1. Tuliskan pokok-pokok cerita anak di atas, kemudian susunlah pokok -pokok cerita anak menjadi kronologis cerita
2. Apa saja hal-hal menarik yang kamu temui dari cerita di atas? 3. Apa pesan moral yang kamu jumpai dari cerita di atas?
4. Ceritakan secara singkat cerita anak yang kamu baca, hal -hal menarik, dan pesan moral dari cerita tersebut di depan kelas Gunakanlah bahasa yang runtut, gestur,
serta mimik yang menarik sehingga teman -temanmu tertarik mendengarkan cerita tersebut
Rubrik Penilaian
No. Aspek yang dinilai
Tingkat kefasihan 1
2 3
4 5
1. Pokok-pokok cerita
2. Hal-hal menarik dalam cerita
3. Pesan moral yang disampaikan
4. Keruntutan pengungkapan isi cerita, gestur,
bahasa yang runtut, dan mimik ya ng menarik Jumlah skor:
Nilai:
Ket: 1: kurang sekali, tidak ada unsur yang benar
2: kurang, ada sedikit unsur yang benar 3: sedang, jumlah unsur benar dan salah kurang lebih seimbang
4: baik, ketepatan tinggi dengan sedikit kesalahan 5: baik sekali, tepat sekali, tanpa atau hampir tanpa kesalahan
Penilaian Afektif
PENGECEKAN LANJUT NILAI KARAKTER DALAM DIRI SISWA dilakukan antarteman No.
Nama PerilakuNilai Karakter
Skor Nilai
Keterangan
Gemar Membaca Kejujuran
1. Skor 1 sangat kurang; 2 kurang, 3 cukup, 4 baik, 5 amat baik
Skor maksimal 10, siswa mendapatkan nilai dengan cara: skor yang didapat
------------------------- x 100 Skor maksimal
Keterangan: Nilai 10-29 sangat kurang, 30-49 kurang, 50-69 cukup, 70-89 baik, 90-100 sangat baik
Yogyakarta, 15 Agustus 2012 Mahasiswa USD
MAY. Widyaswari NIM. 081224038
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Satuan Pendidikan : SMP Kanisius Gayam Yogyakarta Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia Kelas Semester
: VII I Alokasi Waktu
: 2X45 menit
Standar Kompetensi
7. Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca
Kompetensi Dasar
7.2 Mengomentari buku cerita yang dibaca Indikator KD
1.
Mendaftar pokok-pokok bagian buku cerita teks cerita yang akan dikomentari.
2. Mengomentari cerita dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun.
3. Menekankan nilai-nilai positif dari buku cerita yang diberikan komentar.
Indikator Nilai
Karakter Cinta damai:
1. Melindungi teman dari kejahatan yang dilakukan oleh orang yang
tidak bertanggungjawab.
2.
Mengapresiasikan dalam bentuk karya sastra sikaptindakan yang memperlihatkan kedamaian .
Penggabungan indikator
KD, nilai karakter
1. Mendaftar pokok-pokok bagian buku cerita yang bertema ”melindungi teman dari kejahatan yang dilakukan oleh orang
yang tidak bertanggungjawab” untuk dikomentari dengan logis.
2.
Mengomentari buku cerita sehingga dapat mengapresiasikan dalam bentuk karya sastra cerpen terhadap sikapti ndakan
yang memperlihatkan kedamaian dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun.
3. Menekankan nilai-nilai positif dari buku cerita yang diberikan koementar untuk mempererat cinta damai.
I. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mencari buku cerita teks cerita, siswa mampu mendaftar unsurbagian buku cerita teks cerita yang akan dikomentari dengan kritis dan logis.
2. Setelah mendaftar unsurbagian buku cerita teks cerita yang akan dikomentari, siswa mampu mengomentari cerita yang dibaca dengan alasan yang logis dan
bahasa yang santun sehingga dapat mengapresiasikannya dalam bentuk karya sastra.
3. Setelah mengomentari buku cerita yang dibaca, siswa mampu menekankan nilai - nilai positif dari buku cerita tersebut untuk diterapkan dalam hidup sehari -hari.
II. Materi Pembelajaran
Buku cerita biasanya berisi tentang nasihat, contoh -contoh kebaikan, dan juga keteladanan. Setelah kamu membaca sebuah buku cerita, tentunya kamu dapat
menentukan kelebihan dan kekurangan.
Kalian dapat menyorotinya dari segi isi dan bahasa. Segi isi meliputi unsur-unsur intrinsik cerita yang meliputi tema, alur,
penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat serta ilustrasi gambar yang digunakan. Adapun dari segi bahasa meliputi keruntutan dan kekomunikatifan kalimat dalam
buku cerita tersebut. Tema adalah gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang
terkandung di dalam teks sebagai struktur semantik dan yang menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan -perbedaannya. Alur adalah cerita yang berisi
urutan kejadian, namun tiap kejadian it u hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.
Peristiwa, konfliks, dan klimaks adalah tiga unsure dalam pengembangan alur cerita. Tokoh adalah orang-orang yang ditampilkan; sedangka n penokohan adalah
perwatakan dari tokoh tersebut. Latar dibedakan dalam tiga unsur yaitu latar tempat, latar waktu, dan sosial. Sudut pandang lebih menyaran pada cara sebuah cerita
dikisahkan. Sudut pandang berdasarkar pembedaan yang telah umum dilakukan yaitu sudut pandang persona ketiga: “Dia”, sudut pandang personan pertama: “Aku”,
dan sudut pandang campuran.
III. Metode Pembelajaran
1.Ceramah 2.Jigsaw
IV. Langkah Kegiatan Pembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
1. Kegiatan Awal
a. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai dalam kegiatan
pembelajaran. b. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan di kelas. 5 menit
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi Siswa mengingat kembali te ntang pengalaman mencari,
membaca buku cerita yang pernah dilakukan di rumah, di perpustakaan dengan cepat.
Elaborasi a. Siswa mendaftar pokok-pokok buku cerita teks cerita yang
akan dikomentari dengan lengkap dalam hal ini cerita 5 menit
Bujang Kirai yang Pemberani dari buku cerita rakyat nusantara.
b. Siswa mengomentari cerita yang dibaca dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun.
c. Siswa mengaitkan cerita yang dibaca dengan realita s kehidupan sehari-hari dan mengapresiasikannya dalam
menulis cerita secara tepat.
Konfirmasi a.
Secara bergiliran siswa menyampaikan hasil kerjanya tentang pokok-pokok yang dikomentari secara santun.
b. Siswa menyampaikan hasil memberikan komentar tentang suatu cerita dengan lengkap.
c. Siswa memberikan tanggapan secara kritis, logis, da n
kreatif terhadap hasil kerja mengomentari cerita yang dibaca dan hasil kerja terhadap kaitan cerita dengan
realita kehidupan sehari-hari yang disampaikan oleh teman.
40 menit
25 menit
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan tentang
kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan dan nilai-nilai yang terkandung cinta damai .
b. Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk mencari buku cerita dan dianalisis, dikomentari sesuai
dengan unsur-unsur yang ditetapkan. 5 menit
V. Sumber Belajar
Teks Cerita Rakyat : Buyung Kirai yang Pemberani
Dahulu, di sekitar pesisir barat daerah Sumatra Barat ada seorang raja muda dan tampan bernama Sutan Panduko. Ia adalah raja yang adil dan bijaksana sehingga
negerinya pun makmur. Seluruh rakyat sangat mencintainya. Sifat raja yang baik itu berkat bimbingan kakaknya yang bernama Siti Asanah. Siti Asanah mempunyai seorang
putra bernama Bujang Kirai. Perempuan yang terkenal arif ini senantiasa mendidik putranya dengan ajaran mor al dan budi pekerti sesuai dengan ajaran agama dan adat.
Selain itu, Siti Asanah juga membekali anaknya dengan kesaktian ilmu bela diri.
Suatu hari, terdengar kabar bahwa Raja Baduatai yang terkenal kejam dari Kerajaan Ampu Baroyo hendak mengadakan sayemba ra adu ayam guna mencarikan
jodoh untuk putrinya yang bernama Putri Sawang Dilangit. Sutan Panduko yang masih bujangan berniat untuk mengikuti sayembara tersebut. Niat itu ia sampaikan kepada
kakaknya. Mulanya, Siti Asanah mencegahnya karena ia tahu sifat dan perengai Raja Baduatai.
“Jangan, Adikku. Bukankah kamu tahu sendiri siapa Raja Baduatai? Aku tidak ingin terjadi sesuatu kepada dirimu,” cegah Siti Asanah. “Tapi, saya mendengar kabar
bahwa Putri Sawang Dilangit adalah putri yang baik dan rendah hati. Jika berhasil memenangi sayembara itu, saya akan memboyongnya ke istana ini,” kata Sutan Panduko.
Sejenak, Siti Asanah terdiam, lalu berkata kepada adiknya. “Baiklah, kalau itu keinginanmu. Tapi, ingat Kamu harus berhati -hati saat berhadapan dengan Raja Baduatai
yang zalim dan serakah itu” pesan Siti Asanah.
Sutan Panduko segera mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk ayam kurik rintik kesayangannya. Ayam jago miliknya itu terkenal sakti dan sudah berkali -kali
memenangi pertandingan adu ayam. Dengan p ercaya diri, Sutan Panduko segera menuju Kerajaan Ampu Baroyo.
Setiba di sana, para peserta dari berbagai negeri telah berkumpul. Di antara peserta, hadir pula seorang raja bernama Sutan Dihulu yang terkenal licik. Keesokan
harinya, pertandingan sabung ay am dimulai. Para peserta telah berkumpul di arena pertandingan di halaman istana. Raja Baduatai bersama permaisuri dan putrinya telah
hadir untuk menyaksikan jalannya pertandingan. Para penonton dari berbagai kalangan sudah berdatangan untuk memberi semang at kepada jagoan masing-masing.
Sesaat kemudian, gong pun dibunyikan sebagai tanda dimulainya pertandingan. Satu per satu para peserta masuk ke arena pertandingan untuk mengadu ayam jago masing -masing.
Selama pertandingan berlangsung, sang Putri terlihat t egang dan berharap-harap cemas menanti siapa yang bakal menjadi pendamping hidupnya.
“Ya Tuhan Siapapun pemenang pertandingan ini, hamba berharap dia adalah calon suami yang baik, arif, dan bijaksana,” doa Putri Sawang Dilangit.
Pertandingan sabung ayam itu telah berlangsung selama 3 jam. Sudah banyak ayam yang berguguran di arena pertadingan. Kini, tinggal ayam jago milik Sutan
Panduko dan Sutan Dihulu yang bertahan. Keduanya pun siap untuk ditarungkan. Mulanya, ayam jago milik Sutan Dihulu menyerang ter lebih dahulu. Serangannya
bertubi-tubi hingga ayam jago milik Sutan Panduko kewalahan menghindari serangan itu. Ketika ayam jago Sutan Dihulu mulai kelelahan, ayam kurik rintik berbalik menyerang.
Dengan sekali terjang, ayam Sutan Dihulu pun jatuh tersungk ur di tanah dan tewas seketika.
Melihat kejadian itu, Sutan Dihulu murka. Ia tidak mau menerima kekalahan itu. Maka, ia langsung menyerang Sutan Panduko. Namun, serangan -serangan itu dapat
dipatahkan oleh Sutan Panduko. Sutan Dihulu pun semakin marah. D engan kalap, ia mencabut kerisnya. “Terimalah serangan kerisku ini” teriaknya seraya menikamkan keris
ke tubuh Sutan Panduko.
Sutan Panduko berkelit dengan gesit sehingga serangan Sutan Dihulu hanya menyambar angin. Merasa diremehkan, Sutan Dihulu semaki n gencar menyerang.
Namun, lama-kelamaan tenaganya habis terkuras. Pada saat yang tepat, Sutan Panduko menepis dan menangkap keris lawannnya lalu keris itu ia balik dan ditikamkan ke dada
Sutan Dihulu. Tak ayal, raja yang licik itu tewas seketika terkena s enjatanya sendiri.
Melihat peristiwa itu, Raja Baduatai segera bangkit dari singgasananya.
“Prajurit Buang mayat itu ke laut dan tangkap raja muda itu” titah Raja Bauatai. Akhirnya, Sutan Panduko dijebloskan ke dalam penjara. Meskipun ayam kirik
jagoannya telah memenangi sayembara itu, ia dianggap tidak berhak menikahi sang Putri karena telah melakukan pembunuhan. Ayam jagonya pun disita oleh Raja Baduatai.
Pengawal itu kemudian menceritakan semua peristiwa yang dialami oleh Sutan Panduko hingga akhirnya ditawan oleh Raja Baduatai. Mendengar cerita itu, Siti Asanah
menjadi marah. “Hai, anak muda. Siapa kamu dan kenapa masuk ke dalam kamarku?” tanya Raja
Baduatai dengan kesal. “Aku Bujang Kirai dari Kerajaan Muaro Bodim. Aku ke mari hendak membebaskan pamanku, Sutan Panduko,” jawab Bujang Kirai dengan tenang.
“Dasar anak bodoh Kamu ke sini hanya untuk mengantarkan nyawa” hardik Raja Baduatai. “Pergi dari sini kalau mau selamat”
“Tidak, aku tidak akan pergi sebelum pamanku dibebaskan” tegas Bujang Kira i.
Buku : Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
VI. Penilaian a.
Penilaian Kognitif dan psikomotorik
Bentuklah kelompok terdiri atas 3 -4 orang Setelah itu, diskusikanlah bersama teman-teman dalam satu kelompok
1. Berikan tanggapan terhadap relevansi tema dengan situasi sekarang 2. Tentukan hal-hal menarik dalam cerita
3. Berikan kesimpulanmu terhadap pesan cerita yang dibawakan
4. Setelah kelompok kamu memberikan komentar, coba setiap kelompok membuat cerita yang menggambarkan pesan yang disampaikan dalam cerita tersebut
5. Secara bergiliran, bacakan hasil kerja kelompok kamu di kelas Kelompok lain menanggapi hasil kerja kelompok lain
No Aspek Penilaian
Bobot Nilai
1 Mengaitkan isi dongeng dengan kehidupan seh ari-hari
a. Tepat 3 b. Kurang tepat 2
c. Tidak tepat 1 5
2
Mengidentifikasi hal yang menarik dan tidak menarik a. Benar disertai alasan 3
b. Benar tidak disertai alasan 2 c. Tidak benar 1
5
3 Memberikan kesimpulan
a. Lengkap dan logis 3 b. Kurang lengkap dan kurang logis 2
c. Tidak logis 1 5
4 Mengapresiasikan dalam bentuk karya sastra
a. Benar 3 b. Kurang benar 2
c. Tidak benar 1 5
Keterangan Skor maksimum 3 3 × 5 = 45
Nilai akhir : Skor yang diperoleh X 100
Skor maksimal
b. Penilaian Afektif
PENGECEKAN LANJUT NILAI KARAKTER DALAM DIRI SISWA dilakukan antarteman No.
Nama PerilakuNilai Karakter
Skor Nilai
Keterangan
Cinta Damai
1. Skor 1 sangat kurang; 2 kurang, 3 cukup, 4 baik, 5 amat baik
Skor maksimal 5, siswa mendapatkan nilai dengan cara: skor yang didapat
------------------------- x 100 skor maksimal
Keterangan: Nilai 10-29 sangat kurang, 30-49 kurang, 50-69 cukup, 70-89 baik, 90-100 sangat baik
Tindak Lanjut TUGAS RUMAH :
Siswa mencari buku cerita yang bertema “suka menolong teman”, setelah itu dipahami isinya dan
membuat sebuah karya
yaitu sebuah cerita yang
menggambarkan isi cerita dan dikaitkan dengan pengalaman yang pernah dialami
Catatan Refleksi ………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………… …………………….
Yogyakarta, 15 Agustus 2012 Mahasiswa USD
MAY. Widyaswari NIM. 081224038