fungsional. Adapun faktor yang membedakannya terletak pada subjek penelitian, penelitian di atas mengkaji teks dalam buku ajar Bahasa Indonesia dan IPS,
sedangkan penelitian ini mengkaji teks yang diproduksi siswa kelas rendah sekolah dasar data lapangan. Selain itu, perbedaan terletak pada penulis teks
itu sendiri, penelitian ini menggunakan teks yang ditulis oleh siswa kelas rendah sekolah dasar, sedangkan penelitian Adisaputra menggunakan teks dari buku
ajar yang ditulis oleh orang dewasa penulis profesional. Dengan mengaitkan penelitian ini dengan penelitian Abdurrahman Adisaputra diharapkan mampu
memberikan pandangan baru tentang analisis karangan siswa sekolah dasar menggunakan teori sistemik fungsional.
E. Kerangka Berpikir
Perkembangan sintaksis siswa pada sebuah karangan dapat ditinjau dengan beberapa aspek yakni dari sintaksis itu sendiri yang berdasarkan teori
linguistik sistemik fungsional, pemerolehan bahasa kedua, dan teks penceritaan ulang. Dalam hal ini teks yang ditulis oleh siswa merupakan keterampilan
berbahasa yang dilakukan dalam kondisi sadar akan tata bahasa yang digunakan.
Teks yang dihasilkan oleh siswa tersebut dapat ditelaah beberapa aspek yakni jenis kalimat yang meliputi kalimat mayor dan minor, dan kalimat simpleks
dan kompleks, transitivitas yang terbagi menjadi proses material, proses mental, proses verbal, proses eksistensional, proses relasional, dan proses perilaku,
piranti kohesi yang terbagi menjadi piranti gramatikal, leksikal, dan konjungsi, dan pengembangan tema-rema yang memiliki beragam cara dalam
mengembangkan kalimat menjadi wacana.
Bagan 2. Kerangka berpikir
33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data digambarkan secara menyeluruh sebagai fenomena bahasa yang terjadi pada penceritaan ulang
siswa sekolah dasar kelas rendah. Fenomena bahasa ini berupa struktur, variasi, serta perbandingan perkembangan sintaksis yang terlihat pada klausa yang
diproduksi siswa. Metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data dalam bentuk kata-kata. Hasil penelitian dipaparkan dengan
menggambarkan fenomena bahasa yang terjadi pada subjek penelitian dengan kata-kata.
Data penelitian dikumpulkan dengan memberikan penugasan mengarang kepada siswa-siswi. Penugasan mengarang ini disempitkan pada genre
karangan penceritaan ulang. Melalui penugasan ini akan dihasilkan bentuk bahasa yang selanjutnya menjadi data penelitian.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Sudaryanto 1993:118 berpendapat bahwa subjek dan objek memiliki pembatas. Subjek merupakan bahan penelitian yang di dalamnya terkandung
objek penelitian. Selain itu, unsur lain yang membentuk data disebut konteks. Berkenaan dengan penelitian ini, subjek penelitian adalah karangan penceritaan
ulang yang ditulis oleh siswa kelas rendah SD Kanisius Klepu, Sendang Mulyo, Minggir, Sleman Yogyakarta. Objek penelitian ini adalah perbandingan kalimat
yang diproduksi serta pengembangannya yang terdapat dalam karangan penceritaan ulang siswa.