Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausa 1 Kalimat Simpleks

Bertolak dari ciri hubungan antarkonstituen tersebut, klausa-klausa transitivitas dapat dianalisis. Di bawah ini merupakan bagan jenis-jenis proses: behavio ural m e n t a l ve rb al r e l a t i o n a l exi st en tia l sensing being doing wolrd of abstract relations world of conciousness physical world creating, changing behaving seeing feeling thinking saying symbolizing having identity having attribute existing happening [being created] doing to acting m a t e r i a l Bagan 1. Jenis-jenis proses dalam transitivitas

a. Proses Material

Proses material merupakan proses fisik. Terdapat dua macam proses material yaitu melakukan sesuatu doing dan keadaan happening. Partisipan utama yang melakukan suatu tindakan disebut dengan aktoragen, partisipan yang diperlakukan disebut goaltujuan, dan partisipan yang menerima proses disebut beneficiary . Proses material mencoba menjawab pertanyaan “Apa yang dilakukan?” atau “Apa yang terjadi?” 1 Proses Material: Melakukan Ibu membersihkan rumah dengan cepat Partisipan: Aktor Proses: Material Partisipan: Goal Sirkumstan: Cara 2 Proses Material: Keadaan Adik Jatuh dari tangga Partisipan: Aktor Proses: Material Sirkumstan: Asal

b. Proses Mental

Proses mental Rasna, 2010:2 adalah proses berpikir kognitif, mengindera perseptif, dan merasa afektif. Partisipan proses mental ada dua, yakni pengindera senser sebagai yang memikirkan, mengindera, atau merasa, dan fenomenon phenomen sebagai yang dipikirkan, diinderakan, atau dirasakan. Adik takut ketinggian Partisipan: Pengindera Proses: Mental Partisipan: Fenomenon

c. Proses Verbal

Proses verbal adalah aksi verbal seperti berkata, bertanya, dan menceritakan. Partisipan proses ini adalah sayer sebagai yang mengatakan, menanyakan, atau menceritakan, verbiage sebagai yang sesuatu yang dikatakan, ditanya, atau diceritakan, dan receiver sebagai penerima verbiage. Dina bertanya kepada Ari tentang matematika Partisipan: Sayer Proses: Verbal Partisipan: Receiver Partisipan: Verbiage

d. Proses Relasional

Butt, dkk. 1996:49 menyebutkan proses relasional menghubungkan partisipan yang satu dengan lainnya atau proses yang memberikan identitas atau deskripsi kepada partisipan. Kata kerja yang memungkinkan dipakai dalam proses relasional adalah tampak, menjadi, terlihat, adalah, disebut, merupakan, dsb. Proses relasional dibagi menjadi proses relasional atributif dan proses relasional identifikasi. Proses relasional atributif mencoba menghubungkan antarpartisipan dengan memberikan atribut. Partisipan proses ini adalah pembawa carrier sebagai yang diberi atribut dan atribut itu sendiri yang dapat berupa kata nomina atau frasa nominal, keadaan atau sifat atau keberadaan yang direalisasikan dalam kata adjektiva atau kata keterangan atau adverbia. Dia ternyata ramah Partisipan: Pembawa Proses: Relasional Partisipan: Atribut Proses relasional identifikasi juga menghubungkan partisipan satu dengan yang lain. Proses relasional ini benar-benar memberikan identifikasi terhadap partisipan. Partisipan proses relasional ini adalah yang diidentifikasi identifiedtoken dan yang mengidentifikasi identifiervalue. liburan Adalah waktu yang ditunggu-tunggu Partisipan: Token Proses: Relasional Partisipan: Value

e. Proses Eksistensial

Proses eksistensial adalah proses yang menunjukan adanya sesuatu Rasna, 2010:6. Proses ini menunjukan keberadaan sesuatu. Pada bahasa Inggris struktur klausanya ditandai dengan “There areis…”, sedangkan dalam bahasa Indonesia proses ini tampil dengan struktur klausa yang diawali dengan “Ada…” atau “Terdapat…”. Proses ini hanya memiliki satu partisipan, yaitu eksisten existent. Ada uang receh di sakuku Proses: Eksistensional Partisipan: Eksisten Sirkumstan: Tempat

f. Proses Perilaku Behavioural

Proses perilaku behavioural memiliki keterkaitan dengan proses fisiologis dan psikologis, seperti bernapas, mimpi, senyum, bersin, dan

Dokumen yang terkait

PEMEROLEHAN SINTAKSIS ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN KEMBALI DONGENG Pemerolehan Sintaksis Anak Usia Lima Tahun Melalui Penceritaan Kembali Dongeng Nusantara Yang Didengar.

0 1 13

PEMEROLEHAN SINTAKSIS ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN KEMBALI DONGENG Pemerolehan Sintaksis Anak Usia Lima Tahun Melalui Penceritaan Kembali Dongeng Nusantara Yang Didengar.

0 1 21

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.

0 1 291

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA.

1 5 154

Perbedaan hasil pembelajaran menyimak cerita rakyat tidak menggunakan media audiovisual dan menggunakan media audiovisual siswa kelas V : studi di SD Kanisius Jetisdepok dan SD Kanisius Klepu, Yogyakarta - USD Repository

0 0 142

Kesalahan ejaan dalam karangan narasi siswa kelas V, SD Kanisius Demangan Baru dan SD Kanisius Klepu, Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

0 0 189

Interferensi sintaksis Bahasa Jawa dalam karangan narasi siswa kelas V dan VI SD Negeri Merdikorejo Tempel Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

0 0 93

Analisis kesalahan ejaan dalam karangan narasi siswa kelas V SD Kanisius Duwet dan SD Negeri Nogotirto, Sleman, Yogyakarta, tahun ajaran 2009/2010 - USD Repository

0 3 181

Peningkatan keaktifan dan kemampuan kognitif materi perkalian pecahan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS kelas V SD Kanisius Klepu Sleman - USD Repository

0 3 287

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan sikap toleransi dan kemampuan kognitif penjumlahan pecahan kelas V SD Kanisius Klepu Sleman - USD Repository

1 5 351