Deskripsi Lokasi Penelitian Pembahasan Hasil Penelitian

72 Berdasarkan tabel 9 dan gambar 5, dapat disimpulkan bahwa hasil observasi aktivitas siswa kelompok kontrol pada pertemuan I didapatkan hasil indikator 1 memperolehi skor 12, indikator 2 memperoleh skor 11, indikator 3 dan 4 memperoleh i skor 0, ,indikator 5 memperoleh skor 20, indikator 6 memperoleh skor 15, indikator 7 dan 8 memperoleh skor 0, indikator 9 dan 10 memperoleh skor 31. 2 Hasil Observasi Kelompok Kontrol Pertemuan II a Hasil Observasi Aktivitas Guru Hasil observasi aktivitas guru pada kelompok kontrol pertemuan II dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 10. Hasil Perolehan Skor Observasi Aktivitas Guru Kelompok Kontrol Pertemuan II No Aspek Skor 1. Kegiatan Awal 4 2. Kegiatan Inti 3 3. Kegiatan Akhir 3 Jumlah 10 Skor maksimal 17 Bedasarkan tabel 10, hasil observasi guru pada kelompok kontrol Pertemuan II dapat digambarkan dalam bentuk diagram pada gambar 6 73 . Gambar 6. Diagram Perolehan Skor Observasi Aktivitas Guru Kelompok Kontrol Pertemuan II Berdasarkan tabel 10 dan gambar 6, dapat disimpulkan bahwa hasil observasi aktivitas guru kelompok kontrol pertemuan I didapatkan hasil pada kegiatan awal memperoleh skor 4, kegiatan inti memperoleh skor 3, dan kegiatan akhi memperoleh skor 3. b Hasil Observasi Aktvitas Siswa Hasil observasi aktivitas siswa kelompok kontrol pertemuan II dapat dilihat pada tabel 11. 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir S ko r 74 5 10 15 20 25 30 35 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Indikator S ko r Tabel 11. Hasil Perolehan Skor Observasi Aktivitas Siswa Kelompok Kontrol Pertemuan II No Indikator Skor 1 Mengajukan pertanyaan tentang materi yang dipelajari 8 2 Menjawab pertanyaan guru atau teman 10 3 Melakukan kegiatan observasi atau pengamatan bersama kelompoknya 4 Melakukan diskusi membahas hasil observasi bersama kelompoknya 5 Bekerja sama didalam kelompok 11 6 Menyatakan pendapatgagasannya dalam diskusi kelompok 15 7 Menyusun laporan hasil kerjaobservasi 8 Menyampaikan laporan hasil observasi yang telah dilakukan 9 Menyimpulkan materi pelajaran bersama guru 31 10 Mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru 31 Jumlah 106 Skor maksimal 310 Kriteria keberhasilan 34,19 Berdasakan hasil observasi aktivitas siswa kelompok kontrol pertemuan II pada tabel 11, dapat digambarkan dalam bentuk diagram pada gambar 7. Gambar 7. Diagram Perolehan Skor Observasi Aktivitas Siswa Kelompok Kontrol Pertemuan II 75 Berdasarkan tabel 11 dan gambar 7, dapat disimpulkan bahwa hasil observasi aktivitas siswa kelompok kontrol pada pertemuan II didapatkan hasil indikator 1 memperoleh skor 8, indikator 2 memperoleh skor 10, indikator 3 dan 4 memperoleh skor 0, ,indikator 5 memperoleh skor 11, indikator 6 memperoleh skor 15, indikator 7 dan 8 memperoleh skor 0, indikator 9 dan 10 memperoleh skor 31.

b. Data Hasil Observasi Kelompok Ekperimen

Observasi pada kelompok kontrol dilakukan 2 kali, yaitu pada pertemuan I dan pertemuan II. Observasi yang dilakukan meliputi observasi aktivitas guru dan siswa. Hasil observasi tersebut adalah sebagai berikut : 1 Hasil Observasi Kelompok Eksperimen Pertemuan I a Observasi Aktivitas Guru Pertemuan I Hasil observasi aktivitas guru kelompok eksperimen pertemuan I dapat dilihat pada tabel 12. Tabel 12. Hasil Perolehan Skor Observasi Aktivitas Guru Kelompok Eksperimen Pertemuan I No Aspek Skor 1. Kegiatan Awal 4 2. Kegiatan Inti 8 3. Kegiatan Akhir 3 Jumlah 15 Skor maksimal 17 76 Bedasarkan tabel 12, hasil observasi guru pada kelompok eksperimen pertemuan I dapat digambarkan dalam bentuk diagram pada gambar 8. Gambar 8. Diagram Perolehan Skor Observasi Aktivitas Guru Kelompok Eksperimen Pertemuan I Berdasarkan tabel 12 dan gambar 8, dapat disimpulkan bahwa hasil observasi aktivitas guru kelompok eksperimen pertemuan I didapatkan hasil pada kegiatan awal memperoleh skor 4, kegiatan inti memperoleh skor 8, dan kegiatan akhir memperoleh skor 3. b Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan I Hasil observasi aktivitas siswa kelompok eksperimen pertemuan I dapat dilihat pada tabel 13. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir S ko r 77 Tabel 13. Hasil Perolehan Skor Observasi Aktivitas Siswa Kelompok Eksperimen Pertemuan I No Indikator Skor 1 Mengajukan pertanyaan tentang materi yang dipelajari 12 2 Menjawab pertanyaan guru atau teman 12 3 Melakukan kegiatan observasi atau pengamatan bersama kelompoknya 30 4 Melakukan diskusi membahas hasil observasi bersama kelompoknya 30 5 Bekerja sama didalam kelompok 30 6 Menyatakan pendapatgagasannya dalam diskusi kelompok 15 7 Menyusun laporan hasil kerjaobservasi 30 8 Menyampaikan laporan hasil observasi yang telah dilakukan 11 9 Menyimpulkan materi pelajaran bersama guru 30 10 Mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru 30 Jumlah 230 Skor maksimal 300 Berdasakan hasil observasi aktivitas siswa kelompok eksperimen pertemuan I pada tabel 13, dapat digambarkan dalam bentuk diagram pada gambar 9. Gambar 9. Diagram Perolehan Skor Observasi Aktivitas Siswa Kelompok Eksperimen Pertemuan I 5 10 15 20 25 30 35 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Indikator S ko r 78 Berdasarkan tabel 13 dan gambar 9, dapat disimpulkan bahwa hasil observasi aktivitas siswa kelompok eksperimen pada pertemuan I didapatkan hasil indikator 1 memperoleh skor 12, indikator 2 memperoleh skor 12, indikator 3, 4, dan 5 memperoleh skor 30, indikator 6 memperoleh skor 15, indikator 7 memperoleh skor 30 dan 8 memperoleh skor 11, indikator 9 dan 10 memperoleh skor 30. 2 Hasil Observasi Kelompok Esperimen Pertemuan 2 a Observasi Aktivitas Guru Pertemuan II Hasil observasi aktivitas guru kelompok eksperimen pertemuan I dapat dilihat pada tabel 14. Tabel 14. Hasil Perolehan Skor Observasi Aktivitas Guru Kelompok Eksperimen Pertemuan II No Aspek Skor 1. Kegiatan Awal 4 2. Kegiatan Inti 8 3. Kegiatan Akhir 3 Jumlah 16 Skor maksimal 17 Bedasarkan tabel 14, hasil observasi guru pada kelompok eksperimen pertemuan II dapat digambarkan dalam bentuk diagram pada gambar 10. 79 Gambar 10. Diagram Perolehan Skor Observasi Aktivitas Guru Kelompok Eksperimen Pertemuan II Berdasarkan tabel 14 dan gambar 10, dapat disimpulkan bahwa hasil observasi aktivitas guru kelompok eksperimen pertemuan I didapatkan hasil pada kegiatan awal memperoleh skor 4, kegiatan inti memperoleh skor 9, dan kegiatan akhir memperoleh skor 3. b Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan II Hasil observasi aktivitas siswa kelompok eksperimen pertemuan II dapat dilihat pada tabel 15. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir S ko r 80 Tabel 15. Hasil Perolehan Skor Observasi Aktivitas Siswa Kelompok Eksperimen Pertemuan II No Indikator Skor 1 Mengajukan pertanyaan tentang materi yang dipelajari 15 2 Menjawab pertanyaan guru atau teman 13 3 Melakukan kegiatan observasi atau pengamatan bersama kelompoknya 30 4 Melakukan diskusi membahas hasil observasi bersama kelompoknya 30 5 Bekerja sama didalam kelompok 30 6 Menyatakan pendapatgagasannya dalam diskusi kelompok 20 7 Menyusun laporan hasil kerjaobservasi 30 8 Menyampaikan laporan hasil observasi yang telah dilakukan 5 9 Menyimpulkan materi pelajaran bersama guru 30 10 Mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru 30 Jumlah 233 Skor maksimal 300 Berdasakan hasil observasi aktivitas siswa kelompok eksperimen pertemuan II pada tabel 15, dapat digambarkan dalam bentuk diagram pada gambar 11. Gambar 11. Diagram Perolehan Skor Observasi Aktivitas Siswa Kelompok Eksperimen Pertemuan II 5 10 15 20 25 30 35 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Indikator S ko r 81 Berdasarkan tabel 15 dan gambar 11, dapat disimpulkan bahwa hasil observasi aktivitas siswa kelompok eksperimen pada pertemuan II didapatkan hasil indikator 1 memperoleh skor 15, indikator 2 memperoleh skor 13, indikator 3, 4, dan 5 memperoleh skor 30, indikator 6 memperoleh skor 20, indikator 7 memperoleh skor 30 dan 8 memperoleh skor 5, indikator 9 dan 10 memperoleh skor 30.

2. Data Hasil Belajar Siswa

a. Data Hasil Pre test Kelompok Kontrol dan Kelompok

Eksperimen Pre test merupakan tindakan awal yang dilakukan peneliti sebelum melakukan perlakuan terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pre test bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Hasil pre test dapat digunakan dalam penelitian apabila tidak ada perbedaan hasil belajar antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sehingga diketahui bahwa kemampuan siswa pada kelompok kontrol dan eksperimen sama. 1 Data Pre test Kelompok Kontrol Pre test pada kelompok kontrol dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2016. Setelah pre test dilaksanakan maka data hasil pre test diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS 16 for windows untuk mengetahui distribusi frekuensi data pre test pada 82 kelompok kontrol. Data distribusi frekuensi hasil pre test kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 16. Tabel 16. Data Distribusi Frekuensi Hasil Pre-test Kelompok Kontrol Skor Kriteria Frekuensi Persentase 30 Sangat Kurang 1 3.2 35 Sangat Kurang 2 6.5 40 Kurang 3 9.7 45 Kurang 4 12.9 50 Kurang 4 12.9 55 Cukup 4 12.9 60 Cukup 3 9.7 65 Cukup 2 6.5 70 Baik 3 9.7 75 Baik 1 3.2 80 Baik 3 9.7 85 Sangat Baik 1 3.2 Total 31 100,0 Rata-rata 56.12 Skor Terendah 30 Skor Tertinggi 85 Standar Deviasi SD 1,492 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 16, hasil pre test kelompok kontrol untuk skor terendah adalah 30, skor tertinggi 85, dan skor rata-rata kelompok kontrol adalah 56,12 dengan standar deviasi 1,492. Data pada tabel 16 dapat sajikan dalam bentuk diagram pada gambar 12. 83 Gambar 12. Diagram Hasil Pre test Kelompok Kontrol 2 Data Pre test Kelompok Eksperimen Pre test pada kelompok eksperimen dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2016. Setelah pre test dilaksanakan maka data hasil pre test diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS 16 for windows untuk mengetahui distribusi frekuensi data pre test pada kelompok eksperimen. Data distribusi frekuensi hasil pre test kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 17. 1 2 3 4 5 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 Skor F reku ensi 84 Tabel 17. Data Distribusi Frekuensi Hasil Pre-test Kelompok Eksperimen Skor Kriteria Frekuensi Persentase 30 Sangat Kurang 1 3.3 35 Sangat Kurang 3 10.0 40 Kurang 2 6.7 45 Kurang 3 10.0 50 Kurang 4 13.3 60 Cukup 3 10.0 65 Cukup 4 13.3 70 Cukup 3 10.0 75 Baik 5 16.7 80 Baik 2 6.7 Total 30 100,0 Rata-rata 57.83 Skor Terendah 30 Skor Tertinggi 80 Standar Deviasi SD 1,535 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 17, hasil pre test kelompok eksperimen untuk skor terendah adalah 30, skor tertinggi 80, dan skor rata-rata kelompok eksperimen adalah 57,83 dengan standar deviasi 1,535. Data pada tabel 17 dapat sajikan dalam bentuk diagram pada gambar 13. 85 Gambar 13. Diagram Hasil Pre test Kelompok Eksperimen

b. Data Hasil Post test Kelompok Kontrol dan Kelompok

Eksperimen Post test merupakan tindakan yang dilakukan setelah dilakukan perlakuan terhadap kelompok kontrol dan eksperimen. Post test dilakukan untuk mengetahui hasil belajar dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil post test digunakan untuk membandingkan hasil belajar kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil post test yang baik akan menunjukkan perbedaan hasil belajar antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. 1 Data Post test Kelompok Kontrol Post test pada kelompok kontrol dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2016. Setelah post test dilaksanakan maka data hasil post test diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS 16 for windows untuk mengetahui distribusi frekuensi data post test pada kelompok kontrol. Data distribusi frekuensi hasil post test kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 18. 1 2 3 4 5 6 30 35 40 45 50 60 65 70 75 80 Skor F reku ensi 86 Tabel 18. Data Distribusi Frekuensi Hasil Post-test Kelompok Kontrol Skor Kriteria Frekuensi Persentase 45 Kurang 1 3.2 55 Cukup 1 3.2 60 Cukup 1 3.2 65 Cukup 4 12.9 70 Baik 6 19.4 75 Baik 7 22.6 80 Baik 7 22.6 85 Sangat Baik 3 9.7 90 Sangat Baik 1 3.2 Total 31 100.0 Rata-rata 73.22 Skor Terendah 45 Skor Tertinggi 90 Standar Deviasi SD 9,447 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel diatas, hasil post test kelompok kontrol untuk skor terendah adalah 45, skor tertinggi 90, dan skor rata-rata kelompok kontrol adalah 73,22 dengan standar deviasi 9,447. Data pada tabel 18 dapat sajikan dalam bentuk diagram pada gambar 14. Gambar 14. Diagram Hasil Post test Kelompok Kontrol 1 2 3 4 5 6 7 8 45 55 60 65 70 75 80 85 90 Skor F re ku ensi 87 2 Data Post test Kelompok Eksperimen Post test pada kelompok Eksperimen dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2016. Setelah post test dilaksanakan maka data hasil post test diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS 16 for windows untuk mengetahui distribusi frekuensi data post test pada kelompok eksperimen. Data distribusi frekuensi hasil post test kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 19. Tabel 19. Data Distribusi Frekuensi Hasil Post-test Kelompok Eksperimen Skor Kriteria Frekuensi Persentase 55 Cukup 1 3.3 60 Cukup 3 10.0 70 Baik 3 10.0 75 Baik 5 16.7 80 Baik 3 10.0 85 Sangat Baik 5 16.7 90 Sangat Baik 5 16.7 95 Sangat Baik 3 10.0 100 Sangat Baik 2 6.7 Total 30 100.0 Rata-rata 80.66 Skor Terendah 55 Skor Tertinggi 100 Standar Deviasi SD 1,222 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 19, hasil post test kelompok eksperimen untuk skor terendah adalah 55, skor tertinggi 100, dan skor rata- rata kelompok eksperimen adalah 80,66 dengan standar deviasi 1,222. Data pada tabel 19 dapat sajikan dalam bentuk diagram pada gambar 15. 88 Gambar 15. Diagram Hasil Post test Kelompok Eksperimen.

c. Perbandingan Skor Rata-Rata Pre test dan Post test Kelompok

Kontrol dan Kelompok Eksperimen Setelah dilakukan pre test dan post test pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen serta dilakukan pembelajaran pada kedua kelompok ternyata terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa. Adapun perbedaan skor rata-rata pre test dan post test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen data dilihat pada tabel 20. Tabel 20. Data Perbandingan Skor Rata-Rata Pre test dan Post test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Skor Rata-Rata Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen Selisih Pre test 56.12 57,83 1,71 Post test 73,22 80.66 7,44 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 20, rata-rata hasil pre test dan post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan perbedaan, skor rata-rata pre test kelompok kontrol sebesar 56,12, skor rata-rata pre test kelompok eksperimen sebesar 57,83, selisih 1 2 3 4 5 6 55 60 70 75 80 85 90 95 100 Skor F re ku ensi 89 skor rata-rata pre test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebesar 1,71. Skor rata-rata post test kelompok kontrol sebesar 73,22, skor rata-rata post test kelompok eksperimen sebesar 80,66, selisih skor rata-rata post test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebesar 7,44. Perbandingan skor rata-rata pre test dan post test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat digambarkan dalam bentuk diagram pada gambar 16. Gambar 16. Diagram Perbandingan Skor Rata-Rata Pre test dan Post test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen.

C. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berdistribusi normal atau tidak. Penghitungan uji normalitas pada penelitian ini menggunakan Kolmogrov-Smirnov yang dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 16 for windows. Kriteria data yang berdistribusi normal yaitu apabila 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Pre test Post test Mean Kelompok Kontrol Mean Kelompok Eksperimen S k or 56,12 57,83 73,22 80,66 90 harga koefisien Asymptotic Sig pada output Kolmogorov- Smirnov tes lebih besar dari taraf signifikansi yang ditentukan, yaitu 5 0,05. Rangkuman data hasil uji normalitas pre-test dan post-test pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 21. Hasil Uji Normalitas Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Variabel Kolmogorov- Smirnov Asymp. Sig 2-tailed Keterangan Kontrol Pre test 0,618 0,840 Normal Post test 0,864 0,445 Normal Eksperimen Pre test 0,802 0,541 Normal Post tes 0,758 0,613 Normal Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 21, maka dapat diketahui nilai koefisien Asymptotic Sig pada output Kolmogorov- Smirnov variabel pre test kelompok kontrol sebesar 0,840, post test kelompok kontrol sebesar 0,445, pre test kelompok eksperimen sebesar 0,541, dan post test kelompok eksperimen sebesar 0,613, yang berarti lebih besar dari taraf taraf signifikansi yang ditentukan, yaitu 5 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini bersistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Penghitungan uji normalitas pada penelitian ini menggunakan Uji Levene yang dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 16 for windows. Kriteria data yang homogen yaitu apabila harga koefisien Sig. pada output Levene Statistic lebih besar dari taraf signifikansi yang ditentukan, yaitu 5 91 0,05. Rangkuman data hasil uji homogenitas pre-test dan post-test pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 22. Hasil Uji Homogenitas Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Variabel Levene Sig Keterangan Pre test Kelompok Kontrol- Eksperimen 0,365 0,548 Homogen Post test Kelompok Kontrol- Eksperimen 2,896 0,094 Homogen Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 22, dapat diketahui bahwa uji homogenitas pre test kelompok kontrol dan eksperimen didapat nilai signifikansi 0,548, dan nilai signifikansi post test kelompok kontrol dan eksperimen 0,094. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa semua nilai signifikansi lebih besar dari taraf taraf signifikansi yang ditentukan, yaitu 5 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi dalam penelitian ini memiliki varian yang homogen atau berasal dari populasi dengan varian yang sama.

D. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Karangjati. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji-t t- test yang dalam perhitungannya dibantu dengan program komputer SPSS 16 for windows. Dari perhitungan yang dilakukan, apabila uji t menunjukkan probabilitas signifikansi kurang dari 0,05 p 0,05, maka hasil perhitungan menunjukkan perbedaan yang signifikan antara 92 perolehan nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebaliknya apabila uji t menunjukkan probabilitas signifikansi lebih dari 0,05 p 0,05, maka hasil perhitungan menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara perolehan nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut rincian dari masing-masing uji t.

1. Uji t Pre test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Uji t pada tahap ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara nilai pre test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hipotesis yang di uji dalam penelitian ini adalah : Ho : tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil pre test kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen Ha : ada perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen Kriteria yang digunakan untuk mengambil kesimpulan hipotesis yaitu apabila t hitung lebih besar dari t tabel atau nilai signfikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima artinya ada perbedaan yang signifikan antara hasil hasil pre-test kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Sebaliknya, apabila t hitung lebih kecil dari t tabel atau nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil pre test kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Hasil uji t pre test 93 kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 23. Tabel 23. Hasil Uji t Pre test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen. Variabel Mean Perbedaan t Sig Keterangan Kelompok Kontrol 56,12 1,71 0,440 0,662 Tidak ada perbedaan signifikan Kelompok Eksperimen 57,83 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 23, dapat diketahui bahwa hasil analisis uji t menunjukkan nilai t sebesar 0,440 dan signifikansi 0,662. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil pre test kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. jadi dapat disimpulkan bahwa kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen memiliki kemampuan yang sama.

2. Uji t Post test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Uji t pada tahap ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara nilai post test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hipotesis yang di uji dalam penelitian ini adalah : Ho : tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil post test kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen Ha : ada perbedaan yang signifikan antara hasil post test kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen 94 Kriteria yang digunakan untuk mengambil kesimpulan hipotesis yaitu apabila t hitung lebih besar dari t tabel atau nilai signfikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima artinya ada perbedaan yang signifikan antara hasil hasil post test kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Sebaliknya, apabila t hitung lebih kecil dari t tabel atau nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil post test kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Hasil uji t post test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 24. Tabel 24. Hasil Uji t Post test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen. Variabel Mean Perbedaan t Sig Keterangan Kelompok Kontrol 73.22 7,44 2,665 0,010 Ada perbedaan signifikan Kelompok Eksperimen 80.66 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 24, dapat diketahui bahwa hasil analisis uji t menunjukkan nilai t sebesar 2,665 dan signifikansi 0,010. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, artinya ada perbedaan yang signifikan antara hasil post test kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar IPA siswa Kelas IV SD. 95

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Karangjati. Penelitian dilakukan pada kelas IV A yang terdiri dari 30 siswa dan kelas IV B yang terdiri dari 31 siswa. Setelah dilakukan pengundian ditetapkan kelas IV A sebagai kelompok eksperimen yang pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual dan kelas IV B sebagai kelompok kontrol yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional yang biasa dilakukan guru menggunakan metode ceramah, diskusi dan penugasan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2016 yang berlangsung selama 4 kali pertemuan dengan rincian 1 kali pre test, 2 kali perlakuan, dan 1 kali post test. Setelah dilakukan penelitian, maka diperoleh hasil penelitian. Pre test hasil belajar IPA pada kelompok kontrol dan eksperimen dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2016. Hasil pre test antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan nilai rata-rata pre test yang relatif sama yaitu kelompok kontrol sebesar 56,12 dan kelompok eksperimen sebesar 57,83. Setelah dilakukan uji prasyarat normalitas dan homogenitas, kedua kelompok tersebut dinyatakan berdistribusi normal dan homogen atau mempunyai kemampuan yang sama. Sebelum dilakukan perlakuan, hasil pre test kedua kelompok juga di uji menggunakan uji t untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan dari hasil pre test kedua kelompok tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh t hitung sebesar 0,440 dan 96 sig 0,662. Nilai sig menyatakan 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan hasil pre test antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan yang sama sehingga dapat dilakukan penelitian pada kedua kelompok. Pemberian perlakuan dilakukan selama 2 kali pertemuan untuk masing- masing kelompok. Pembelajaran pada kelompok kontrol dilakukan dengan pembelajaran konvensional dengan menggunakan metode ceramah, diskusi dan penugasan seperti yang biasa dilakukan guru dengan materi sumber daya alam dan hubungannya dengan lingkungan. Sedangkan pembelajaran pada kelompok eksperimen dilakukan dengan pembelajaran kontekstual dengan materi yang sama. Pembelajaran pada kelompok kontrol dan eksperimen pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2016 dan pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2016. Pelaksanaan pembelajaran pada kedua kelompok berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Setelah dilakukan perlakuan, maka dilakukan post test pada kedua kelompok untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Hasil post test antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan hasil rata-rata yang berbeda yaitu kelompok kontrol sebesar 73,22 dan kelompok eksperimen sebesar 80,66. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil post test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen maka dilakukan uji t. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t 97 hitung sebesar 2,665 dan sig 0,010. Nilai sig menyatakan 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan hasil post test antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Perbedaan hasil post test ini disebabkan karena penerapan pembelajaran kontekstual pada kelas eksperimen. Berdasarkan pengamatan dan hasil belajar siswa, penerapan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran membuat siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dan siswa menjadi lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran serta dapat menghubungkannya dengan kehidupan nyata yang dialami siswa sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Wina Sanjaya 2008:109, yang mengungkapkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kontekstual memungkinkan anak untuk terlibat aktif dalam proses belajar, mengalami langsung terhadap hal-hal yang sifatnya konkret sesuai konteks yang ada dalam kehidupan mereka. Elaine B. Jhonson 2008:57 juga menyatakan bahwa pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang cocok dengan otak yang menghasilkan makna yang menghubungkan muatan akademik dengan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa sehingga dapat mencapai standar tinggi yang telah ditentukan. Pendapat tersebut juga sejalan dengan yang diungkapkan Trianto 2013:108 yang menyatakan bahwa materi pelajaran akan tambah berarti jika siswa mempelajari materi pelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka dan menemukan arti di dalam proses pembelajarannya, sehingga pembelajaran menjadi lebih berarti dan menyenangkan serta siswa dapat 98 mencapai standar yang tinggi. Dengan menerapkan pembelajaran kontekstual pembelajaran akan lebih bermakna, makna inilah yang penting dalam proses pembelajaran, karena dengan memperoleh makna dalam pembelajaran siswa akan lebih mudah paham terhadap materi yang disampaikan, sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan pengujian hipotesis diatas dapat dikatakan bahwa hasil belajar IPA siswa dipengaruhi oleh penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Karangjati Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul.

F. Keterbatasan Penelitian

Simpulan penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh penerapan pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Karangjati Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Namun demikian, penelitian ini juga memiliki beberapa keterbatasan. Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain : 1. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan rancangan nonequivalent control group design dimana kelompok kontrol yang digunakan dalam penelitian ini tidak bisa mengontrol sepenuhnya variabel-variabel luar yang mempengaruhi penelitian seperti gaya belajar siswa, tingkat kecerdasan siswa dan keadaan psikologis siswa. 99 2. Keterbatasan observer dalam melaksanakan penelitian, yaitu hanya 2-3 observer dalam mengamati dan memperhatikan 30 siswa kelas eksperimen dan 31 siswa kelas kontrol. 100

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan bahwa terdapat pengaruh penerapan pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Karangjati Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Hal ini terlihat dari hasil uji hipotesis yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,010 lebih kecil dari taraf signifikansi 5 0,05. Selain itu nilai rata-rata hasil post test kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Nilai rata-rata hasil post test eksperimen sebesar 80,66, sedangkan nilai rata- rata hasil post test kelompok kontrol sebesar 73,22.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Kepala Sekolah Kepala sekolah diharapkan mendukung dan memfasilitasi sekolah dengan baik agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, terutama untuk mendukung penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran. 101 2. Bagi Guru Guru diharapkan menerapkan pembelajaran kontekstual sesuai dengan langkah-langkah yang ada dan mengikuti berbagai diklat tentang pembelajaran kontekstual agar guru paham mengenai penerapan pembelajaran kontekstual. 3. Bagi Peneliti Lain Peneliti yang akan melakukan penelitian mengenai penerapan pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar IPA, disarankan agar dapat meneliti hasil belajar secara keseluruhan mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. 100 DAFTAR PUSTAKA Anita Lie. 2007. Cooperative Learning : mempraktikkan cooperative learning diruang-runag kelas. Jakarta: Gramedia. Asep Jihad. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Baharuddin. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group. Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar: GBPP IPA SD. Jakarta: Depdikbud. Elaine B. Jhonson. 2007. Contextual Teaching and Learning: Menjadikan kegiatan belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna.Penerjemah:Ibnu seiawan. Bandung: Kaifa. Hartono. 2014. SPSS 16.0 Analisis Data Stastistika dan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hendro Darmodjo. 19911992. Pendidikan IPA II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah.Yogyakarta: Kanisius. Maslichah As’ary. 2006. Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Masnur Muslich.2009. KTSP:Pembelajaran Berbasis kmpetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara. Moh. Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia Nurhadi. 2005.Kurikulum 2004Pertanyaa dan jawaban. Jakarta: PT Grasindo. Oemar Hamalik. 1982. Media Pendidikan. Bandung: Alumni. Patta Bundu. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah Dalam Pembelajaran Sains SD. Jakarta: Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Purwanto. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Yoyakarta: Pustaka Pelajar.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV Di SD Negeri 2 Barukan Manisrenggo K

0 1 17

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas IV SD Negeri Rancabolang 03 Kecamatan Rancasari Kotamadya Bandung.

0 3 43

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR IPA KELAS IV Penerapan Strategi Pembelajaran Kontekstual Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Belajar IPA Kelas IV SD Negeri Trimulyo 01 Kecamatan Juwana Pati Tahun 2

0 1 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR IPA KELAS IV Penerapan Strategi Pembelajaran Kontekstual Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Belajar IPA Kelas IV SD Negeri Trimulyo 01 Kecamatan Juwana Pati Tahun 2

0 2 16

PENGARUH VARIASI GAYA MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS 1 KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016.

0 0 194

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI SENDANGADI 1 MLATI.

0 0 223

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGOTO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 11 240

PENGARUH PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI SEYEGAN PUNDONG BANTUL.

0 0 157

PENGARUH PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD SE-GUGUS 1 KECAMATAN SEDAYU, BANTUL.

1 6 221

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

1 1 9