64 cauliflora
. Namun khusus pada etnis Melayu di Kecamatan Sintang, sengkubak dikenal dalam tiga versi atau tiga spesies sengkubak. Ketiga spesies sengkubak
yang dimaksud adalah sengkubak macan Excoecaria cochinchinensis Lour., sengkubak rebung Staurogyne elongata, dan sengkubak sayur Pycnarrhena
cauliflora ..
1. Sengkubak Macan Excoecaria cochinchinensis Lour.
E. cochinchinensis merupakan perdu bercabang banyak, di Jawa Tengah
dikenal sebagai daun sambang darah dan ditanam sebagai tanaman hias. Getahnya mempunyai sifat-sifat beracun, lebih beracun dari getah E. agallocha
LINN. Teysmannia 1910 dalam Heyne 1987 menemukan bahwa pada konsentrasi 1 : 500.000 getah dari E. cochinchinensis masih mematikan pada
ikan. E. cochinchinensis di Sintang tumbuh di dataran rendah, pada lahan pekarangan ataupun pada lahan yang sekali-kali tergenang air.
Di Jawa E. cochinchinensis biasa digunakan sebagai obat. Menurut Vordermen dalam Heyne 1987 E. cochinchinensis digunakan untuk
pengobatan pendarahan setelah haid. Penggunaan ini berdasarkan ilmu simbolik signaturenleer, menurut Boorsma dalam Heyne 1987, daunnya tidak bersifat
racun. E. cochinchinensis
yang dikenal oleh suku Melayu Sintang sebagai sengkubak macan adalah jenis tumbuhan perdu yang cukup menarik. Jenis ini
lebih dikenal karena daunnya digunakan sebagai bahan penghancur darah oleh dukun-dukun etnis Melayu. Tidak ada penjelasan tentang penamaannya sebagai
sengkubak macan, tetapi jenis sengkubak ini dipercaya oleh suku Melayu Sintang berguna untuk keperluan pengobatan.
E. cochinchinensis ditanam dan dipelihara oleh tetua etnis Melayu Sintang
yang mengerti dan memahami pengobatan termasuk para dukun-dukun dan mantri. Spesies ini termasuk dalam famili Euphorbiaceae, jika dilihat dari
kekerabatannya dengan sengkubak yang selama ini telah dikenal oleh etnis Dayak dan Melayu sebagai sengkubak penyedap alami, maka E.
cochinchinensis sama sekali tidak menunjukkan kesamaan baik dari segi
penggunaan ataupun manfaat.
65
1a. Morfologi E. cochinchinensis
Ciri yang paling menonjol adalah warna daun yang berbeda-beda antara permukaan bagian depan dan belakang daun. Permukaan depan daun berwarna
hijau tua, sedangkan belakang daun bewarna merah hati Gambar 14.
Gambar 14 Warna bagian belakang daun Excoecaria cochinchinensis E. cochinchinensis
merupakan tumbuhan cukup cantik untuk dijadikan tanaman hias karena warna daunnya yang cukup menarik Gambar 15. Dari
semua lokasi pengamatan, E. cochinchinensis tidak sekalipun ditemukan di jalur- jalur pengamatan di enam lokasi pengamatan, melainkan hanya ditemukan
tumbuh dipekarangan rumah responden yang didata.
Gambar 15 Morfologi Sengkubak macan versi suku Melayu Sintang
1b. Kegunaan E. cochinchinensis
E. cochinchinensis diakui mempunyai manfaat sebagai bahan pengobatan
yang berkaitan dengan kelancaran peredaran darah saat haid. Kegunaan sengkubak macan yang sering dimanfaatkan dukun-dukun tabib melayu untuk