Hasil Belajar IPA Kajian Tentang Hasil Belajar

21 Trianto, 2013:104-105 berpendapat bahwa pembelajaran kontekstual merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga ,warga negara dan tenaga kerja. Pembelajaran kontekstual membuat siswa menemukan hubungan penuh makna antara pengetahuan-pengetahuan abstrak dengan penerapan praktis didalam konteks dunia nyata. Siswa mendapatkan suatu konsep melalui penemuan, penguatan dan keterhubungan untuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupannya. Pengetahuan dan keterampilan diperoleh dari usaha siswa mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar, sehingga pengetahuan dan keterampilan yang didapat oleh siswa akan lebih bermakna. Berdasarkan definisi pembelajaran kontekstual dari berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada keterlibatan siswa secara aktif untuk mendapat pengetahuan melalui pengalaman langsung dan menghubungkan materi pelajaran yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata yang dialami siswa serta mendorong siswa menerapkan pengetahuan yang telah didapatkannya dalam kehidupan mereka. Pembelajaran kontekstual menekankan pada penemuan makna dalam pembelajaran sehingga pengetahuan yang diperoleh lebih tahan lama dan dapat diterima serta dapat diterapkan oleh siswa dalam kehidupan mereka. 22

2. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual

Menurut Trianto 2013:110 Pembelajaran kontekstual memiliki karakteristik sebagai berikut : 1 kerja sama; 2 Saling menunjang; 3 menyenangkan ,mengasyikkan; 3 tidak membosankan; 5 belajar dengan bergairah; 6 pembelajaran terintegrasi; dan 7 menggunakan berbagai sumber siswa aktif. Sejalan dengan itu Nurhadi dalam Masnur Muslich, 2009:42-23 berpendapat bahwa pembelajaran kontekstual terdiri dari 10 kata kunci yaitu : kerja sama, saling menunjang, menyenangkan,belajar dengan gairah, pembelajaran terintegrasi, siswa aktif, sharing dengan teman, siswa kritis, dan guru kreatif. Menurut Wina Sanjaya 2008:110 pembelajaran kontekstual mempunyai lima karakteristik penting sebagai berikut : pembelajaran kontekstual merupakan proses pengaktifan pengetahuan, belajar memperoleh dan menambah pengetahuan baru, pemahaman pengetahuan, mempraktikkan pengetahuan dan melakukan refleksi. Berdasarkan pendapat di atas dapat dijelaskan lebih rinci mengenai karakteristik pembelajaran kontekstual, yaitu : a. Pembelajaran kontekstual merupakan pengaktifan pengetahuan, hal ini berarti apa yang akan dipelajari tidak lepas pengetahuan yang sudah dipelajari. b. Pembelajaran kontekstual adalah belajar memperoleh dan menambah pengetahuan baru. Kegiatan memperoleh pengetahuan baru dilakukan 23 dengan cara mempelajari keseluruhan kemudian mempelajari secara detailnya. c. Pemahaman pengetahuan artinya pengetahuan yang telah diperoleh tidak untuk dihafal tetapi untuk difahami. d. Mempraktikkan pengetahuan maksudnya pengetahuan yang telah didapat dan dipahami harus di praktikkan dalam kehidupan siswa. e. Melakukan refleksi sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan. Pembelajaran dengan menerapan pembelajaran kontekstual diharapkan dapat menjadikan siswa lebih paham terhadap materi pelajaran yang disampaikan khususnya materi pelajaran IPA. Hal ini dikarenakan pembelajaran kontekstual merupakan proses pengaktifan pengetahuan dari pengetahuan yang telah dimiliki siswa dan merupakan pembelajaran yang berkaitan langsung dengan kehidupan siswa.

3. Prinsip Pembalajaran Kontekstual

Pembalajaran kontekstual mempunyai prinsip-prinsip yang harus diterapkan agar penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual dapat berhasil. Elaine B. Jhonson 2008:68-85 mengemukakan bahwa terdapat tiga prinsip dalam pembelajaran kontestual meliputi prinsip saling ketergantungan, prinsip diferensasi, dan prinsip pengaturan diri. a. Prinsip Saling Ketergantungan Prinsip saling ketergantungan merupakan prinsip yang memungkinkan para siswa untuk membuat suatu hubungan yang

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV Di SD Negeri 2 Barukan Manisrenggo K

0 1 17

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas IV SD Negeri Rancabolang 03 Kecamatan Rancasari Kotamadya Bandung.

0 3 43

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR IPA KELAS IV Penerapan Strategi Pembelajaran Kontekstual Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Belajar IPA Kelas IV SD Negeri Trimulyo 01 Kecamatan Juwana Pati Tahun 2

0 1 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR IPA KELAS IV Penerapan Strategi Pembelajaran Kontekstual Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Belajar IPA Kelas IV SD Negeri Trimulyo 01 Kecamatan Juwana Pati Tahun 2

0 2 16

PENGARUH VARIASI GAYA MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS 1 KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016.

0 0 194

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI SENDANGADI 1 MLATI.

0 0 223

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGOTO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 11 240

PENGARUH PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI SEYEGAN PUNDONG BANTUL.

0 0 157

PENGARUH PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD SE-GUGUS 1 KECAMATAN SEDAYU, BANTUL.

1 6 221

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

1 1 9