah merangkai pokok-pokok cerita anak, siswa mampu menemukan hal-hal yang menarik dalam cerita anak yang dibaca seperti contoh menyerahkan barang yang ditemukan kepada pihak yang berwenang secara lengkap dan logis. 4. Setelah menemukan hal -hal yang menarik dalam cerita anak yang dibaca, siswa mampu menceritakan kembali cerita dengan bahasa sendiri secara lisan maupun tulis dengan tidak boleh menggunakan akal jahat dalam melakukan teknik bercerita secara kreatif dan logis. 5. Setelah menceritakan kembali cerita dengan bahasa sendiri secara lisan maupu n tulis, siswa mampu membiasakan diri gemar membaca dengan menyenangi cerita anak. II. Materi Pembelajaran Cerita anak adalah cerita yang dikemas untuk didengarkan oleh anak -anak. Cerita anak biasanya berisi ajaran moral, keteladanan, kejujuran, dan contoh budi pekerti yang baik. Upaya yang dapat kalian gunakan untuk menarik perhatian para pendengar anak yaitu dengan menceritakan sebuah cerita disertai ekspresi wajah dan gestur yang menarik. Pada umumnya, cerita anak bersifat menghibur, berisi lelucon dan mengandung pesan moral. Istilan anak-anak dalam cerita pendek anak -anak mengacu pada anak -anak sekolah dasar usia 6-12 tahun. Tarigan 1994 -479 menekankan bahwa pengertian anak -anak mencerminkan peran dan pengalaman anak -anak masa kini yang dapat dilih at dan dipahami melalui mata anak -anak. Jadi, cerita pendek anak -anak ialah cerita dalam bentuk prosa yang menceritakan suatu peristiwa yang singkat dan padat, jumlah pengembangan pelaku terbatas, keseluruhan cerita memberikan kesan tunggal, serta mencerminkan perasaan pengalaman anak -anak dan ditujukan bagi anak -anak. Dengan kata lain, cerita pendek anak -anak ialah cerita yang mencerminkan perasaan pengalaman anak-anak dan ditujukan bagi anak -anak. III. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Kooperatif IV. Langkah Kegiatan Pembelajaran No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu 1. Kegiatan Awal a. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran. b. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilaksanakan di kelas. 5 menit 2. Kegiatan Inti Eksplorasi Siswa mengingat kembali tentang pengalaman membaca cerita anak di perpustakaan, rumah, dll judul, pengarang secara baik. Elaborasi a. Siswa membaca cerita an ak yang sudah disiapkan Kejujuran Jati secara lengkap dan cepat . b. Siswa secara bersama dengan kelompok yang dibentuk menentukan pokok-pokok cerita anak yang dibaca dengan lengkap dan tepat sehingga memberikan informasi yang baik. c. Siswa merangkai pokok-pokok cerita anak menjadi urutan cerita secara lengkap dan logis. d. Siswa menemukan hal-hal yang menarik dalam cerita anak yang dibaca dengan teliti dan logis. e. Siswa menceritakan kembali cerita dengan bahasa sendiri secara lisan maupun tulis dengan logis. Konfirmasi a. Secara bergiliran siswa meny ampaikan hasil kerjanya merangkai pokok-pokok cerita dan menemukan hal -hal yang menarik dari cerita anak yang dibaca secara santun. b. Siswa memberikan tanggapan secara kritis, logis, dan kreatif terhadap hasil kerja merangkai pokok-pokok cerita dan menemukan hal-hal yang menarik dari cerita anak yang disampaikan oleh teman. 5 menit 40 menit 20 menit 3. Kegiatan Akhir a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan tentang kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan . b. Siswa dan guru menyimpulka n nilai-nilai karakter yang terkandung di dalam kegiatan pembelajaran gemar membaca dan kejujuran. 10 menit c. Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk mencar i teks cerita anak di perpustakaan untuk dianalisis hal-hal yang menarik dan juga pokok -pokok cerita setiap paragraf. V. Sumber Belajar Buku : Septiningsih, Lustantini. 1998. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Cerita anak: Sumber dari internet, http:cerita.web.idcerita-anak-kejujuran-jati.html KEJUJURAN JATI, SI PEDAGANG SUSU Jati mengusap peluh yang bercucuran didahinya. Setelah satu jam lamanya ia berkeliling komplek perumahan untuk menawarkan barang dagangannya, ia ber hasil mengumpulkan beberapa lembar rupiah. Sudah tiga hari ini, Jati berjuang keras untuk mengisi liburan sekolahnya dengan berjualan susu kedelai buatan ibunya. Ia berkeliling komplek perumahan yang tak jauh dari kampungnya. Ia belum akan pulang sebelum semua dagangannya laku terjual. Jati memang ingin mengumpulkan uang sekedar untuk membelikan obat adiknya, yang kini terbaring lemah tak berdaya. Hanya itu yang bisa dilakukan Jati, mengingat Ayahnya yang bekerja sebagai buruh serabutan tak mampu membawa Asih ke Dokter apalagi Rumah Sakit. Pernah suatu ketika Asih dibawa ke Rumah Sakit karena penyakit radang paru -paru yang dideritanya. Namun, belum sampai tuntas pengobatannya Asih harus segera dibawa pulang karena tak kuat menanggung biaya” Alhamdulillah, da ganganku laris hari ini. Susu kedelai buatan Ibu memang luar biasa ” Gumam Jati, setelah itu ia menghitung lembaran rupiah yang berhasil ia kumpulkan hari ini ” Dua puluh ribu, Yess Itu artinya aku masih bisa menyisihkan uang untuk membeli obat buat Asih. Sabar ya dik, Aku akan senantiasa berdo’a dan berusaha untuk kesembuhanmu. Supaya kita bisa kembali bermain, belajar, mengaji abatatsa di Mushala, Ustadz Ahmad pun tentu sudah kangen dengan celotehmu yang lugu dan lucu ” Jati terus berjalan menyusuri komp lek perumahan menuju rumahnya. ” ini adalah hari yang menyenangkan bagiku, susu kedelai buatan ibu terjual habis. Sore nanti aku akan kembali berkeliling, menjajakan minuman kesehatan buatan ibuku tersayang. Dan siang ini aku masih bisa bermain layang -layang bersama Sufyan. Ditengah-tengah perjalanan menuju kampungnya, kaki Jati menyampar sebuah dompet. “Ups,.. dompet siapa ini?” tanya Jati keheranan. Dengan gemetar ia membuka isinya. “Masyaallah, uang??” Jati semakin terperanjat kaget karena bisa dipasti kan ia tak pernah memegang atau memiliki uang sebanyak ini. Kepala Jati menoleh kanan dan kiri, tak ditemuinya seorang pun. Keringat panas dingin mendadak bercucuran dari dahi Jati. “ah… aku tak pernah memegang uang sebanyak ini” gumamnya. “lalu milik siap a ini?”. Buru-buru jati menyimpan dalam plastik hitam yang ia bawa. bergegas ia berlari menuju rumahnya hendak bercerita kepada Ibunya. Di sepanjang perjalanan, Jati terus membayangkan seandainya ia punya uang sebanyak ini tentu ia dan keluarganya tak per lu bersusah payah bekerja demi kesembuhan Asih. Pikirannya berbisik, “Ambillah uang itu, toh tidak ada yang tahu kalau kamu menemukan uang itu. Tak usah dikembalikan kepada pemiliknya. Pasti ia orang kaya dan bisa dengan mudah mencari uang lagi. Sedangka n kamu, waktu liburan saja kau gunakan untuk berkeliling komplek perumahan demi selembar uang dua puluh ribuan. Ayo ambillah”. Batin Jati terus bergejolak mendadak Jati segera beristighfar. “Astaghfirullah, mengapa aku memiliki pikiran sepicik ini. Bukanka h uang ini bukan milikku, meski aku yang menemukannya dan tak seorangpun tahu “. semakin keras Jati ayunkan langkah menuju rumahnya. Jati memberikan bungkusan plastik hitam kepada ibunya. Ibu sangat terkejut ketika melihat isinya. “Masyaallah, pasti yang punya merasa sangat kehilangan uang ini Le. Coba kamu lihat dan cari identitas atau tanda pengenal dalam dompet itu” sergah Ibu Jati. “baik bu” Jati menimpali. “Ini bu, ada KTP tertera nama dr.Heryawan SpOG alamatnya di Jl. Melati Blok C Nomer 5A Perum Lim as. Pasti dompet ini miliknya bu” jawab Jati. “Baiklah mari kita segera kerumahn ya, pasti dokter Heryawan kehilangan”. Bergegas Ibu Jati mematikan kompor di dapurnya. “Air ini sudah mendidih dan nasi sudah tersedia kalau nanti bapakmu pulang dan kita tidak di rumah semua sudah terhidang. Ibu akan menitip pesan kepada Asih biar nanti ia menyampaikan kita sedang kerumah dokter Heryawan”. Tukas Ibu Jati. Dengan sigap ia memberesi seluruh pekerjaan di dapurnya. “Tapi Bu,” Ucap Jati. “kenapa? Apa yang kamu pikirk an Jati?” sergah Ibunya. “kita kan, bisa mengambil beberapa lembar saja dari uang itu, toh pemiliknya juga pasti dengan mudah akan mencarinya lagi, toh pasti ia orang kaya”.“Istighfar Jati, Allah pasti akan marah jika kita melakukan hal ini. Ingatlah ini bukan milik kita, bukan hak kita, meskipun kita sangat membutuhkannya. Ayolah bergegas kita kerumah pemilik dompet ini, sebelum siang datang menjelang, karena ibu masih harus menyiapkan susu kedelai untuk kamu jual lagi sore ini” Ucap ibunya,.“Astagfirullah, baiklah Bu” Jawab Jati dengan nada penuh sesal. Terimakasih banyak ya, Nak Jati dan Ibu, berkat nak Jati dompet saya dan surat - surat penting itu masih utuh”. ucap dokter Heryawan dengan nada syukur. “Sebelumnya, saya boleh tahu Ibu rumahnya di mana? Nak Jati berjualan apa?. “Saya sekeluarga tinggal di kampung sebelah pak, tidak jauh dari komplek perumahan ini. Dirumah saya membuat susu kedelai untuk dijual Jati di sekitar komplek ini”. Jawab Ibu Jati. Kami pamit pak, “ucap ibu Jati. “Tunggu sebentar bu” “ Ini ada sekedar oleh-oleh buat keluarga Ibu dirumah dan ini buat nak Jati” dokter Heryawan menyerahkan bungkusan platik hitam kepada Ibu dan menyerahkan amplop “Tak usah repot -repot Pak, ini sudah kewajiban kami”, jawab ibu Jati. VI. Penilaian a. Penilaian Kognitif dan Psikomotorik Pertanyaan 1. Tuliskan pokok-pokok cerita anak di atas, kemudian susunlah pokok -pokok cerita anak menjadi kronologis cerita 2. Apa saja hal-hal menarik yang kamu temui dari cerita di atas? 3. Apa pesan moral yang kamu jumpai dari cerita di atas? 4. Ceritakan secara singkat cerita anak yang kamu baca, hal -hal menarik, dan pesan moral dari cerita tersebut di depan kelas Gunakanlah bahasa yang runtut, gestur, serta mimik yang menarik sehingga teman -temanmu tertarik mendengarkan cerita tersebut Rubrik Penilaian No. Aspek yang dinilai Tingkat kefasihan 1 2 3 4 5 1. Pokok-pokok cerita 2. Hal-hal menarik dalam cerita 3. Pesan moral yang disampaikan 4. Keruntutan pengungkapan isi cerita, gestur, bahasa yang runtut, dan mimik ya ng menarik Jumlah skor: Nilai: Ket: 1: kurang sekali, tidak ada unsur yang benar 2: kurang, ada sedikit unsur yang benar 3: sedang, jumlah unsur benar dan salah kurang lebih seimbang 4: baik, ketepatan tinggi dengan sedikit kesalahan 5: baik sekali, tepat sekali, tanpa atau hampir tanpa kesalahan Penilaian Afektif PENGECEKAN LANJUT NILAI KARAKTER DALAM DIRI SISWA dilakukan antarteman No. Nama PerilakuNilai Karakter Skor Nilai Keterangan Gemar Membaca Kejujuran

1. Skor 1 sangat kurang; 2 kurang, 3 cukup, 4 baik, 5 amat baik

Skor maksimal 10, siswa mendapatkan nilai dengan cara: skor yang didapat ------------------------- x 100 Skor maksimal Keterangan: Nilai 10-29 sangat kurang, 30-49 kurang, 50-69 cukup, 70-89 baik, 90-100 sangat baik Yogyakarta, 15 Agustus 2012 Mahasiswa USD MAY. Widyaswari NIM. 081224038