56 keterangan :
C1 = soal pengetahuan C2 = soal pemahaman
C3 = soal penerapan Berdasarkan tabel 1, dapat dilihat bahwa soal dengan tingkat kesulitan C1
berjumlah 10 soal, C2 berjumlah 12 soal dan C3 berjumlah 3 soal, sehingga jumlah total soal berjumlah 25 soal. Hasil uji coba instrumen yang dilakukan
menunjukkan ada 5 soal yang tidak valid, yaitu soal nomer 5, 6, 10, 18 dan 21, sehingga masih tersisa 20 soal yang valid dan dapat digunakan. Soal yang
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 20 soal. Kisi-kisi instrumen tes setelah uji coba dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Tes Setelah Uji Coba Kompetensi Dasar
Indikator No Item
Jumlah C1
C2 C3
Menjelaskan hubungan antara
sumber daya alam dengan lingkungan
menyebutkan macam- macam sumber daya alam
1 3 19
3 menjelaskan macam
– macam sumber daya alam
berdasarkan asalnya, jenisnya, dan
ketersediaannya dialam 2 12
4 17
4
mengelompokkan sumber daya alam berdasarkan
asalnya, jenisnya, dan ketersediaannya dialam
5 8
6 13 4
menjelaskan cara pelestarian sumber daya
alam 14
20 16
7 18
5 menjelaskan hubungan
sumber daya alam dengan lingkungan
15 9
11 10
4 Jumlah
8 9
3 20
keterangan : C1 = soal pengetahuan
C2 = soal pemahaman C3 = soal penerapan
57 Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat bahwa soal dengan tingkat kesulitan C1
berjumlah 8 soal, C2 berjumlah 9 soal dan C3 berjumlah 3 soal, sehingga jumlah total soal berjumlah 20 soal.
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara mengamati dan melakukan pencatatan hasil dari gejala yang ada. Observasi dilaksanakan untuk
mengetahui bagaimana keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual berlangsung. Selain
itu juga observasi dilaksanakan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPA. Instrumen observasi yang dipakai
adalah check list. Adapun kisi-kisi instrumen observasi guru dan siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
58 Tabel 3. Kisi-Kisi Pedoman Observasi Guru
No Aspek
Indikator
1. Kegiatan Awal
1 Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran 2 Memeriksa kesiapan siswa
3 Menyampaikan apersepasi dan membangun
pengetahuan awal siswa 4 Menyampaikan tujuan dan kegiatan
pembelajaran yang akan dicapai 2.
Kegiatan Inti a. persiapan
1 Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok heterogen 2 Mengajak siswa untuk melakukan observasi
ke tempat yang sesuai dengan materi pembelajaran
3 Melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai tugas yang harus dikerjakan oleh
setiap siswa b. pelaksanaan
1 Membimbing siswa dalam melakukan observasi
2 Berperan sebagai fasilitator selama kegiatan observasi
3 Mendorong siswa berperan aktif dalam kegiatan observasi
c. pembahasan 1 Membimbing
siswa dalam
berdiskusi mengenai hasil observasi
2 Membahas hasil observasi bersama siswa 3 Memberi kesempatan siswa menanyakan
hal-hal yang kurang dimengerti oleh siswa 3. Kegiatan Akhir
1 Membuat kesimpulan dengan melibatkan siswa
2 Melakukan refleksi mengenai materi yang telah dipelajari
3 Melakukan evaluasi 4 Memberikan tindak lanjut
59 Tabel 4. Kisi-Kisi Pedoman Observasi Siswa
No Indikator
1 Mengajukan pertanyaan tentang materi yang dipelajari
2 Menjawab pertanyaan guru atau teman
3 Melakukan kegiatan observasi atau pengamatan bersama kelompoknya
4 Melakukan diskusi membahas hasil observasi bersama kelompoknya
5 Bekerja sama didalam kelompok
6 Menyatakan pendapatgagasannya dalam diskusi kelompok
7 Menyusun laporan hasil kerjaobservasi
8 Menyampaikan laporan hasil observasi yang telah dilakukan
9 Menyimpulkan materi pelajaran bersama guru
10 Mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru
G. Validasi Instrumen
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan sesuatu instrumen Suharsimi Arikunto,
2006:168. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2006:173.
Penelitian ini menggunakan validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas
kontrusksi dan validitas isi. Sugiyono 2006:176 mengemukakan bahwa validitas instrumen yang berupa tes harus memenuhi validitas kontruksi dan
validitas isi. Validitas isi merupakan pengujian validitas atas isinya untuk memastikan apakah isi instrumen mengukur secara tepat keadaan yang ingin
diukur. Sedangkan
Validitas konstruksi
merupakan derajat
yang
60 menunjukkan suatu tes mengukur sebuah kontruksi sementara Sukardi,
2011:123. Instrumen tes akan duji tingkat validitasnya melalui validitas isi. Sebelum
validitas isi dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas konstuksi. Cara mengukur instrumen tes dengan mengkonsultasikan butir soal
tes kepada ahli expert judgement, selanjutnya diujicobakan pada subjek yang berbeda namun mempunyai karakteristik hampir sama dengan yang
akan diteliti. Validitas eksternal diukur menggunakan rumus korelasi product moment pada taraf signifikansi 5. Butir soal dikatakan valid jika r
xy
lebih besar dari r tabel. Proses perhitungan validitas ini dibantu dengan
menggunakan program SPSS 16 for windows. Setelah dilakukan uji coba instrumen soal dari uji validitas terdapat 5 butir soal yang tidak valid dari 25
soal yang diuji cobakan. Hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada tabel 5.
61 Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen
Butir r hitung
Keterangan 1
0,522 Valid
2 0,369
Valid 3
0,515 Valid
4 0,338
Valid 5
0,238 Tidak Valid
6 0,147
Tidak Valid 7
0,478 Valid
8 0,660
Valid 9
0,299 Valid
10 0,089
Tidak Valid 11
0,625 Valid
12 0,372
Valid 13
0,467 Valid
14 0,410
Valid 15
0,299 Valid
16 0,710
Valid 17
0,487 Valid
18 0,262
Tidak Valid 19
0,413 Valid
20 0,635
Valid 21
0,158 Tidak Valid
22 0,678
Valid 23
0,300 Valid
24 0,546
Valid 25
0,364 Valid
Berdasarkan tabel 5, dapat dilihat bahwa terdapar 5 butir soal yang tidak valid, yaitu butir soal nomer 5, 6, 10, 28 dan 21. Kelima butir soal tersebut
memiliki r hitung 0,266, pada taraf signifikansi 5 dan N = 55. Butir soal yang tidak valid ini tidak dgunakan dalam penelitian, sehingga soal yang
digunakan dalam penelitian ini hanya 20 soal.
62
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik Suharsimi Arikunto, 2006:178. Reliabilitas merupakan kesamaan hasil pengukuran suatu instrumen nila diukur berkali-kali dalam
waktu yang berlainan. Sukardi 2007:127 menyatakan bahwa suatu instrumen dikatakan mempunyai nilai reliabilitas tinggi, apabila tes yang
dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus K-R 20,
dalam proses perhitungan reliabilitas ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 16 for Windows . Setelah dilakukan perhitungan diperoleh koefesien
alpha sebesar 0,828, kemudian besar koefesien nilai alpha tersebut diinterpretasikan dengan nilai r. Penafsiran koefesien reliabilitas ini
berpedoman pada penggolongan Suharsimi Arikunto 2006:276 yang dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Interpretasi Nilai r Besarnya Nilai r
Interpretasi Antara 0,800 sampai dengan 1,00
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200
Tinggi Cukup
Agak rendah Rendah
Sangat Rendah Tak berkorelasi
Berdasarkan tabel 6, koefesien alpha yang diperoleh berada pada tingkat interpretasi tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut
reliabel dan dapat digunakan dalam pengambilan data penelitian.
63
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik atau metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya Suharsimi Arikunto,
2006:160. Teknik pengumpulan data merupakan hal utama dalam penelitian karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan observasi.
1. Tes
Tes adalah suatu set stimuli yang diberikan kepada subjek atau objek yang hendak diteliti Sukardi, 2011:138. Menurut Suharsimi Arikunto
2006:150 tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes di gunakan peneliti untuk mengungkapkan hasil belajar siswa pada ranah
kognitif, dalam hal ini pengusaan terhadap materi sumber daya alam sebelum dan sesudah diberi perlakuan .
Tes dalam penelitian ini dilakukan dua kali, yaitu tes awal pre test yang dilakukan diawal sebelum diberi perlakuan dan tes akhir post test
yang dilakukan di akhir setelah diberi perlakuan. Teknik ini dipilih karena tes merupakan cara yang paling tepat untuk mengungkapkan
pengaruh perlakuan penerapan pembelajaran kontesktual pada mata pelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa.
64
2. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis Sutrisno Hadi,
dalam Sugiyono 2007:203. Teknik pengumpulan data dengan observasi dapat digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,
proses kerja dan gejala alam serta responden yang diamati tidak terlalu besar.
Peneliti menggunakan jenis observasi langsung yaitu pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek ditempat berlangsungnya
peistiwa, sehingga observer berada bersama dengan objek yang diamati. Observasi
dilakukan selama
proses pembelajaran
berlangsung menggunakan lembar observasi sebagai instrumen penelitian.
I. Teknik Analisi Data
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data penelitian yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak. Suharsimi Arikunto
2006:314 menyatakan bahwa uji normalitas digunakan untuk mengetahui penyebaran data. Penyebaran data maksudnya adalah
bagaimana persebaran data antara nilai yang paling tinggi sampai nilai paling rendah dan variabilitas yang ada di dalam data tersebut. Suatu
data membentuk distribusi normal apabila jumlah data di atas dan di
65 bawah rata-rata adalah sama serta simpangan bakunya juga sama. Uji
normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus kolmogorov- smirnov dengan bantuan SPSS 16 for windows. Setelah dilakukan
perhitungan, apabila nilai uji kolmogorov-smirnov lebih kecil dari tabel atau nilai sig 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa populasi dalam
kelompok bersifat normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas data digunakan untuk menguji homogen atau tidaknya data yang diambil dari populasi yang sama. Uji
homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah varians skor yang diukur pada kedua sampel memiliki varians yang sama atau tidak.
Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa sekumpulan data yang dimanipulasi dalam serangkaian analisis
memang berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. Model yang sesuai dengan keadaan data adalah apabila simpangan
estimasinya mendekati nol. Untuk mendeteksi agar penyimpangan estimasi tidak terlalu besar, maka homogenitas variansi kelompok-
kelompok populasi dari mana sampel diambil perlu diuji. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan uji levene statistics yang dibantu dengan program SPSS 16 for windows. Setelah dilakukan perhitungan, apabila nilai uji levene
statistics lebih kecil dari tabel atau nilai sig 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa populasi dalam kelompok bersifat homogen.
66
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan uji t untuk mencari pengaruh penerapan pembelajaran kontekstual terhadap hasil
belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Karangjati. Uji t digunakan untuk membandingkan mean dari kedua kelompok, yaitu kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan uji t yang dibantu dengan program SPSS 16 for windows. Setelah dilakukan perhitungan, apabila uji t menunjukkan probabilitas
signifikansi kurang dari 0,05 p 0,05, maka hasil perhitungan menunjukkan perbedaan yang signifikan antara perolehan mean kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Sebaliknya apabila uji t menunjukkan probabilitas signifikansi lebih dari 0,05 p 0,05, maka hasil perhitungan
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara perolehan mean kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
J. Kriteria Penilaian
Tujuan dari pemberian kriteria penilaian adalah untuk membandingkan hasil pengukuran skor hasil belajar IPA dengan acuan yang relevan
sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu kualitas yang bersifat kuantitas Masidjo, 1995: 149. Kriteria penilaian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
67 Tabel 7. Kriteria Penilaian Hasil Belajar IPA
Huruf Angka 0-100
Predikat A
85-100 Sangat Baik
B 70-84
Baik C
55-69 Cukup
D 40-54
Kurang E
0-39 Sangat Kurang
Sumber: Oemar Hamalik, 1989:122
68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Karangjati yang terletak di Jalan Karangjati Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. SD Negeri Karangjati
terdiri dari 12 ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang KKG, masjid, laboratorium IPA, laboratorium komputer, kantin, koperasi sekolah,
UKS, perpustakaan, gudang, 6 kamar kecil siswa dan 2 kamar kecil guru dan halaman sekolah. SD Negeri karang jati memiliki 16 orang tenaga pendidik, 1
orang kepala sekolah, 1 orang staf perpustakaan, 2 orang pengawai TU dan 1 orang penjaga sekolah. Siswa yang bersekolah di SD Negeri Karangjati
berasal dari anak-anak yang bertempat tinggal di sekitar lingkungan sekolah. Lingkungan SD Negeri Karangjati masih asri karena dekat dengan
persawahan dan sungai serta jauh dari jalan raya sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan tenang dan nyaman.
SD Negeri Karangjati dipilih sebagai lokasi peneliitian karena memenuhi kriteria untuk dilakukan penelitian yaitu terdapat kelas pararel yang
mendukung pelaksanaan penelitian. Penelitian ini dilakukan pada kelas IV, yaitu kelas IV A yang berjumlah 30 siswa dan kelas IV B yang berjumlah 31
siswa. Dalam penelitian ini kelas IV A dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kelas IV B dijadikan sebagai kelompok kontrol.
69
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Data Hasil Observasi Kelompok Kontrol dan Eksperimen
a. Data Hasil Observasi Kelompok Kontrol
Observasi pada kelompok kontrol dilakukan 2 kali, yaitu pada pertemuan I dan pertemuan II. Observasi yang dilakukan meliputi
observasi aktivitas guru dan siswa. Hasil observasi tersebut adalah sebagai berikut :
1 Hasil Observasi Kelompok Kontrol Pertemuan I
a Hasil Observasi Aktivitas Guru
Hasil observasi aktivitas guru pada kelompok kontrol pertemuan I dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Hasil Perolehan Skor Observasi Aktivitas Guru Kelompok Kontrol Pertemuan 1
No Aspek
Skor 1.
Kegiatan Awal 4
2. Kegiatan Inti
3 3. Kegiatan Akhir
3 Jumlah
10 Skor maksimal
17
Bedasarkan tabel 8, hasil observasi guru pada kelompok kontrol Pertemuan I dapat digambarkan dalam bentuk
diagram pada gambar 4.
70 Gambar 4. Diagram Perolehan Skor Observasi Aktivitas
Guru Kelompok Kontrol Pertemuan I
Berdasarkan tabel 8 dan gambar 4, dapat disimpulkan bahwa hasil observasi aktivitas guru kelompok
kontrol pertemuan I didapatkan hasil pada kegiatan awal memperoleh skor 4, kegiatan inti memperoleh skor 3, dan
kegiatan akhir memperoleh skor 3.
b Hasil Observasi Aktvitas Siswa
Hasil observasi aktivitas siswa kelompok kontrol pertemuan I dapat dilihat pada tabel 9.
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
4,5
Kegiatan Awal Kegiatan Inti
Kegiatan Akhir
S ko
r
71 Tabel 9. Hasil Perolehan Skor Observasi Aktivitas Siswa Kelompok
Kontrol Pertemuan I No
Indikator Skor
1 Mengajukan pertanyaan tentang materi yang
dipelajari 12
2 Menjawab pertanyaan guru atau teman
11 3
Melakukan kegiatan observasi atau pengamatan bersama kelompoknya
4 Melakukan diskusi membahas hasil observasi
bersama kelompoknya 5
Bekerja sama didalam kelompok 20
6 Menyatakan pendapatgagasannya dalam diskusi
kelompok 15
7 Menyusun laporan hasil kerjaobservasi
8 Menyampaikan laporan hasil observasi yang telah
dilakukan 9
Menyimpulkan materi pelajaran bersama guru 31
10 Mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru
31 Jumlah
120 Skor Maksimal
310
Berdasakan hasil observasi aktivitas siswa kelompok kontrol pertemuan I pada tabel 9, dapat digambarkan dalam bentuk
diagram pada gambar 5.
Gambar 5. Diagram Perolehan Skor Observasi Aktivitas Siswa Kelompok Kontrol Pertemuan I
5 10
15 20
25 30
35
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Indikator Indikator
Indikator
S kor
72 Berdasarkan tabel 9 dan gambar 5, dapat disimpulkan bahwa
hasil observasi aktivitas siswa kelompok kontrol pada pertemuan I didapatkan hasil indikator 1 memperolehi skor 12,
indikator 2 memperoleh skor 11, indikator 3 dan 4 memperoleh i skor 0, ,indikator 5 memperoleh skor 20, indikator 6
memperoleh skor 15, indikator 7 dan 8 memperoleh skor 0, indikator 9 dan 10 memperoleh skor 31.
2 Hasil Observasi Kelompok Kontrol Pertemuan II
a Hasil Observasi Aktivitas Guru
Hasil observasi aktivitas guru pada kelompok kontrol pertemuan II dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10. Hasil Perolehan Skor Observasi Aktivitas Guru Kelompok Kontrol Pertemuan II
No Aspek
Skor 1.
Kegiatan Awal 4
2. Kegiatan Inti
3 3.
Kegiatan Akhir 3
Jumlah 10
Skor maksimal 17
Bedasarkan tabel 10, hasil observasi guru pada kelompok kontrol Pertemuan II dapat digambarkan dalam
bentuk diagram pada gambar 6