Karakteristik Pembelajaran Kontekstual Kajian Tentang Pembelajaran Kontekstual
26 berbagai macam keterkaitan yang berbeda dalam pembelajaran dan
akan meningkatkan kemampuan siswa agar berkembang mencapai standar pendidikan yang tinggi.
Banyak cara
yang dapat
dilakukan untuk
mengaitkan pembelajaran dengan konteks situasi kehidupan sehari-hari siswa.
Eliane B. Jhonson 2008:99 menyatakan bahwa ada enam metode yang dapat digunakan dalam mengaitkan materi pembelajaran dengan
konteks kehidupan nyata siswa. Enam metode itu yaitu : 1. Ruang kelas tradisional untuk mengaitkan materi dengan
konteks siswa. 2. Memasukkan materi dari bidang lain dalam kelas.
3. Mata pelajaran yang tetap terpisah, mencakup topik-topik yang saling berhubungan.
4. Mata pelajaran gabungan yang menyatukan dua atau lebih disiplin.
5. Menggabungkan sekolah dengan pekerjaan 6. Penerapan hal-hal yang dipelajarai ke masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas, membangun keterkaitan untuk menemukan
makna dapat
meningkatkan pengetahuan
dan memperdalam wawasan. Mengaitkan pelajaran dengan kehidupan
siswa sehari-hari akan membuat siswa menjadi dinamis dan membuat siswa menjawab semua pertanyaan-pertanyaan dalam kehidupannya.
b. Melakukan pekerjaan yang berarti Pembelajaran kontekstual mendorong siswa untuk melakukan
pekerjaan yang berati. Pekerjaan yang berati yang dimaksud yaitu siswa dituntut untuk menemukan makna dalam pembelajaran yang
diajarkan. Siswa dalam menemukan makna harus melakukan
27 pekerjaan yang berarti yaitu dengan mencari menggunakan proses
berfikir secara sistematis. c. Pembelajaran mandiri
Pembelajaran mandiri
merupakan pembelajaran
yang membebaskan siswa untuk menggunakan gaya belajar mereka,
menggali dan mengembangkan bakat dan minat yang ada pada dirinya dan menggunakan kecerdasannya sesuai minta yang disukai.
Pembelajaran mandiri dapat dilihat dari dua prespektif yang berbeda yaitu pembelajaran mendiri mengharuskan siswa untuk memiliki
pengetahuan dan keahlian tertentu dan pembelajaran mandiri mengharuskan siswa untuk melakukan hal-hal tertentu seperti
menggunakan pengetahan sesuai dengan langkah yang logis dan sistematis.
Pembelajaran mandiri adalah sebuah proses. Menurut Eliane B. Jhonson 2008:172-174 dalam pembelajaran mandiri terdapat proses
yang harus dilalui siswa yaitu : siswa mandiri menetapkan tujuan, siswa mandiri memuat rencana, siswa mandiri mengikuti rencana dan
mengukur kemajuan diri, siswa mandiri membuahkan hasil akhir, dan siswa mandiri menunjukkan kecakapan melalui penilaian autentik.
Dengan pembelajaran mandiri siswa diberi kebebasan untuk menemukan dan menghubungkan pengetahuan akadeik dengan
kehidupan mereka sehari-hari.