Proses Eksistensional 1 Kelas 2 Transitivitas pada Karangan Penceritaan Ulang Siswa kelas Rendah SD

3 Kelas 3 Di kelas 3 kohesi leksikal yang muncul lebih banyak daripada kelas 1 dan 2, yakni repetisi sebanyak 84 kali, meronim sebanyak 3 kali, dan hiponim sebanyak 9 kali. Hal ini disebabkan karena siswa kelas 3 lebih banyak menghasilkan kalimat dalam karangan yang dibuatnya. Berikut contoh karangan yang menggunakan kohesi leksikal: 69 1 Ratna dan Dina sedang menata kamar tidurnya supaya bersih rapi dan bagus 2 Ratna bagun bersama adiknya 3 dia menata kamar dengan penuh semangat 4 Ratna dan Dina menggosok gigi bersama sama 5 Setelah menggosok gigi mereka mandi 6 Setelah mandi mereka memakai seragam sekolah 7 Mereka makan bersama mereka makan dengan senang 8 mereka makan bersama ayah dan ibu 9 mereka makan nasi goreng dan minum susu 10 Ratna dan Dina berpamitan berangkat sekolah bersama 11 mereka berangkat naik mobil sekolah 12 mereka menunggu jemputan datang 13 Ratna berbari dengan rapi dan tenang 14 Ratna masuk kelas dia dan teman teman dipanggil satu per satu 15 mereka masuk dengan wajah yang ceria 16 Dina dan teman teman duduk dan mendengarkan Bu guru 17 Dina dikasih tugas oleh Bu guru 18 Dina mengerjakan dengan baik dan tenang 19 Ratna bermain bersama-sama dengan temanya 20 ada yang bermain lompat tali ada ya petaumpet 21 ada yang bermain bola ada yang lari-larian 22 Dina dan kakaknya pulang dengan wajah gembira 23 kakaknya mengandeng adiknya dengan senang 24 mobil jemputan pun telah datang mereka naik satu per satu. K310 Pada karangan 69 terdapat pengulangan frasa Ratna dan Dina. Frasa tersebut ada yang diulang seluruhnya seperti pada kalimat 10 dan ada yang diulang sebagian seperti kalimat 13, 14, 16, 17, 19, 22. Pengulangan sebagian tersebut sama halnya yang terjadi pada kelas 1 dan 2, merincikan bahwa Ratna dan Dina melakukan pekerjaan yang berbeda.

b. Piranti Kohesi Gramatikal 1 Kelas 1

Piranti kohesi gramatikal yang digunakan pada kelas 1 adalah referensi sebanyak 22 kali. Kohesi gramatikal referensi yang ditemukan pada data kelas satu yakni referen endoforis serta anaforis. Berikut contoh karangan yang menggunakan kohesi gramatikal referensi: 70 Pio dan Mario pulang sekolah. Mereka menyembaakan nenek. Anak anak itu membantu nenek itu membawa belanjaannya. Nenek memberi uang tetapi mereka tidak mau. Pada karangan 70 terdapat kata mereka dan anak anak itu yang mengacu pada frasa Pio dan Mario. Pengacuan seperti ini bersifat anaforis karena pengacu didahului oleh anteseden yang diacu. Mereka masuk dalam referensi dengan menggunakan kategori pronomina persona ketiga jamak, dan anak anak itu berkategori frasa nominal dengan berunsur pronomina demonstrativa penunjuk. 2 Kelas 2 Pada kelas 2 kohesi gramatikal yang muncul adalah referensi sebanyak 52 kali. Berikut contoh karangan yang menggunakan kohesi referensi untuk memadukan teks: 71 Ada seorang nenek-nenek di pinggir jalan ingin menyebrang. Nenek itu menyebrang nya di jalan besar. Disana banyak kendaraan beroda dua dan beroda empat. Nenek-nenek itu kasihan sekali. Dia sudah tua, dia pulang dari pasar. Dia membawa belanjaan yang sangat berat. Lalu aku dan Vito menyebrangkannya. Lalu aku menunjukkan jalannya. Dan Vito membawa barang-barang nenek itu. Aku menyebrangkannya di pinggir- pinggir jalan. Nenek itu ingin pulang ke rumahnya. Biar tidak ketabrak harus di pinggir jalan. Nenek itu sudah sampai di rumahnya. Lalu nenek itu mengsih uang Rp, 5.000. aku dan Vito katanya tidak usah nek. K210 Pada karangan 71 terdapat referensi anaforis dengan menggunakan pronomina demonstrativa dan persona. Bentuk nenek itu, nenek-nenek itu berkategori frasa nominal dengan unsur demonstrativa, mengacu pada seorang nenek-nenek di pinggir jalan ingin menyebrang. Kata dia yang berkategori pronominal persona ketiga mengacu pada anteseden yang sama seperti di atas. Selain itu, terdapat bentuk disana yang berkategori frasa preposisional berunsur demonstrativa mengacu pada jalan besar pada kalimat sebelumnya. 3 Kelas 3 Piranti kohesi gramatikal yang ditemukan pada karangan penceritaan ulang siswa kelas 3 adalah referensi sebanyak 99 kali. Jumlah ini lebih banyak daripada kelas 1 dan 2 karena siswa kelas 3 menghasilkan kalimat lebih banyak, sehingga juga ditemukan piranti kohesi yang banyak. Berikut contoh karangan yang menggunakan piranti kohesi gramatikal referensi: 72 Namaku Sisi aku mempunyai adik yang bernama Sasa. Kami berdua sekolah di TKSD Pelangi Kabupaten Sleman. Kami harus brangkat pagi karena ada bis sekolah yang dating. Hari ini hari selasa, Kami sudah waktunya bangun pagi. lalu ibu menyuruh kami untuk mandi dan bersiap- siap. Setelah selesai kami di ajak sarapan bersama-sama. ...................................................................................................................... .................................. Kami pun Sudah waktunya belajar Bersama. Guru yang mengajar kami namanya Bu Ana. Ia adalah kepala sekolah di sini dan dia disukai para muridnya. Ini waktunya istirahat ini pun waktunya istirahat. Sebelum, istirahat kita harus berdoa bersama. Ahirnya Kita pun boleh istirahat. Setelah istirahat ada bel yang berbunyi. Saat ini sudah waktunya pulang sekolah. Kami pun mendengar suara mesin ternyata itu bis yang menjemput kami. K37 Pada karangan 72 terdapat kohesi referensi yakni kami dan kita. Kata- kata tersebut digunakan untuk mewakili bentuk lain yakni Sisi dan Sasa. Referensi ini merupakan referensi persona jamak. Walau kata kita merupakan persona kedua, tetapi penulis siswa bermaksud menggunakan untuk mewakili si tokoh dalam cerita, yakni Sisi dan adiknya, Sasa. Pengacuan ini bersifat anaforis karena pengacu mendahului anteseden. Selain itu, terdapat kata ia yang mengacu pada bentuk Bu Ana. Referensi ini juga merupakan referensi anaforis dengan penggunaan pronomina persona ketiga tunggal.

Dokumen yang terkait

PEMEROLEHAN SINTAKSIS ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN KEMBALI DONGENG Pemerolehan Sintaksis Anak Usia Lima Tahun Melalui Penceritaan Kembali Dongeng Nusantara Yang Didengar.

0 1 13

PEMEROLEHAN SINTAKSIS ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN KEMBALI DONGENG Pemerolehan Sintaksis Anak Usia Lima Tahun Melalui Penceritaan Kembali Dongeng Nusantara Yang Didengar.

0 1 21

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.

0 1 291

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA.

1 5 154

Perbedaan hasil pembelajaran menyimak cerita rakyat tidak menggunakan media audiovisual dan menggunakan media audiovisual siswa kelas V : studi di SD Kanisius Jetisdepok dan SD Kanisius Klepu, Yogyakarta - USD Repository

0 0 142

Kesalahan ejaan dalam karangan narasi siswa kelas V, SD Kanisius Demangan Baru dan SD Kanisius Klepu, Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

0 0 189

Interferensi sintaksis Bahasa Jawa dalam karangan narasi siswa kelas V dan VI SD Negeri Merdikorejo Tempel Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

0 0 93

Analisis kesalahan ejaan dalam karangan narasi siswa kelas V SD Kanisius Duwet dan SD Negeri Nogotirto, Sleman, Yogyakarta, tahun ajaran 2009/2010 - USD Repository

0 3 181

Peningkatan keaktifan dan kemampuan kognitif materi perkalian pecahan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS kelas V SD Kanisius Klepu Sleman - USD Repository

0 3 287

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan sikap toleransi dan kemampuan kognitif penjumlahan pecahan kelas V SD Kanisius Klepu Sleman - USD Repository

1 5 351