Komponen IPA Kajian Tentang Pembelajaran IPA

14

4. Karakteristik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Menurut Piaget Muslichach Asy’ari, 2006:37-38 Perkembangan kognitif anak dapat dibedakan antara beberapa tahap sejalan dengan usianya, yaitu : 1. Tahap sensorimotorik 0-2 tahun, 2. Tahap praoperasional 2-7 tahun, 3. Tahap operasional konkret 7-11 tahun, dan 4. Tahap operasional formal 12-15 tahun Siswa kelas IV Sekolah Dasar berkisar antara usia 9 tahun atau 10 tahun, hal ini didasarkan umumnya anak Indonesia mulai masuk Sekolah Dasar pada usia 6-7 tahun dan waktu belajar di Sekolah Dasar selama 6 tahun. Berdasarkan tahapan perkembangan kognitif menurut Piaget diatas , siswa kelas IV Sekolah Dasar berada pada tahap operasional konkret dalam berpikir. Anak pada tahapan operasional konkret sudah mampu berpikir untuk memecahkan masalah-masalah aktual dan konkret dalam kehidupan sehari-hari. Anak pada tahap opersional konkret juga sudah mampu berfikir, belajar, mengingat, dan berkomunikasi, karena proses kognitifnya tidak lagi egosentrisme, namun sudah lebih logis. Selain itu dalam tahap operasional konkret anak sudah mampu mengklarifikasikan dan mengurutkan suatu benda berdasarkan ciri-ciri suatu objek. Usman Samatowa 2006:7 mengungkapkan bahwa anak-anak masa Sekolah Dasar dibagi menjadi dua fase yaitu masa-masa kelas rendah sekolah dasar kelas 1 sampai dengan kelas 3 dan masa-masa kelas tinggi 15 sekolah dasar kelas 4 sampai dengan kelas 6. Berdasarkan pembagian fase masa Sekolah Dasar, siswa kelas IV sekolah dasar termasuk dalam kelas tinggi . Anak kelas tinggi Sekolah Dasar memiliki karakteristik sebagai berikut: 1 Senang terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang bersifat konkret. 2 Realistis, ingin tahu dan ingin belajar. 3 Adanya minat terhadap hal-hal aau mata pelajaran khusus. 4 Memandang nilai sebagai ukran yang tepat mengenai prestasi sekolah. 5 Senang membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa siswa kelas IV Sekolah Dasar termasuk dalam tahap operasional konkret dan termasuk pada kelompok kelas tinggi Sekolah Dasar. Siswa kelas IV Sekolah Dasar berpikir secara realistis yaitu berpikir sesuai dengan apa yang ada disekitarnya. Siswa kelas IV Sekolah Dasar memerlukan benda- benda yang bersifat konkret dalam mengembangakan pengetahuannya. Guru dalam proses pembelajaran harus mampu menghubungakan materi pembelajaran dengan hal-hal yang dialami siswa sehari-hari dan dapat mengaitkannya dengan benda-benda konkret di lingkungan sekitar. Selain itu guru dalam membuat rencana proses pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik anak agar anak mampu memahami materi pembelajaran dengan baik. 16

B. Kajian Tentang Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Belajar merupakan kegiatan manusia yang dilakukan sepanjang hayat. Melalui kegiatan belajar, manusia dapat mengetahui berbagai hal daninformasi yang ada di lingkungan sekitarnya. Menurut Aunurrahman 2010:36 belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya. senada dengan itu Winkel 2004:59 mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas mentalpsikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah interksi antara individu dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap. Berhasil atau tidaknya suatu proses belajar yang dilakukan siswa dapat diketahui dari hasil belajar yang diperolehnya. Hasil belajar merupakan perubahan prilaku siswa akibat belajar. Menurut Asep Jihad 2013:15 hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam belajar . Sejalan dengan itu Purwanto 2010: 46 mengungkapan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV Di SD Negeri 2 Barukan Manisrenggo K

0 1 17

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas IV SD Negeri Rancabolang 03 Kecamatan Rancasari Kotamadya Bandung.

0 3 43

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR IPA KELAS IV Penerapan Strategi Pembelajaran Kontekstual Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Belajar IPA Kelas IV SD Negeri Trimulyo 01 Kecamatan Juwana Pati Tahun 2

0 1 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR IPA KELAS IV Penerapan Strategi Pembelajaran Kontekstual Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Belajar IPA Kelas IV SD Negeri Trimulyo 01 Kecamatan Juwana Pati Tahun 2

0 2 16

PENGARUH VARIASI GAYA MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS 1 KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016.

0 0 194

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI SENDANGADI 1 MLATI.

0 0 223

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGOTO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 11 240

PENGARUH PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI SEYEGAN PUNDONG BANTUL.

0 0 157

PENGARUH PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD SE-GUGUS 1 KECAMATAN SEDAYU, BANTUL.

1 6 221

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

1 1 9