yakni peranti kohensi sinonim, antonim, kolokasi, elipsis, dan komparatif serta pengembangan tema-rema tipe 4. Namun, berdasarkan hasil temuan untuk jenis
kalimat simpleks dan kompleks dapat ditemukan pada ketiga kelas kelas 1 sudah paham dalam pembuatan kalimat kompleks dengan menyisipkan
konjungsi sebagai jembatan antarklausa.
B. Pembahasan
Pembahasan penelitian
ini adalah
mengenai perbandingan
perkembangan bahasa tulis siswa kelas rendah SD Kanisius Klepu yang ditinjau dari segi konstruksi kalimat, transitivitas, kehadiran piranti kohesi, serta
pengembangan tem-rema. Subbab ini merupakan penjabaran dari hasil analisis data yang telah dilakukan berdasarkan teori yang dirujuk.
1. Jenis dan Tipe Kalimat pada Karangan Penceritaan Ulang Siswa kelas Rendah SD
a. Tipe Kalimat Simpleks 1 Kelas 1
Kalimat simpleks pada karangan penceritaan ulang siswa Kelas 1 berjumlah 46 kalimat simpleks 62 dari 74 kalimat keseluruhan. Berdasarkan
kelengkapan unsur inti kalimat, ditemukan 76 kalimat mayor 97 dan 2 kalimat minor 3 . Dari jumlah hasil temuan antara kalimat mayor dan kalimat minor,
dapat dikatakan bahwa siswa kelas 1 cukup paham dalam menyusun sebuah kalimat yang mengandung satu proposisi. Dari data yang ada hanya terdapat 2
kalimat yang mengalami kekurangan unsur inti sehingga kalimat sukar dipahami.
a Kalimat Mayor
Tipe kalimat mayor berikut diurutkan sesuai dengan tingkat kesulitan struktur kalimat. Tipe kalimat dasar SPC memang paling banyak digunakan
dalam karangan penceritaan ulang pada kelas 1, tetapi terdapat pula tipe yang hanya mengandung unsur inti saja, yang dapat disebut dengan kalimat
sederhana.
1 Tipe SP
Kalimat dengan pola struktur SP Subjek + Predikat ditemukan sebanyak 5 kalimat atau 11 dari 46 kalimat simpleks yang ada. Berikut ini disajikan
contoh data kalimat yang berstruktur SP.
1 Raka dan Mario pulang sekolah. K141
Kalimat 1 berstruktur Subjek + Predikat. Subjeknya adalah Raka dan Mario, sedangkan predikatnya adalah pulang sekolah. Kalimat ini bersifat runtun
dan berkategori verba karena predikat kalimat ini berkategori frasa verbal. Frasa pulang sekolah memiliki unsur verba + nomina, sedangkan Raka dan Mario
berunsur nomina + nomina sehingga membentu frasa nominal.
2 Tipe SPA
Kemunculan tipe SPA Subjek + Predikat + Adjunk pada karangan penceritaan ulang siswa kelas 1 adalah sebanyak 7 kalimat 15 dari 46 kalimat
simpleks yang ada. Berikut contoh kalimat bertipe SPA. 3 Pio dan Petrik pulang dari sekolah. K1171
Kalimat 2 berstruktur Subjek Predikat Adjunk dengan uraian S = Pio dan Petrik, P = pulang, dan A = dari sekolah. Subjek kalimat ini berkategori frasa
nominal dengan gabungan dari unsur nomina + nomina, Pio dan Petrik, predikat
kalimat ini berkategori verba, pulang, dan adjunk kalimat ini berkategori frasa preposisional dengan pola unsur pembentuk preposisi + nomina, dari sekolah.
3 Tipe SPC
Kalimat dengan tipe SPC Subjek + Predikat + Komplemen pada karangan penceritaan ulang siswa kelas 1 ditemukan sebanyak 15 kalimat 33
dari 46 kalimat simpleks. Berikut contoh kalimat bertipe SPC. 1 Anak-anak membantu nenek itu
.
K153 Kalimat 1 berpola SPC dengan uraian subjek = anak-anak, predikat =
membantu, komplemen = nenek itu. Subjek kalimat ini berkategori nomina, anak- anak, dengan melalui proses morfologi reduplikasi sepenuhnya, predikatnya
berkategori verba transitif, membantu, dan komplemen berkategori frasa nominal dengan unsur pembentuk nomina + pronomina deminstrativa, nenek itu.
4 Tipe SPCA
Pada karangan penceritaan ulang siswa kelas 1 ditemukan kalimat bertipe SPCA Subjek + Predikat + Komplemen + Adjunk sebanyak 9 kalimat
20 dari 46 kalimat simpleks yang ada. Berikut contoh kalimat bertipe SPCA.
2
Pio dan Iyut membantu nenek tersebut menyebrang jalan.K132 Kalimat 2 berpola SPCA dengan uraian subjek = Pio dan Iyut, predikat =
membantu, komplemen = nenek tersebut, dan adjunk = menyebrang jalan. Subjek kalimat ini dibentuk dari unsur nomina + nomina, Pio dan Iyut, predikat
berkategori verba transitif, membantu, komplemen dibentuk dari unsur nomina + verba, nenek tersebut. Pada fungtor adjunk yakni menyebrang jalan sekilas
terlihat bahwa kalimat 2 adalah kalimat kompleks. Hal ini terjadi karena pada fungtor adjunk seharusnya diberi preposisi untuk agar terlihat bahwa