Secara teoritis Manfaat Penelitian

11 b. IPA Sebagai Produk IPA sebagai produk mempunyai beberapa isi berupa prinsip, hukum, dan teori untuk menjelaskan dan memahami alam serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. IPA sebagai disiplin ilmu disebut juga produk IPA hal ini karena didalamnya berisi berbagai hasil empirik dan analitik yang dilakukan oleh para ilmuan yang berbentuk fakta-fakta, konsep-konsep ,prinsip- prinsip ,hukum-hukum dan teori-teori IPA. c. IPA Sebagai Sikap Ilmiah Komponen ketiga dari Sains atau IPA adalah sikap Sains atau yang sering kita sebut dengan sikap ilmiah. Menurut Srini M Iskandar 1996:2 sikap ilmiah adalah sikap yang dimiliki para ilmuwan dalam mencari dan mengembangkan pengetahuan baru. Sikap ilmiah merupakan keyakinan akan nilai yang harus dipertahankan ketika mencari atau mengembangkan pengetahuan baru. Sikap ilmiah meliputi ingin tahu, hati-hati, obyektif, dan jujur. Sikap ilmiah sangat penting dimiliki dalam proses IPA agar produk yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Menurut Muslichach Asy’ari 2006:20 beberapa kriteria yang termasuk sikap ilmiah utama dalam IPA ialah : obyektif, teliti, terbuka, kritis, dan tidak mudah putus asa. 12

3. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Ilmu pengetahuan Alam merupakan disiplin ilmu yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Guru dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar harus mengetahui pendekatan pembelajaran yang tepat agar siswa memahami apa yang di pelajari. Pendekatan pembelajaran IPA yang sesuai dengan karakteristik anak Sekolah Dasar adalah pendekatan pembelajaran yang menyesuaikan situasi dan belajar anak dengan situasi kehidupan nyata di masyarakat Usman Samatowa, 2006:11. Menurut Polo dan Marten dalam Srini M. Iskandar 1997:15 IPA untuk anak-anak didefinisikan mengamati apa yang terjadi, mencoba memahami apa yang diamati, menggunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi, dan menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar perlu ditekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung sesuai dengan lingkungan dan kehidupan nyata melalui keterampilan proses dan sikap ilmiah. Keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuan Srini M. Iskandar, 1996:5. Muslichach Asy’ari 2006:22 mengungkapkan bahwa keterampilan proses yang perlu dilatih dalam pembelajaran IPA meliputi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terintegrasi. Keterampilan proses dasar yaitu mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, mengenal hubungan ruang dan waktu, sedangkan keterampilan proses terintegrasi yaitu 13 merancang dan melakukan eksperimen yang meliputi menyusun hipotesis, menentukan variabel, menyusun definisi operasional, menafsirkan data, menganalisis dan mensintesis data. Keterampilan proses IPA dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar harus dimodifikasi dan disesuaikan dengan tahapan perkembangan kognitif anak. Hal ini karena struktur kognitif anak Sekolah Dasar berbeda dengan struktur kognitif Ilmuan. Proses pembelajaran dan perkembangan anak masih bersifat konkret dan memandang sesuatu secara utuh. untuk itu keterampilan proses IPA pada tingkat Sekolah Dasar harus dimodifikasi. Razbe et.al. dalam Patta Bundu, 2006:12 menyarankan keterampilan dasar proses IPA yang perlu dikuasai pada tingkat Sekolah Dasar meliputi keterampilan mengamati, mengelompokkan, mengukur, mengkomunikasikan, meramalkan, dan menyimpulkan. Guru dalam melakukan proses pembalajaran IPA di Sekolah Dasar harus memenuhi hakikat IPA. Hakikat IPA memiliki tiga komponen, yaitu sains sebagai produk, sains sebagai proses, dan sains sebagai sikap ilmiah Patta Bundu, 2006: 11. Pembelajaran dengan menerapkan proses ilmiah diharapkan siswa mampu menghasilkan suatu produk dan membentuk suatu sikap yaitu sikap ilmiah yang dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang benar serta dapat dipertanggungjawabkan.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV Di SD Negeri 2 Barukan Manisrenggo K

0 1 17

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas IV SD Negeri Rancabolang 03 Kecamatan Rancasari Kotamadya Bandung.

0 3 43

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR IPA KELAS IV Penerapan Strategi Pembelajaran Kontekstual Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Belajar IPA Kelas IV SD Negeri Trimulyo 01 Kecamatan Juwana Pati Tahun 2

0 1 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR IPA KELAS IV Penerapan Strategi Pembelajaran Kontekstual Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Belajar IPA Kelas IV SD Negeri Trimulyo 01 Kecamatan Juwana Pati Tahun 2

0 2 16

PENGARUH VARIASI GAYA MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS 1 KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016.

0 0 194

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI SENDANGADI 1 MLATI.

0 0 223

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGOTO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 11 240

PENGARUH PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI SEYEGAN PUNDONG BANTUL.

0 0 157

PENGARUH PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD SE-GUGUS 1 KECAMATAN SEDAYU, BANTUL.

1 6 221

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

1 1 9