Klausa Kompleks Subordinatif
Kakak sakit
karena terlambat
makan Klausa Independen
Konjungsi Klausa Dependen
c. Kalimat Berdasarkan Fungsi Tuturan 1 Kalimat Pernyataan Statement
Kalimat ini mengandung proposisi berita atau informasi yang tidak membutuhkan tanggapan atau jawaban. Tujuan dari kalimat ini hanyalah
menyampaikan informasi tanpa mengharapkan tanggapan dan jawaban. Contoh: Sekolah ini sudah kembali bersih.
2 Kalimat Pertanyaan Question
Kalimat ini ditandai kehadiran pronomina interogatif, yakni apa menanyakan benda atau keadaan, siapa menanyakan orang, mana
menanyakan tempat, bagaimana menanyakan cara atau keadaan, dan kapan menanyakan waktu. Pronomina interogatif ini dapat terletak di depan, tengah,
atau belakang kalimat. Kalimat interogatif mengharapkan adanya tanggapan berupa jawaban baik lisan maupun tulisan.
3 Kalimat Perintah Command
Kalimat perintah command adalah kalimat yang mengandung makna suruh, himbauan, atau larangan. Kalimat ini dapat bermakna negatif seperti
Jangan berlari di tengah jalan, dengan adanya kata negasi jangan atau bermakna positif seperti Silakan masuk ruangan. Kalimat perintah mengharapkan
tanggapan berupa tindakan.
4 Kalimat SaranPenawaran Offer
Kalimat saranpenawaran dapat berupa kalimat pertanyaan seperti Maukah kamu mengambilkan buku itu? atau pernyataan Lebih baik kamu di sini
saja. Sekilas kalimat saran yang berbentuk pernyataan di atas mirip dengan kalimat perintah, tetapi kalimat saran hanya berupa sugesti atau menyampaikan
pendapat tanpa menuntut tindakan dari petuturpembaca seperti halnya kalimat perintah.
3. Transitivitas
Linguistik sistemik fungsional mengklasifikasikan kotak-kotak konstituen berdasarkan
fungsionalnya. Klasifikasi
struktur gramatikal
klausa ini
merepresentasikan makna ideasional yang disebut dengan transitivitas. Transitivitas mencakup semua fakta dari klausa, tidak terbatas pada sifat verba
pada predikat saja Halliday dalam Tomasowa, 1994:40. Terdapat tiga konstituen yang merealisasikan makna, yakni partisipan, proses, dan sirkumstan.
Proses merupakan poros kejadian pengalaman linguistik, berupa kategori verba atau frasa verbal. Partisipan yakni yang mengenai atau dikenai proses,
direpresentasikan dengan kategori nomina atau frasa nominal. Sirkumstan adalah lingkungan fisik atau nonfisik dalam proses tersebut, diisi oleh kategori
frasa preposisional. Ketiga unsur yang membangun sebuah klausa tersebut secara umum menjelaskan bagaimana fenomena dunia nyata diwujudkan dalam
struktur linguistik Halliday, 1994:25. Tata bahasa ini memetakan struktur klausa berdasarkan tipe-tipe proses
sesuai dengan pengalaman linguistik pemakai bahasa. Butt, dkk. 1996:48 membagi tipe proses menjadi tiga kelompok dasar, yakni proses material, proses
relasional, dan proses proyeksi. Namun, pengembangannya menjadi proses material, mental, verbal, relasional, eksistensional, dan perilaku behavioural.