Kelas 3 Jenis dan Tipe Kalimat dalam Karangan Penceritaan Ulang Siswa Kelas Rendah

siswa menceritakan kejadian-kejadian dengan berbagai tindakan dari tokoh yang ada di dalam gambar tersebut. Secara umum penutur lebih mudah mengungkapkan suatu keadaan baik pekerjaan, perasaan, dan situasi daripada mendefinisikan sesuatu.

3. Peranti Kohesi dalam Karangan Penceritaan Ulang Siswa Kelas Rendah Sekolah Dasar

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terdapat beberapa piranti kohesi leksikal, gramatikal, dan konjungsi yang digunakan pada karangan penceritaan ulang siswa kelas rendah. Piranti yang paling banyak digunakan adalah repetisi dan referensi. Selain itu, ada pula piranti yang tidak muncul sama sekali dalam karangan siswa kelas rendah, yakni sinonim, antonim, kolokasi, elipsis, dan komparatif. Tabel 8 berikut menunjukkan piranti kohesi apa saja yang ditemukan dalam karangan penceritaan ulang siswa kelas rendah. Tabel 8. Peranti Kohesi dalam Karangan Penceritaan Ulang Siswa Kelas Rendah Sekolah Dasar No. Kohesi Kelas 1 Kelas 2 Kelas3 1. Leksikal Repetisi 30 35,71 65 34,57 84 22,82 Sinonim - - - Antonim - - - Meronim - - 3 0,81 Hiponim - 9 2,44 Kolokasi - - - 2. Gramatikal Elipsis - - - Referensi 22 26,19 52 27,67 99 26,95 3. Konjungsi Aditif 10 11,91 12 6,38 30 8,15 Temporal 5 5,95 36 19,15 134 36,41 Kausal 4 4,76 6 3,19 3 0,81 Komparatif - - - Adversatif 13 15,48 15 7,98 5 1,35 Kondisional - 2 1,06 1 0,26 Total Frekuensi 84 100 188 100 368 100 Dari Tabel 8 dapat disimpulkan bahwa siswa kelas rendah cenderung menggunakan kohesi repetisi dalam membangun sebuah wacana. Repetisi tersebut banyak dilakukan pada unsur subjek pada kalimat. Selain itu, kohesi referensi juga banyak digunakan dalam membangun sebuah kalimat. Referen yang banyak digunakan adalah pronomina persona dan pronomina demonstrativa. Dari beberapa kohesi yang ada, terdapat kohesi yang tidak muncul dalam karangan siswa kelas rendah seperti sinonim, antonim, kolokasi, komparatif. Keempat kohesi tersebut dianggap sulit digunakan oleh siswa kelas satu, terlebih kohesi konjungsi komparatif yang menghubungkan dua proposisi yang bersifat membandingkan.

4. Pengembangan Tema-Rema dalam Karangan Penceritaan Ulang Siswa Kelas Rendah Sekolah Dasar

Pada karangan penceritaan ulang siswa kelas rendah terdapat beragam tipe pengembangan tema-rema. Pengembangan tema-rema menunjukkan alur bagaimana sebuah paragram dikembangkan. Tipe 1 dan 2 adalah tipe pengembangan tema-rema yang paling banyak digunakan. Mengikuti tipe 5 dan 3, sedangkan tipe 4 tidak ditemukan pada karangan penceritaan ulang siswa kelas rendah. Tabel 9 berikut memperlihatkan perbedaan persentase kelima tipe pengembangan tema-rema pada karangan penceritaan ulang siswa kelas rendah. Tabel 9. Pengembangan Tema-Rema dalam Karangan Penceritaan Ulang Siswa Kelas Rendah Sekolah Dasar No. Tipe Pengembangan Tema-Rema Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 1. Tipe 1 21 36,21 55 32,35 199 46,17 2. Tipe 2 30 51,73 104 61,17 154 35,73 3. Tipe 3 - 1 0,59 9 2,09 4. Tipe 4 - - - 5. Tipe 5 7 12,06 10 5,88 69 16,01 Total Frekuensi 58 100 170 100 431 100 Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa tipe 1 dan 2 adalah tipe yang paling banyak digunakan dalam mengembangkan paragraf. Mengembangkan kalimat baru dengan mengambil informasi dari rema pada kalimat sebelumnya lebih mudah tipe 1 atau membuat kalimat baru dengan mengambil tema pada kalimat sebelumnya tipe 2 lebih mudah digunakan oleh siswa kelas rendah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas rendah cenderung mengulang informasi yang sama dari kalimat yang telah mereka buat sebelumnya. Perbandingan yang dapat ditarik dari hasil temuan adalah bahwa tiap kelas mengalami peningkatan dalam pengembangan kalimat sehingga kalimat pada karangan siswa kelas 2 lebih banyak daripada kalimat pada karangan kelas 1 dan kalimat pada karangan kelas 3 lebih banyak daripada kalimat pada

Dokumen yang terkait

PEMEROLEHAN SINTAKSIS ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN KEMBALI DONGENG Pemerolehan Sintaksis Anak Usia Lima Tahun Melalui Penceritaan Kembali Dongeng Nusantara Yang Didengar.

0 1 13

PEMEROLEHAN SINTAKSIS ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN KEMBALI DONGENG Pemerolehan Sintaksis Anak Usia Lima Tahun Melalui Penceritaan Kembali Dongeng Nusantara Yang Didengar.

0 1 21

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.

0 1 291

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA.

1 5 154

Perbedaan hasil pembelajaran menyimak cerita rakyat tidak menggunakan media audiovisual dan menggunakan media audiovisual siswa kelas V : studi di SD Kanisius Jetisdepok dan SD Kanisius Klepu, Yogyakarta - USD Repository

0 0 142

Kesalahan ejaan dalam karangan narasi siswa kelas V, SD Kanisius Demangan Baru dan SD Kanisius Klepu, Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

0 0 189

Interferensi sintaksis Bahasa Jawa dalam karangan narasi siswa kelas V dan VI SD Negeri Merdikorejo Tempel Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

0 0 93

Analisis kesalahan ejaan dalam karangan narasi siswa kelas V SD Kanisius Duwet dan SD Negeri Nogotirto, Sleman, Yogyakarta, tahun ajaran 2009/2010 - USD Repository

0 3 181

Peningkatan keaktifan dan kemampuan kognitif materi perkalian pecahan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS kelas V SD Kanisius Klepu Sleman - USD Repository

0 3 287

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan sikap toleransi dan kemampuan kognitif penjumlahan pecahan kelas V SD Kanisius Klepu Sleman - USD Repository

1 5 351