bagaimana sebuah paragram dikembangkan. Tipe 1 dan 2 adalah tipe pengembangan tema-rema yang paling banyak digunakan. Mengikuti tipe 5 dan
3, sedangkan tipe 4 tidak ditemukan pada karangan penceritaan ulang siswa kelas rendah. Tabel 9 berikut memperlihatkan perbedaan persentase kelima tipe
pengembangan tema-rema pada karangan penceritaan ulang siswa kelas rendah.
Tabel 9. Pengembangan Tema-Rema dalam Karangan Penceritaan Ulang Siswa Kelas Rendah Sekolah Dasar
No. Tipe Pengembangan
Tema-Rema
Kelas 1 Kelas 2
Kelas 3
1. Tipe 1
21 36,21 55 32,35
199 46,17 2.
Tipe 2 30 51,73
104 61,17 154 35,73
3. Tipe 3
- 1 0,59
9 2,09 4.
Tipe 4 -
- -
5. Tipe 5
7 12,06 10 5,88
69 16,01
Total Frekuensi 58 100
170 100 431 100
Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa tipe 1 dan 2 adalah tipe yang paling banyak digunakan dalam mengembangkan paragraf. Mengembangkan kalimat
baru dengan mengambil informasi dari rema pada kalimat sebelumnya lebih mudah tipe 1 atau membuat kalimat baru dengan mengambil tema pada
kalimat sebelumnya tipe 2 lebih mudah digunakan oleh siswa kelas rendah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas rendah cenderung mengulang informasi
yang sama dari kalimat yang telah mereka buat sebelumnya. Perbandingan yang dapat ditarik dari hasil temuan adalah bahwa tiap
kelas mengalami peningkatan dalam pengembangan kalimat sehingga kalimat pada karangan siswa kelas 2 lebih banyak daripada kalimat pada karangan
kelas 1 dan kalimat pada karangan kelas 3 lebih banyak daripada kalimat pada
karangan kelas 2. Selain itu, dari segi transitivitas proses relasional dan eksistensional yang tidak muncul pada karangan siswa kelas 1, muncul pada
karangan siswa kelas 2 dan 3. Piranti kohesi leksikal yakni meronim dan hiponim muncul pada kelas 3 yang tidak muncul pada kelas 1 dan 2. Serta
pengembangan tema-rema tipe ketiga yang merupakan pengembangan tema baru dari sesuatu yang berhubungan dengan tema sebelumnya tidak muncul
pada kelas 1.
5. Perbandingan Bahasa Tulis Siswa Sekolah Dasar Kelas Rendah
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dapat dilihat perbandingan perkembangan bahasa tulis siswa kelas rendah. Dari perbandingan tersebut
akan tampak perbedaan perkembangan antarkelas yang dapat dilihat dari aspek jenis dan tipe kalimat yang digunakan, transitivitas kalimat, peranti wacana yang
digunakan, serta pengembangan tema-rema yang digunakan dalam pengembangan paragraf. Tabel 10 berikut memperlihatkan perbandingan
bahasa tulis siswa kelas rendah.
Tabel 10. Perbandignan Bahasa Tulis Siswa Sekolah Dasar Kelas Rendah
No. Aspek
Perbandingan Kelas 1
Kelas 2 Kelas 3
1. Tipe dan Jenis
Kalimat Jumlah kalimat
yang dihasilkan rata-rata 5
–8 kalimat.
Varian tipe kalimat yang
dihasilkan: 10 varian.
Kalimat simpleks dan kompleks
dapat dihasilkan. Ditemukan
kalimat minor yang tidak
Jumlah kalimat yang dihasilkan
rata-rata 3-26 kalimat.
Varian tipe kalimat yang
dihasilkan: 20 varian.
Kalimat simpleks dan
kompleks dapat dihasilkan.
Ditemukan kalimat minor
Jumlah kalimat yang dihasilkan
rata-rata 8-29 kalimat.
Varian tipe kalimat yang
dihasilkan: 20 varian.
Kalimat simpleks dan
kompleks dapat dihasilkan.
Ditemukan kalimat minor
menghadirkan unsur pusat.
yang tidak menghadirkan
unsur pusat. yang tidak
menghadirkan unsur pusat.
2. Transitivitas
Kalimat Proses material
paling banyak dihasilkan dalam
kalimat. Tidak ditemukan
proses relasional dan
eksistensional. Proses material
paling banyak dihasilkan
dalam kalimat. Semua jenis
proses ditemukan pada
karangan siswa. Proses material
paling banyak dihasilkan dalam
kalimat. Semua jenis
proses ditemukan pada
karangan siswa. 3.
Peranti Kohesi Peranti kohesi
repetisi dan referensi paling
banyak digunakan.
Tidak ditemukan peranti sinonim,
antonim, kolokasi, elipsis,
dan komparatif. Peranti kohesi
repetisi dan referensi paling
banyak digunakan.
Tidak ditemukan
peranti sinonim, antonim,
kolokasi, elipsis, dan komparatif.
Peranti kohesi repetisi dan
referensi paling banyak
digunakan.
Tidak ditemukan peranti sinonim,
antonim, kolokasi, elipsis,
dan komparatif.
4. Pengembangan
Tema-Rema Lebih banyak
pengembangan paragraf dengan
tipe 1 dan 2. Pengembangan
tipe 3 tidak ditemukan.
Pengembangan dengan tipe 4
tidak ditemukan dalam karangan
siswa. Lebih banyak
pengembangan paragraf
dengan tipe 1 dan 2, disusul
tipe 5 dan 3.
Pengembangan dengan tipe 4
tidak ditemukan dalam karangan
siswa. Lebih banyak
pengembangan paragraf dengan
tipe 1 dan 2, disusul tipe 5
dan 3.
Pengembangan dengan tipe 4
tidak ditemukan dalam karangan
siswa.
Tabel 10 menerangkan perbandingan yang terdapat antarkelas berdasarkan aspek jenis dan tipe kalimat, transitivitas, peranti wancana, serta
pengembangan tema-rema. Tampak perbedaan yang signifikan dilihat dari jumlah kalimat yang dihasilkan tiap kelas. Tiap kelas mengalami peningkatan
untuk keempat aspek yang dipaparkan. Hal yang tidak muncul pada kelas 1 seperti proses eksistensioanal dan relasional ternyata muncul pada kelas 2 dan
3. Akan tetapi, ada juga yang tidak muncul sama sekali baik kelas 1, 2, dan 3