33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data digambarkan secara menyeluruh sebagai fenomena bahasa yang terjadi pada penceritaan ulang
siswa sekolah dasar kelas rendah. Fenomena bahasa ini berupa struktur, variasi, serta perbandingan perkembangan sintaksis yang terlihat pada klausa yang
diproduksi siswa. Metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data dalam bentuk kata-kata. Hasil penelitian dipaparkan dengan
menggambarkan fenomena bahasa yang terjadi pada subjek penelitian dengan kata-kata.
Data penelitian dikumpulkan dengan memberikan penugasan mengarang kepada siswa-siswi. Penugasan mengarang ini disempitkan pada genre
karangan penceritaan ulang. Melalui penugasan ini akan dihasilkan bentuk bahasa yang selanjutnya menjadi data penelitian.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Sudaryanto 1993:118 berpendapat bahwa subjek dan objek memiliki pembatas. Subjek merupakan bahan penelitian yang di dalamnya terkandung
objek penelitian. Selain itu, unsur lain yang membentuk data disebut konteks. Berkenaan dengan penelitian ini, subjek penelitian adalah karangan penceritaan
ulang yang ditulis oleh siswa kelas rendah SD Kanisius Klepu, Sendang Mulyo, Minggir, Sleman Yogyakarta. Objek penelitian ini adalah perbandingan kalimat
yang diproduksi serta pengembangannya yang terdapat dalam karangan penceritaan ulang siswa.
Pengambilan sumber data ini didasari pada bahasa sehari-hari yang dipakai oleh siswa. Sumber data dipilih berdasarkan adanya pertimbangan posisi
sekolah yang berada di lingkup masyarakat yang memperoleh bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua, sedangkan bahasa pertama adalah bahasa Jawa. Hal ini
berkenaan dengan target penelitian, yakni melihat perkembangan penguasaan siswa terhadap bahasa Indonesia melalui karangan penceritaan ulang siswa.
C. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penyediaan data pada penelitian ini adalah metode simak dan catat. Menurut Mahsun 2005:92 metode simak bukan
hanya digunakan pada data lisan, tetapi juga penggunaan bahasa secara tertulis. Maksud dari metode simak adalah membaca dan mengamati subjek penelitian
dalam hal ini karangan penceritaan ulang siswa SD kelas rendah secara cermat. Data yang telah terkumpul dibaca secara cermat dan teliti. Pada
dasarnya metode simak berwujud teknik sadap karena dalam penyimakan data perlu adanya pengambilan data terlebih dahulu.
Metode lanjutan dalam penyediaan data adalah metode catat. Metode catat berfungsi untuk menjaring data serta mendokumentasikanmerekam data.
Pendokumentasian data dilakukan dengan memindahkan data pada penelitian ini berupa kalimat yang terdapat dalam karangan penceritaan ulang ke kartu
data. Pemindahan ini dimaksud untuk mempermudah analisis serta mempermudah dalam pencarian data.
D. Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah diri peneliti sendiri human instrument. Peneliti sebagai instrumen didasari pengetahuan tentang
cabang linguistik yakni sintaksis dan wacana yang berlaku pada sistem tata bahasa Indonesia. Penulis menggunakan seperangkat kriteria yang berguna
dalam memudahkan jalannya penelitian. Kriteria tersebut berupa 1 jenis dan tipe kalimat yang digunakan dalam teks penceritaan ulang siswa sekolah dasar
kelas rendah; 2 transitivitas klausa yang digunakan dalam teks penceritaan ulang siswa sekolah dasar kelas rendah; 3 peranti wacana yang terdapat dalam
teks penceritaan ulang siswa sekolah dasar kelas rendah; 4 tema-rema yang terdapat dalam teks penceritaan ulang siswa sekolah dasar kelas rendah. Oleh
karena itu, fokus penelitian ini adalah perkembangan kalimat dan kepaduan wacana yang tersurat dalam teks penceritaan ulang.
Peneliti menyadur instrumen tambahan dalam pengambilan data, yakni berupa media gambar seri. Gambar seri diambil dari buku “Jam Sahabat Anak”
terbitan PT. Fortuna Eka Jaya. Tidak semua bagian dalam buku diambil dan dijadikan sebagai instrumen penelitian. Bagian yang diambil hanya gambar dari
bangun tidur di pagi hari sampai pulang sekolah, sedangkan kegiatan pulang sekolah sampai tidur di malam hari tidak. Hal ini berkenaan dengan waktu
perkiraan siswa kelas rendah dalam menulis sebuah karangan. Gambar seri ini dimaksudkan agar siswa kelas rendah dapat menulis teks penceritaan ulang
dengan mudah. Alasan jenis gambar seri ini digunakan adalah rentetan peristiwa yang digambarkan merupakan cerminan kegiatan sehari-hari siswa. Selain itu,
untuk menunjang ketepatan analisis peneliti menambahkan instrumen kartu data yang berguna dalam pencatatan data. Kartu data mempermudah dalam