Transitivitas Kalimat Perbandingan Bahasa Tulis Siswa Sekolah Dasar Kelas Rendah a. Jenis dan Tipe Kalimat
b. Kelas 2 Kalimat yang dihasilkan kelas 2 mengalami peningkatan dari segi
varian struktur kalimatnya, baik kalimat minor maupun kalimat mayor serta jumlah kalimat dua kali lipat lebih banyak daripada karangan penceritaan
ulang siswa kelas 1. Kalimat simpleks masih lebih banyak ditemukan daripada kalimat kompleks. Klausa simpleks berstruktur lengkap juga masih
ditemukan lebih banyak. Akan tetapi, klausa minor pada kelas ini ditemukan lima tipe struktur yang berbeda. Kalimat tersebut ada yang tidak
mengandung unsur P dan ada yang tidak mengandung unsur S. Tipe struktur klausa mayor pada karangan kelas 2 juga ditemukan lebih banyak
daripada kelas 1. Pada tipe struktur yang beragam ini juga ditemukan konstituen A tidak hanya berada di belakang C, tetapi juga di depan S.
Kalimat kompleks koordinatif, subordinatif, dan ganda pada karangan siswa kelas dua banyak yang mengandung dua sampai tiga klausa. Akan tetapi,
untuk kalimat kompleks subordinatif ditemukan ada yang mengandung lima klausa sekaligus.
c. Kelas 3 Jumlah kalimat yang ditemukan pada karangan penceritaan ulang
kelas 3 lebih banyak daripada kelas 1 dan 2. Sama halnya dengan temuan pada karangan penceritaan ulang siswa kelas 1 dan 2, kalimat simpleks
lebih banyak ditemukan daripada kalimat kompleks. Kalimat simpleks minor yang tetap lebih sedikit ditemukan daripada kalimat mayor memiliki struktur
yang tidak menghadirkan konstituen S. Kalimat simpleks mayor pada kelas 3 terjadi peningkatan jumlah ragam tipe struktur kalimat. Pada kelas 3
konstituen A tidak hanya terdapat di belakang C atau di depan S, melainkan
di antara S dan P. Konstituen A memang memiliki sifat fleksibel dalam penempatannya, sehingga dapat berada di mana saja. Tipe struktur kalimat
yang terdapat pada karangan siswa kelas 3 mengandung tiga A. Berbeda pada kelas 1 dan 2 yang hanya menghadirkan paling banyak dua A dalam
satu kalimat simpleks. Selain itu, kalimat kompleks koordinatif pada karangan penceritaan ulang siswa kelas 3 paling banyak ditemukan
daripada kalimat kompleks subordinatif dan ganda. Pada kelas ini ditemukan kalimat kompleks koordinatif yang mengandung tujuh klausa. Tujuh klausa
adalah jumlah yang paling banyak ditemukan pada setiap kalimat kompleks yang ada. Semakin beragamnya tipe struktur dan banyaknya jumlah klausa
pada kalimat-kalimat yang dihasilkan siswa kelas 3 ini menunjukkan bahwa kompetensi komunikasi tulis siswa kelas 3 sudah berkembang dengan
sempurna seperti layaknya tulisan orang dewasa. 2. Transitivitas kalimat yang dihasilkan siswa kelas rendah 1, 2, dan 3
ditemukan bahwa frekuensi kemunculan proses material di dalam karangan di kelas 1, 2, dan 3 paling banyak, lalu diikuti proses mental, ketiga proses
verbal, keempat proses relasional, dan yang paling sedikit muncul proses eksistenional. Hal ini berkenaan dengan jenis gambar seri yang diberikan
menceritakan kejadian-kejadian dengan berbagai tindakan dari tokoh yang memunculkan
kalimat dengan
kandungan proses
material pekerjaankeadaan. Pada kelas 1 proses materia muncul paling banyak,
lalu proses mental, dan yang paling sedikit proses verbal. Sedangkan, proses relasional dan eksistensional tidak ditemukan pada tingkat ini. Pada
kelas 2 proses material tetap berada di peringkat pertama, kedua proses mental, ketiga proses verbal, keempat proses eksistensional, dan kelima