41
D. Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar IPA
IPA merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang alam dan kejadian-kejadian yang ada di alam. Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai
objek dan permasalahan yang jelas. IPA berobjek pada benda-benda alam dan mengungkap gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yanag
didasarkan pada hasil pengamatan yang dilakukan oleh anak. Dalam membelajarkan IPA disekolah dasar tidak cukup hanya memberikan
pengetahuan yang bersifat fakta saja. Dalam membelajarkan IPA disekolah dasar harus melibatkan anak secara aktif, belajar bersama teman sebaya,
menemukan sendiri dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan pembelajaran kontekstual memberikan pandangan bahwa
pembelajaran harus melibatkan anak secara aktif dan menemukan sendiri makna dari pembelajaran serta menghubungkannya dengan kehidupan nyata
yang dialami anak. Menurut Wina Sanjaya 2008:109 pembelajaran kontekstual merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan
kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan
nyata sehingga mendorong siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan mereka. Pendekatan pembelajaran kontekstual sangat tepat digunakan dalam
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, karena anak akan belajar mengenai suatu konsep sesuai konteks dalam kehidupan nyata dan dapat menerapkan konsep
itu dalam kehidupan mereka.
42 Pembelajaran
dengan menerapkan
pembelajaran kontekstual
memungkinkan anak untuk terlibat aktif dalam proses belajar, mengalami langsung terhadap hal-hal yang sifatnya konkret sesuai konteks yang ada
dalam kehidupan
mereka. Blanchard
dalam Trianto,
2013:105 mengemukakan bahwa pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran
yang terjadi dalam hubungan erat dengan pengalaman sesungguhnya. Pengalaman langsung yang dilami siswa berperan penting terhadap
pemahaman anak mengenai materi pembelajaran yang diajarkan. Penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran diharapkan
membuat hasil pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran juga berlangsung secara ilmiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan
mengalami serta bukan hanya transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran
dengan menerapkan pendekatan pembelajaran kontekstual menjadikan anak lebih memahami konsep-konsep yang mereka pelajari karena anak aktif
dalam pembelajaran dan menemukan makna dari pemebelajaran. Pengetahuan dan konsep-konsep yang mereka dapatkan sesuai dengan situasi
kehidupan nyata. Membelajarkan IPA melalui pembelajaran bermakna dan sesuai konteks, siswa menjadi lebih memahami materi yang diajarkan dalam
proses pembelajaran. Hal itu tentunya akan berpengaruh terhadap hasil belajar IPA.
43
E. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Penelitian Glynn dan Winter 2004 yang berjudul “Cotextual Teaching
and Learning of Science in Elementary School ”. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and learning siswa menjadi aktif
dalam pembelajaran, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan hasil belajar yang diperoleh siswa dalam pembelajaran tinggi.
2. Penelitian Ririn Rahayu 2011 dengan judul “Pengaruh penggunaan
pendekatan contextual teaching and learning CTL terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD Neger
i Kota Gede 1”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dengan menggunakan pendekatan contextual
teaching and learning CTL dalam pembelajaran dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPA. Berdasarkan penelitian relevan di atas dapat disimpulkan bahwa
penerapan pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and learning CTL dapat memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar
IPA.
F. Kerangka Pikir
Guru dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar hendaknya menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa yaitu pendekatan
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif
44 dan menemukan sendiri makna dari pembelajaran. Salah satu pendekatan
yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar adalah pendekatan pembelajaran kontekstual. Pendekatan pembelajaran kontekstual
mendorong siswa untuk berpikir kritis, dan membangun makna pembelajaran dengan menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata yang dialami
siswa. Penggunaan pendekatan ini bertujuan untuk membantu guru dalam
menjelaskan fakta, konsep, prinsip, hukum, prosedur tertentu agar siswa lebih paham dan mengerti terhadap materi yang diajarkan. Penggunaan pendekatan
ini juga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan lebih bermakna bagi siswa sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang
baik. Dengan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dan terciptanya suasana pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna, hal ini akan berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas proses pembelajaran IPA yang menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual akan
berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPA siswa. Berikut adalah bagan
kerangka berpikir penelitian ini yang ditunjukkan pada gambar 1.
Gambar 1. Diagram Bagan Kerangka Berpikir Penelitian. Pembelajaran
IPA Pendekatan
Pembelajaran Kontekstual
Hasil belajar IPA
45
G. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah diungkapkan di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh penerapan
pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD.
H.
Definisi Operasional Variabel
1. Pembelajaran Kontekstual
Variabel bebas penelitian ini adalah pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada keterlibatan siswa secara aktif untuk mendapat pengetahuan melalui pengalaman langsung dan menghubungkan materi
pelajaran yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata yang dialami siswa serta mendorong siswa menerapkan pengetahuan yang telah
didapatkannya dalam kehidupan mereka. Penerapan pembelajaran kontekstual terdiri dari empat tahap yaitu : invitasi, eksplorasi, penjelasan
dan solusi, dan pengambilan tindakan, selain itu dalam penerapan pembelajaran kontekstual memuat tujuh aspek yaitu kontruktivisme,
inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, permodelan, refleksi dan penilaian nyata.
2. Hasil Belajar IPA
Hasil Belajar merupakan variabel terikat dalam penelitian ini. Hasil belajar IPA adalah nilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan
belajar mengajar dengan materi Sumber Daya Alam dan Pengaruhnya